Berita Belitung Timur

Angka Tamat SD di Belitung Timur Tinggi, Ini Program yang akan Dilakukan Bappelitbangda

Masyarakat paling tinggi di Belitung Timur ada pada pendidikan hanya tamat SD yaitu 35.090 oran

Penulis: Bryan Bimantoro |
Ist/Bappelitbangda Beltim
Rapat penyampaian Progres penyusunan rancangan RPJMD 2021-2026 kepada Bupati terpilih oleh Tim Bappelitbangda Beltim 

POSBELITUNG.CO , BELITUNG -- Ditjen Dukcapil Kemendagri Semester II tahun 2020 mencatat komponen masyarakat paling tinggi di Belitung Timur ada pada pendidikan hanya tamat SD yaitu 35.090 orang.

Angka tersebut sekitar 27,81 persen dari jumlah penduduk Belitung Timur atau sebanyak 126.178 orang.

Kedua tertinggi yaitu orang tidak/belum sekolah sebesar 23.927 orang, tidak tamat SD sejumlah 22.096 orang, dan tamat SMP sebanyak 18.054 orang.

Menanggapi data tersebut, Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Belitung Timur Bayu Priyambodo mengatakan sudah menyiapkan beberapa langkah dan strategi.

Ia menjelaskan langkah dan strategi ini sebelumnya sudah melalui proses pematangan bersama dengan Bupati dan Wabup Terpilih Burhanudin dan Khairil Anwar.

Hal ini agar visi dan misi bupati terpilih bisa diterjemahkan ke dalam sasaran dan program pembangunan.

"Ada program tematik namanya 'Yuk Sekolah'. Program ini adalah pengejawantahan dari visi misi kepala daerah kita Pak Burhanudin dan Pak Khairil di bidang pendidikan," kata Bayu saat ditemui Posbelitung.co di ruang kerjanya, Senin (8/2/2021).

Ia berharap program ini akan mampu menurunkan angka tamat SD tersebut. Tentunya, lanjut Bayu, dalam pelaksanaannya nanti program ini tidak hanya diampu oleh dinas pendidikan namun juga secara holistik oleh OPD terkait. Juga integrasi pembiayaan baik pemerintah maupun CSR serta secara spasial dipetakan sebaran seputar pendidikan masyarakat yang masih rendah

Bayu menilai selama ini masyarakat masih belum terbuka dengan pendidikan yang baik. Selain itu dia menilai, kurang adanya motivasi dari orang tua dan anaknya sendiri menjadi satu penyebabnya.

"Iklim pendidikan kita masih rendah disebabkan karena tidak adanya universitas atau sarana pendidikan tinggi yang terjangkau, baik oleh jarak maupun biaya," ungkap Bayu.

Untuk itu, pihaknya sudah berencana dan tentunya akan bekerjasama dengan lembaga terkait untuk adanya pendidikan kesetaraan.

Hal ini supaya setiap masyarakat bisa merasakan pendidikan yang lebih tinggi meskipun sudah melewati usia sekolah.

Bayu mengatakan pendidikan kesetaraan tingkat dasar dan menengah pertama akan didorong lebih banyak kelas belajarnya dan dibuat menarik dengan melibatkan banyak relawan dalam pelaksanaannya.

Ia memberi contoh seperti Gerakan Belitung Mengajar yang sekarang sedang dilaksanakan. Menurutnya gerakan itu bisa berkontribusi atas permasalahan pendidikan kita di Beltim.

"Apalagi di daerah yang berada di pelosok Beltim. Kita butuh didukung oleh gerakan-gerakan semacam ini. Tentunya juga dikuatkan dengan program-program pemerintah," ungkap Bayu.

Halaman
12
Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved