Warga Air Saga Mengeluh Air PDAM Macet Sudah 1 Minggu, Direktur Malah Kebingungan
Seorang warga Desa Air Saga, Kecamatan Tanjungpandan, Belitung mengeluhkan layanan PDAM yang sudah sepekan lebih tidak mengalir.
Penulis: Dede Suhendar | Editor: M Ismunadi
POSBELITUNG.CO, BELITUNG -- Rabayah, warga Desa Air Saga, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung mengeluhkan layanan PDAM yang sudah sepekan lebih tidak mengalir.
Sebab, musim panas yang melanda beberapa bulan lalu membuat sumber air di rumahnya mulai berkurang, sementara, air PDAM yang diharapkan justru tidak lancar.
Sehingga dirinya kesulitan mendapatkan air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti mencuci dan lainnya.
"Sudah lebih seminggu air ini dak jalan. Jumat kemarin sempat jalan tapi Sabtu sampai sekarang macet lagi," ujarnya, Minggu (7/3/2021).
Karena masih berada di kawasan pesisir pantai, air sumur di rumahnya berwarna kekuningan sehingga kurang bagus untuk mencuci dan mandi.
Oleh sebab itu, dirinya berlangganan PDAM untuk pasokan air bersih di rumahnya.
Namun ternyata pelayanan perusahaan milik Pemkab Belitung justru tidak memuaskan.
Padahal dirinya selalu tidak pernah menunggak membayar iuran setiap bulan.
"Kalau airnya jalan pun kecil tidak sampai langsung ke bak mandi jandi harus ditadah dulu di luar," katanya.
Demi menyiasati pasokan air, Rabayah meminta anaknya yang tinggal di perumahan sekitaran Desa Air Saga membawa air.
Bahkan beberapa hari lalu, Rabayah beserta keluarganya mandi di rumah anaknya.
"Di perumahan itu lancar air PDAMnya, padahal masih satu desa, makanya kami biasanya mandi ke sana. Bingung juga sama PDAM ini," katanya.
Sementara itu, Lahmudin yang juga warga Desa Air Saga RT 11, mengeluhkan masalah yang sama.
Ia menuturkan aliran PDAM tidak lancar bahkan tekanan airnya juga tidak kuat untuk masuk langsung ke bak mandi.
Padahal air PDAM menjadi sumber pasokan utama untuk kebutuhan sehari-hari.
Terkadang aliran ai di rumah tetangganya lancar namun di rumahnya justru tidak mengalir setetes pun.
Dirinya juga sudah melapor kondisi tersebut kepada PDAM namun tidak ada perubahan apapun.
"Aliran air PDAM di rumah kami tidak pernah naik sampai ke bak mandi dikarenakan debitnya yg kecil, jadi untuk mendapatkan pasokan air PDAM, kami harus menadah dulu. Jadi agak sedikit merepotkan dimana pasokan utama pengairan dirumah kami ini mengandalkan PDAM," katanya.
Solusi sementara, Lahmudin terpaksa menggunakan air sumur yang sebenarnya kurang baik karena berwarna kuning dan mulai mengering.
Dirinya berharap PDAM segera megatasi permasalahan yang terjafi sehingga para pelanggan bisa menikmati air bersih.
Direktur PDAM bingung
Direktur PDAM Kabupaten Belitung Badia Parulian bingung mendengar keluhan warga terkait macetnya aliran air di Desa Air Saga.
Sebab, sebagian lancar seperti di daerah perumahan dan sebagian lagi macet.
Ia mengklaim sudah menurunkan tim distribusi ke lokasi yang dimaksud meskipun belum ada perubahan.
Badia hanya mengatakan terus berupaya mengatasi distribusi air PDAM di Desa Air Saga.
"Dari tim distribusi kemarin dibuat giliran mengingat kerusakan jaringan belum diketahui pasti, maklum barang dalam tanah. Kami usahakan maksimal, kami juga bingung mengapa sekarang ada masalah lagi, selama ini kan sudah lancar," katanya. (posbelitung.co /dede s)
