Isi Surat Perjanjian Pengikut Aliran Hakekok saat Nyatakan Bertobat
Kasus aliran Hakekok yang punya ritual mandi telanjang bersama di tengah perkebunan menemui babak akhir.
Dirinya pun bahkan saat ini mengaku sangat senang untuk belajar agama Islam dan selalu terpanggil apabila mendengar suara adzan berkumandang.
Ia pun dapat kembali menjalani kegiatan seperti sebelumnya da sebagaimana warga lainnya setelah pulang ke rumah. Di antaranya kembali bertani di sawah.
"Harapan saya sekarang ini, saya ingin cepat-cepat kembali jadi petani untuk memacul sawah lagi," akunya.
Diberitakan, petugas Polres Pandeglang mengamankan 16 orang dari sebuah perkampungan di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang pada Kamis kemarin, karena diduga mengikuti aliran sesat bernama Hakekok, pada 11 Maret 2021.
Mereka yang diamankan lima perempuan dewasa, delapan laki-laki, dan tiga anak-anak.
Pimpinan kelompok Hakekok bernama Abah Arya (52) dan 15 pengikutnya dijemput polisi di rumah masing-masing setelah adanya laporan keresahan warga tentang adanya ritual mandi bareng antara laki-laki dan perempuan hingga anak-anak tanpa busana dari kelompok tersebut.
Ritual mandi bareng tersebut dilakukan kelompok aliran Hakekok di sebuah tempat penampungan air area kebun sawit milik PT Globallindo Agro Lestari (GAL).
Video ritual mandi bareng kelompok aliran Hakekok itu pun beredar di masyarakat.
Polisi menemukan barang bukti berupa keris, kemenyan hingga alat kontrasepsi ditemukan di rumah pimpinan aliran Hakekok Abah Arya dan pengikutnya.
Riky mengatakan pihaknya masih melakukan rangkaian pemeriksaan terhadap 16 orang kelompok Hakekok ini serta mendalami temuan barang bukti alat kontrasepsi tersebut.
Dari belasan orang yang diamankan itu ada beberapa yang berstatus telah menikah.
(Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan)
Artikel ini telah tayang di Tribunbanten.com dengan judul Pengikut Aliran Hakekok Teken Surat Perjanjian dan Baca Syahadat, Pimpinannya Ingin Segera Macul