Segini Harga Bapi Panggang Bipang Ambawang yang Viral Setelah Dipromosikan Presiden Jokowi

Bipang Ambawang dibuat menggunakan babi muda yang berumur 3-5 bulan, dipanggang secara tradisional di atas tungku arang, dijual seharga Rp 475.000.

Editor: Fitriadi
Istagram @bipangambawang
Bipang Ambawang, babi panggang khas Kalimantan yang tengah jadi perbincangan. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apa Itu Bipang Ambawang? Kuliner Khas Kalimantan yang Disebut dalam Pidato Jokowi, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/05/09/apa-itu-bipang-ambawang-kuliner-khas-kalimantan-yang-disebut-dalam-pidato-jokowi. Penulis: Yurika Nendri Novianingsih Editor: Pravitri Retno Widyastuti 

Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI ini kemudian menyebut sejumlah nama kuliner khas daerah, termasuk Bipang Ambawang.

"Untuk bapak ibu dan saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasanya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online."

"Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, bipang Ambawang dari Kalimantan, dan lain-lainnya tinggal pesan, dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," kata Jokowi dalam video tersebut.

Atas beredarnya video itu hingga menumbulkan kegaduhan, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, menyampaikan permintaan maaf.

Lufi mengatakan, dalam konteks secara keseluruhan, pernyataan Presiden dalam video itu untuk mengajak masyarakat Indonesia mencintai dan membeli produk lokal.

Lutfi juga mengingatkan pada 13-14 Mei 2021 adalah libur Hari Raya Idulfitri dan 13 Mei 2021 juga adalah hari libur Kenaikan Yesus Kristus.

Jadi ada dua hari libur keagamaan yang dirayakan dalam waktu yang bersamaan.

Nah, menurut Lutfi, pernyataan Presiden tersebut ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya yang memiliki kekayaan kuliner nusantara dari berbagai daerah.

Setiap makanan memiliki kekhasan dan menjadi makanan favorit lokal.

"Kuliner khas daerah yang disebut Bapak Presiden dalam video tersebut untuk mempromosikan kuliner nusantara yang memang sangat beragam."

"Tentu kuliner tersebut dikonsumsi, disukai, dan dicintai oleh berbagai kelompok masyarakat yang juga beragam," jelas Lutfi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/5/2021).

Meski demikian, Lutfi meminta maaf apabila video tersebut menimbulkan kesalahpahaman.

"Sekali lagi memastikan tidak ada maksud apapun dari pernyataan Bapak Presiden. Kami memohon maaf sebesar-besarnya jika terjadi kesalahpahaman, karena niat kami hanya ingin agar kita semua bangga terhadap produksi dalam negeri, termasuk berbagai kuliner khas daerah dan menghargai keberagaaman bangsa kita," ungkapnya.

Sebagai informasi, video pidato Jokowi itu merupakan video yang dibuat untuk acara peringatan bangga dengan produk lokal.

Video itu dipublikasikan di akun YouTube Kementerian Perdagangan pada 5 Mei 2021.

Berita viral lainnya

(Tribunnews.com/Daryono/WIly Widianto)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved