Berita Belitung

Peserta Pelatihan di BLK Belitung Dibekali Keahlian Sesuai Kebutuhan Dunia Kerja

Mengunjungi Balai Latihan Kerja (BLK) Belitung, Kamis (17/06/2021) ada banyak bangunan gedung digunakan sebagai tempat pelatihan atau infrastuktur.

Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
Peserta pelatihan barista saat membersihkan peralatan pembuat kopi di BLK Belitung, Kamis (17/06/2021) 

POSBELITUNG.CO , BELITUNG -- Mengunjungi Balai Latihan Kerja (BLK) Belitung, Kamis (17/06/2021) ada banyak bangunan gedung yang digunakan sebagai tempat pelatihan atau infrastuktur penunjang.

Di area seluas sekitar 4,8 hektare itu, ada tempat pelatihan food processing, barista, hidroponik, budidaya ikan air tawar, dan tempat pelatihan bisnis manajemen.

Di setiap gedung, terlihat para peserta pelatihan yang tengah sibuk, ada yang belajar materi, ada pula yang sedang praktik langsung. Seperti yang tengah dilakukan para siswa pelatihan barista.

Instruktur Pelatihan Barista Hariyanto mengatakan, di hari ketiga pelatihan ini para peserta mempelajari pengoperasian peralatan yang digunakan dalam meracik kopi. 

"Kalau peralatan workshop semua standar komersial, kalau coffee shop standarnya seperti ini," kata Hariyanto sembari menunjukkan peralatan yang digunakan para siswa.

Ada espresso coffee machine, grinder atau alat penggiling kopi, serta 12 macam manual brewing yang digunakan para siswa berlatih.

Menurut pria yang akrab disapa Bang Har ini, pelatihan barista yang diadakan BLK Belitung ini kurikulumnya disusun sesuai standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI).

Makanya peserta diberikan kompetensi mulai dari pengetahuan atau knowledge hingga praktik langsung meracik kopi.

Pada angkatan kali ini, ada 16 peserta yang mengikuti pelatihan barista. Tidak hanya dari Kabupaten Belitung, peserta juga berasal dari berbagai kecamatan di Belitung Timur seperti Kampit dan Gantung.

Setelah pelatihan, BLK mengundang asesor dari LSP (lembaga sertifikasi profesi), sehingga siswa dites sesuai kompetensi.

Sertifikat kompetensi itu bisa digunakan melamar kerja, juga sebagai bukti diakui secara sah memiliki keterampilan sebagai barista.

"Rata-rata alumni angkatan 2020 sudah ada yang punya kedai kopi sendiri, seperti di Tanjungpandan Sik-ok Name Chapter 2 dan Chapter 3 itu masih eksis. Ada juga yang sudah bekerja," katanya.

Tak hanya pelatihan barista yang tengah berlangsung. Ada juga program yang baru pertama kali dibuka, yakni pelatihan hidroponik.

Para siswa yang nampak masih muda, begitu antusias mengikuti pelatihan yang diajarkan oleh instruktur Apep.

"Mereka diajarkan mulai dari penyemaian sampai panen, semua prosesnya diajarkan. (Mereka) antusias sekali, memang banyak yang muda karena hidroponik paling cocok bagi petani milenial," ucapnya.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved