Deretan Pasukan Elite TNI Kebanggaan Indonesia, Punya Ciri Khas dan Kemampuan Mumpuni Segala Lini

Setiap matra memiliki pasukan elite atau khusus. Pasukan ini dibentuk untuk mengemban tugas dan tanggung jawab yang lebih besar.

TWITTER/@Sat81Gultor
Para personel pasukan elit TNI berkumpul dalam suatu misi tugas. 

Ciri khas pasukan elite ini yaitu pada baret warna jingganya.

Paskhas lahir pada 17 Oktober 1947, ditandai dengan penerjunan 13 anggotanya dengan pesawat Dakota RI-002 di Kota Waringin, Kalimantan Tengah.

Sama seperti pasukan elite yang lain, Paskhas juga mengalami banyak pergantian nama. Awalnya, pasukan ini bernama Komando Pasukan Gerak Tjepat (Kopasgat).

Pada 1985, namanya berubah menjadi Pusat Pasukan Khas (Puspaskhas).

Selanjutnya, tahun 1997 berubah menjadi Korps Pasukan Khas atau yang disebut Korpaskhas.

Selama bertugas, para prajurit Paskhas berhasil melakukan penumpasan RMS, DI/TII dan PRRI/PERMESTA, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, Operasi Seroja.

Saat masih bernama Kopasgat, prajurit pasukan elite ini berhasil melakukan Operasi Seroja di Timor Timur.

Tontaipur

Pasukan elite ini bernama lengkap Satuan Peleton Intai Tempur.

Pasukan ini termasuk dalam Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad).

Personel Tontaipur.
Personel Tontaipur. (TWITTER/@Cakra_Kostrad)

Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu yang memprakarsai terbentuknya Tontaipur pada 2001.

Saat itu, Ryamizard masih menjabat Pangkostrad. Awalnya dinamai Pleton Intai Keamanan (Tontaikam) Brigade, hingga akhirnya dijadikan Peleton Intai Tempur dan pada 2005 ditingkatkan menjadi Kompi Taipur.

Prajuritnya memiliki keahlian khas, yaitu melakukan infiltrasi ke jantung musuh secara senyap untuk sabotase.

Adapun prioritas tugas yang diberikan kepada para prajurit biasanya di gunung, dan kota. Namun, prajurit pasukan elite ini pernah terlibat dalam misi pembebasan Kapal MV Sinar Kudus di Somalia pada 2011.

Ciri khas pasukan ini yaitu senjata berupa senapan serbu, pistol, sangkur, dan sniper.

Tak hanya itu, para prajuritnya juga dibekali senjata berupa sumpit yang dilengkapi jarum beracun.

Biasanya, racun berasal dari getah pohon atau bisa ular.

Yontaifib

Pasukan yang merupakan bagian Korps Marinir TNI AL ini memiliki semboyan Maya Netra Yamadipati.

Makna semboyan ini, bergerak dengan cepat, rahasia dan mematikan dalam setiap pertempuran.

Prajurit Batalyon Intai Amfibi 1 Korps Marinir (Yontaifib) TNI AL melakukan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (17/1/2021).
Prajurit Batalyon Intai Amfibi 1 Korps Marinir (Yontaifib) TNI AL melakukan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (17/1/2021). (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Yontaifib merupakan akronim dari Batalyon Intai Amfibi. Pasukan elite ini awalnya dibentuk karena Korps Marinir TNI AL yang memerlukan data-data intelijen lengkap.

Pasukan ini, awalnya bernama Komando Intai Para Amfibi atau KIPAM. Adapun hal tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) Komandan KKO AL No.47/KP/KKO/1961 tanggal 13 Maret 1961.

Tugas Yontaifib yaitu membina dan menyediakan kekuatan amfibi maupun darat.

Selain itu, tugas para prajuritnya yaitu melakukan operasi khusus dalam pelaksanaan operasi amfibi dan satuan tugas TNI AL. Ciri khas Yontaifib yaitu prajuritnya memakai baret ungu khas Marinir.

Akan tetapi, Yontaifib berbeda dengan Marinir yang pada umumnya menggunakan Brevet 'Tri Media' di samping Pataka Korps Marinir. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul "Mengenal 6 Pasukan Elite TNI dengan Ciri Khas dan Kemampuan Khusus"

Sumber: Kompas.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved