Berita Belitung
Aksi Senyap Pasukan Elit TNI AL, Dua Prajurit Taifib Berenang dari Tengah Laut Belitung Serang Musuh
Pasukan elit TNI AL, Pasukan Intai Amfibi (Taifib) menyerang pertahanan musuh di perairan Belitung dalam rangka latihan Ratsus
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Dua anggota Pasukan Intai Amfibi (Taifib) berenang dari tengah laut membawa senjata lengkap ke pinggir pantai.
Aksi pasuken elit milik TNI Angkatan Laut ini dilakukan di sekitar perairan Pantai Tanjung Kelayang, Kabupaten Belitung, Jumat (8/10/2021).
Tak lama kemudian muncul pasukan Taifib lainnya sambil mendayung perahu karet.
Setelah mencapai bibir pantai, pasukan elit TNI AL ini langsung melakukan formasi siap menyerang pertahanan musuh.
Aksi pasukan Taifib ini begitu senyap hingga tak ada yang mengetahui gerakannya.
Aksi ini dalam rangka latihan pendaratan khusus (ratsus) yang dilaksanakan Pasukan Intai Amfibi (Taifib) Korps Marinir TNI AL di sekitar Pantai Tanjung Kelayang.

Latihan pasukan Taifib ini ditinjau langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono.
Ratsus yang dimulai subuh itu merupakan rangkaian kegiatan latihan operasi amfibi yang akan dilaksanakan di Dabo Singkep, Provinsi Kepulauan Riau.
"Sebenarnya ratsus ini dadakan dan bisa dilaksanakan di semua medan. Kemarin saya perintahkan mendadak, kebetulan saya juga ada kegiatan di sini bersama Aspeksindo," ujar Yudo kepada posbelitung.co.
Ia menjelaskan ratsus dimulai penurunan pasukan dari KRI yang berlabuh sekitar tiga naucal mile laut.
Yudo menjelaskan, pasukan Taifib melancarkan serangan senyap untu menghancurkan sasaran khusus sebelum pasukan utama dikerahkan.
"Jadi mereka akan menghancurkan sasaran strategis, contohnya radar, sarana komunikasi sehingga pasukan induk lebih mudah didaratkan," jelasnya.
Yudo menilai pantai di Pulau Belitung relatif landai dengan ombak tenang tapi memiliki tantangan berbatu.

Menurutnya ratus bisa dilaksanakan menggunakan KRI, kapal selam dan pesawat yang dinamakan terjun tempur yang pernah dilaksanakan di Situbondo.
"Jadi semuanya bisa yang penting kerahasiaannya, makanya dilaksanaka ketika musuh sedang lengah," ungkapnya.