Jadi Simpanan Om-om Pejabat dan Pengusaha, Mahasiswi Ini Bergelimpangan Harta, Tak Takut Dosa

Ada banyak penyebab seorang perempuan bisa berada dalam dunia hitam prostitusi, atau menjadi wanita simpanan.

Tribun Bali
Ilustrasi mahasiswi jadi wanita pejabat dan pengusaha 

POSBELITUNG.CO - Ada banyak penyebab seorang perempuan bisa berada dalam dunia hitam prostitusi, atau menjadi wanita simpanan.

Satu alasan yang paling sering diungkapkan adalah karena masalah ekonomi.

Ketidakseimbangan antara pemasukan dengan biaya hidup membuat tidak sedikit wanita rela memilih jalan gelap.

Terlebih lagi mereka yang hidup sendirian di tanah rantau.

Ketika tak ada lagi orang dekat yang bisa membantu dalam masalah keuangan, maka jalan gelap bisa menjadi pilihan.

Seperti seorang mahasiswi asal Manado yang rela menjadi simpanan untuk mendapatkan pundi-pundi keuantungan.

Bukan untuk ditiru tapi jadi pelajaran supaya menjaga dan menjauhkan perbuatan dosa di daerah rantau.

Desakan ekonomi membuat mahasiswa ini melakukan perbuatan terlarang dan haram.

Tapi ini bukan hal baik bisa merusak masa depan dan dosa berkepanjangan.

Baca juga: Istri Histeris Usai Malam Pertama, Pria Tanpa Busana yang Tidur di Sampingnya Ternyata Bukan Suami

Baca juga: Pantang Makan Mentimun Kalau Punya Riwayat Sakit Ini, Bisa Membahayakan

Bagi Lina (21), mahasiswi asal Kota Manado, Sulawesi Utara, menjadi wanita simpanan lebih menguntungkan dibanding jadi PSK.

Mahasiswi di perguruan tinggi swasta di Jakarta Selatan ini mengaku pernah menjadi wanita simpanan seorang pengusaha batubara dan pejabat negara.

"PSK cuma cinta satu malam dan dapatnya sedikit," ujar Lina di Jakarta Selatan, belum lama ini.

"Berbeda dengan simpanan pengusaha atau pejabat yang hasilnya kelas kakap dan hubungannya berkelanjutan."

Lina mengatakan, dirinya tidak pernah tertarik untuk berdiri di pinggir jalan menjajakan dirinya atau berada di lokalisasi.

"Kurang tertarik tuh jualan melalui aplikasi chatting maupun media sosial," ucap Lina.

Berbekal parasnya yang cantik dan kemolekan tubuhnya, Lina berhasil menggaet pejabat dan pengusaha di tempatnya bekerja sebagai lady companion (LC) atau pemandu lagu karaoke.

Baca juga: Jangan Coba-coba Minum Rebusan Jahe Kalau Kondisi Kesehatan Begini, Bisa Bahaya Bagi Tubuh

Baca juga: Malam Pertama Pengantin Baru Ini Berantakan, Ibu Mertua Ngotot Gabung Beri Tutorial

Dari simpanan pejabat, dia memperoleh Honda HR-V dan dibekali uang Rp15 juta per bulan untuk kebutuhan sehari-hari.

Lina juga disewakan apartemen di Jakarta Pusat dengan biaya sewa Rp5 juta per bulan.

Karena secara materil terpenuhi, otomatis dia juga harus siap melayani syahwat sang pejabat, kapan pun dan di mana pun.

Pisah dari pejabat, Lina jatuh ke pelukan pengusaha batubara asal Kalimantan.

Selama 2 tahun menjalin hubungan terlarang dengan sang pengusaha, dia mendapat berbagai kemewahan.

Apartemen di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat senilai Rp50 juta langsung disewa selama setahun.

Kemudian, Lina dibelikan mobil Honda Civic dan biaya kebutuhan operasional sehari-hari Rp25 juta-Rp30 juta per bulan.

"Saya juga bisa membantu perekonomian keluarga hingga merenovasi rumah orang tua," tuturnya.

Baca juga: Janda Anak Dua Bikin Oknum Polisi Kasmaran, Istri Cerita Sambil Nangis, Suami 16 Kali Selingkuh

Tak hanya itu, dia disuruh kuliah.

"Biayanya ditanggung semua," ucapnya.

Tak seperti hubungannya dengan pejabat negara, kini Lina bukan lagi di sangkar emas.

Dia dibebaskan untuk berteman dengan siapa pun asalkan tidak berbuat macam-macam.

Lina sempat berpikir jatuh hati dengan pengusaha itu, namun langsung dibuang jauh-jauh lantaran suami gelapnya memiliki istri dan anak di Kalimantan. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul: Bukan Untuk Ditiru Mahasiswi Ini Ogah Jualan, Mending Jadi Simpanan Om-om:Uang Jajan 20 Juta Sebulan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved