Penemuan Mayat di Hotel Belitong
Hotel Belitong Masih Tutup dan Dipasang Police Line, Pengelola Tunggu Arahan dari Kepolisian
Saat ini ada empat orang yang bekerja di Hotel Belitong tersebut. Dia menyebut, keempatnya sekarang diistirahatkan hingga waktu yang tidak ditentukan.
Penulis: Disa Aryandi | Editor: Novita
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Hotel Belitong yang berlokasi di Jalan Sriwijaya Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, kini terlihat tutup pascaperistiwa seorang wanita bernama Gladis Anggun Fradinanti (28) warga Pulau Bangka yang ditemukan tak bernyawa di kamar hotel, Senin (13/12/2021) lalu.
Pada bagian depan dan pintu utama hotel itu, masih terpasang police line.
Tidak ada orang yang diperbolehkan masuk ke area hotel tersebut, termasuk pengelola hotel, lantaran masih dalam tahap penyelidikan Satreskrim Polres Belitung.
"Belum tahu kami buka kapan, masih menunggu arahan dari kepolisian. Setelah kejadian itu Hari Senin kemarin, hingga sekarang tidak pernah buka," kata Penggelola Hotel Belitong, Shen Siong (55), kepada Posbelitung.co, Rabu (15/12/2021).
Saat ini ada empat orang yang bekerja di Hotel Belitong tersebut. Dia menyebut, keempatnya sekarang diistirahatkan hingga waktu yang tidak ditentukan.
"Kami kalau misalkan kata polisi sudah bisa buka, kami akan buka. Nah sekarang ini semua tidak ada yang bekerja, istirahat dulu," ucapnya.
Seperti diketahui, Satreskrim Polres Belitung berhasil mengungkap kasus pembunuhan di Hotel Belitong. Terduga pelaku bernama Ilham Saputra (25) berhasil diamankan pada Selasa (14/12/2021).
Saat ini polisi masih terus menyelidiki kasus ini, termasuk untuk mengetahui motif pelaku menghabisi nyawa korban.
"Kalau korban itu sering ke sini, kalau kami lihat ada sekitar tiga minggu, tapi dia bayar kamarnya harian. Nah waktu kejadian itu, hari Minggu siang baru check in, Jumat Sabtu-nya korban itu di Manggar," jelasnya.
Menurut Shen Siong, saat korban menginap di hotel, tidak diketahui berapa banyak orang yang menyewa kamar di hotel itu. Namun dari 12 kamar tersedia, masih ada yang kosong.
"Kalau saat itu berapa, kami tidak mengetahui, soalnya orang ini ada yang check in, ada yang check out," bebernya.
Terkait peristiwa yang terjadi pada Senin (13/12/2021) lalu diduga ada hubungannya dengan prostitusi online, Shen Siong mengatakan pihaknya tidak bisa mencampuri privasi penyewa kamar.
"Itu privasi tamu hotel, kami tidak ingin mencampuri. Kami, kalau ada orang yang sewa kami, mana KTP-nya kami input dan selanjutnya mau ngapain penyewa hotel ini di dalam kamar, itu privasi mereka," jelasnya.
Apalagi, lanjut dia, jika ada tamu, yang biasanya terjadi adalah penyewa kamar tetap bertanya kepada resepsionis. Selanjutnya, resepsionis akan menghubungi penyewa kamar melalui telepon dan bertemu di lobi.
"Setelah itu, kalau mereka masuk kamar, tidak mungkin kami melarang langsung. Apalagi apa yang terjadi kamar, tidak mungkin kami mengetahui karena itu privasi mereka," bebernya.
