Istri Bongkar Aksi Biadab Herry Wirawan, Rapi Sembunyikan Perbuatan Keji pada 13 Santriwati
Istri Herry Wirawan menangis histeris ketika mengetahui ada santriwatinya yang hamil, namun ia sama sekali tidak tahu itu akibat perbuatan suaminya.
POSBELITUNG.CO – Istri Herry Wirawan mengaku menangis histeris ketika mengetahui ada santriwatinya yang hamil, namun ia sama sekali tidak tahu itu akibat perbuatan suaminya.
Herry Wirawan guru pesantren yang memperkosa 13 santriwatinya hingga hamil yang menggegerkan publik baru-baru ini.
Perempuan berinisial NA itu bahkan sempat merawat beberapa anak yang ternyata adalah anak dari para santriwati yang dihamili sang suami.
Itu sebabnya dia mengkau sangat terkejut ketika Herry Wirawan sang suami ditangkap oleh polisi karena karena menghamili para santriwatinya.
Dalam sebuah wawancara, NA bercerita mengenai aksi biadab Herry Wirawan memperkosa belasan santriwati hingga hamil dan melahirkan anak.
Cerita tersebut pun turut dibahas oleh kuasa hukum korban perkosaan guru pesantren itu.
Dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar, Yudi Kurnia, kuasa hukum 11 korban rudapaksa Herry Wirawan menduga istri Herry yakni NA mengetahui kelakukan bejat suaminya yang merudapaksa 13 anak di Yayasan miliknya sejak 2016.
Hal itu diungkapkan Yudi Kurnia saat ditemui di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Bandung, Selasa (21/12/2021).
Menurut Yudi, istri pelaku secara terbuka melalui Youtube mengaku mengetahui ada anak yang hamil saat belajar di yayasan milik suaminya.
"Istrinya pelaku ini tahu, kenapa tidak melapor dan memberitahukan kepada orang tua atau polisi kalaupun ada yang memperkosa. Kalau istrinya tidak curiga pada suaminya, harusnya melapor karena dia sebagai penanggung jawab atau pengasuh," ujar Yudi Kurnia dilansir pada Rabu (22/12/2021).
Kejadian ini menurut Yudi Kurnia tidak berdiri sendiri antara Herry dengan korban saja.
Sebab, korban bisa sampai ke tempat Herry ada yang menginformasikan bahwa di situ ada sekolah gratis.
"Ini harus dilacak siapa orang ini. Jangan-jangan ada sindikat," kata Yudi Kurnia.
Sayangnya, fakta-fakta tersebut luput dalam penyidikan dan berita acara.
"Seolah-olah peristiwa ini hanya antara pelaku dan korban," ucap Yudi Kurnia.
