Tiga Bersaudara Keroyok Seorang ASN di Bangka, Begini Kronologisnya

Ketiga saudara kandung tersebut merupakan tetangga Kailani di Kampung Jawa Desa Air Duren, Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka.

Editor: Novita
Bangkapos.com/Deddy Marjaya
Kapolsek Pemali Ipda Reza Irawan berkoordinasi dengan Tim Buser Polres Bangka di RS Medika Stannia terkait keributan antar tetangga di Air Duren Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka Minggu (23/1/2022). 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Tiga orang kakak beradik Desa Air Duren, Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka, diamankan polisi karena terlibat pengeroyokan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Minggu (23/1/2022) malam.

Mereka adalah Rudini alias Dini (34), Arkam (30) dan Annas (36).

Adapun korbannya bernama Kailani (45), yang merupakan ASN di Dinas Pendidikan dan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bangka, mengalami luka di bagian kepala akibat benda tumpul dan luka sayatan di kaki akibat benda tajam.

Ketiga saudara kandung tersebut merupakan tetangga Kailani di Kampung Jawa Desa Air Duren, Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka.

Sumber di kepolisian menyebutkan, dari pemeriksaan awal terhadap ketiganya, kasus pemukulan terhadap seorang ASN tersebut bermotif balas dendam.

Kejadian tersebut bermula saat Dini pulang naik motor usai salat magrib bersama anaknya.

Tiba tiba dia dipepet oleh Kailani yang saat itu mengendarai sepeda motor bersama seorang rekannya dari sebelah kiri, hingga akhirnya terjadi cekcok terkait masalah lama.

Kemudian, Kailani tiba tiba mengayunkan pentungan satpam yang ia bawa ke arah Dini dan mengenai pelipis kanan sehingga luka.

"Awalnya saya pulang dari masjid habis Magrib sama anak naik motor, diadang Kailani sama temannya yang tidak saya kenal , boncengan. (Saya) Langsung dipukul pakai pentungan satpam di pelipis kanan sehngga luka robek dia langsung kabur," kata Rudini yang mendapatkan 5 jahitan di bagian pelipis kanannya saat ditemui di Unit Pidum Sat Reskrim Polres Bangka

Dalam kondisi pelipis berdarah, Dini pulang untuk mengantarkan anaknya ke rumah.

Kemudian, dia menuju rumah Kailani mengendarai sepeda motor.

Saat tiba di pekarangan, Kailani sedang bersama beberapa rekannya.

Dini kemudian mendorong pagar untuk masuk dan kemudian terjadi perkelahian.

Dini yang belum puas berhasil merebut kayu yang dipegang rekan Kailani kemudian mengejar.

Saat Kailani terjatuh, Dini mengaku memukulinya hingga mengalami luka robek di bagian kepala.

Tak lama berselang anggota Polsek Pemali dipimpin Kapolsek Ipda Reza Irawan mengamankan Dini berserta saudaranya tanpa perlawanan.

Sementera Kailani dilarikan ke RS Medika Stannia.

Hingga saat ini polisi masih mendalami penyebab luka dibagian kaki Kailani yang diduga akibat benda tajam.

Selain mengamankan parang polisi juga mengamankan pentungan satpam, kayu dan baju berlumur darah serta barang bukti lainya.

"Masih didalami baik dari pelaku, korban maupun saksi saksi selain korban yang mengalami luka salah satu pelaku yang diamankan juga mengalami luka robek dipelipis," kata Aipda Nanang.

Telah Ditangani Secara Medis

Peristiwa nahas yang menimpa Kailani dibenarkan langsung oleh Kepala Dinas Kominfotik Kabupaten Bangka, Boy Yandra, kepada wartawan melalui pesan yang beredar via WhatsApp group.

"Saat ini korban sudah ditangani secara medis," jelas Boy.

Meski demikian, pihaknya belum mengetahui info pasti terkait motif dan detail dari kejadian tersebut.

Dari informasi yang beredar, pelaku saat ini sudah berada dan ditangani ke Polres Bangka.

Sedangkan korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Medika Stania Sungailiat untuk dirawat.

Mengetahui hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bangka, Rozali Romkad langsung bergegas datang ke RS Medika Stania untuk mengunjungi pegawainya tersebut.

"Detailnya saya kurang tahu, tadi dapat info sehabis Isya dan langsung meluncur ke Rumah Sakit," ucap Rozali saat dihubungi Bangkapos.com.

Meski demikian, dia mengatakan sempat mendengar informasi bahwa para pelaku yang diduga berjumlah tiga orang sudah dibawa ke Polres Bangka.

Rozali menyebutkan, Kailani merupakan merupakan Kasi Sarana dan Prasarana Bidang Pemuda dan Olahraga di Dindikpora Kabupaten Bangka.

"Alhamdulillah pas saya datang menjenguk di Rumah Sakit tadi, kondisinya masih sadar," jelasnya.

Walau begitu, Rozali menjelaskan bahwa luka yang diderita oleh Kailani terbilang cukup banyak dan parah.

"Pas saya lihat tadi, tangan kirinya lagi diperban dan dipasang papan. Terus di kaki sebelah kanan ada luka robek bekas benda tajam dan di kepala bagian kiri ada bekas hantaman benda tumpul dan berdarah," terangnya.

Diaa menyebut, saat ini, korban sedang menjalani perawatan medis dan akan segera dilakukan tindakan operasi. (Bangkapos.com/Deddy Marjaya/Arya Bima Mahendra)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved