Vaksinasi Anak di Pulau Terluar Terkendala Cuaca, Dinkes Belitung Berkoordinasi dengan Pihak Desa
Target penyuntikan vaksin dosis pertama khusus anak itu diharapkan selesai hingga akhir Januari 2022, di luar wilayah Pulau Gersik dan Pulau Sumedang.
Penulis: Dede Suhendar | Editor: Novita
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung mencatat realisasi vaksinasi Covid-19 anak usia 6-12 tahun dosis pertama, mencapai 13.922 anak atau 84,71 persen dari target 16.434 anak per Selasa (25/1/2022).
Target penyuntikan vaksin dosis pertama khusus anak itu diharapkan selesai hingga akhir Januari 2022, di luar wilayah Pulau Gersik dan Pulau Sumedang.
Vaksinasi anak khusus dua desa pulau itu belum dilaksanakan karena kondisi geografisnya jauh di tengah laut, ditambah faktor cuaca.
"Itu nanti akan kami jadwalkan menunggu cuaca membaik. Kami tetap berkoordinasi dengan desa, bagaimana teknisnya karena kemarin vaksin umumnya dilaksanakan di Pantai Teluk Gembira," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung, Joko Sarjono, kepada Posbelitung.co, Rabu (26/1/2022).
Ia menjelaskan, vaksinasi di Desa Pulau Sumedang masuk wilayah Puskesmas Desa Simpang Rusa, Kecamatan Membalong.
Selain itu, pelaksanaan vaksinasi anak agak terlambat dikarenakan dampak pelaksanaan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Sehingga anak-anak harus diberikan jeda satu bulan sebelum disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama.
"Karena mereka pelaksanaan BIAS itu terlambat, jadi harus ada jedah sebulan sebelum divaksin. Itu khusus Simpang Rusa, kalau yang lain tetap lancar. Seperti Badau itu sudah selesai," jelasnya.
Sementara pelaksanaan vaksinasi anak di wilayah lainnya tetap berjalan lancar di sekolah masing-masing ataupun di gerai vaksin lainnya.
Kesulitan Cari Sasaran Vaksinasi
Capaian angka vaksinasi penduduk di atas usia 12 tahun di wilayah Kabupaten Belitung mencapai 82,79 persen dosis pertama, 72,65 persen dosis kedua dan 1,55 persen dosis ketiga (booster) per tanggal 25 Januari 2022.
Joko mengaku, saat ini pihaknya kesulitan mencari sasaran vaksinasi, padahal Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung memiliki banyak stok vaksin.
Bahkan pola vaksinasi sudah dibalik, yaitu petugas yang mendatangi wilayah dengan capaian vaksinasi rendah.
"Kami memang kesulitan menjangkau itu, maka kami minta bantuan desa untuk menggerakkan RT. Karena sebenarnya RT yang tahu siapa warganya yang belum divaksin," jelasnya.
Ia tak menampik masih terdapat masyarakat yang enggan dan ragu untuk divaksinasi dengan alasan tertentu.
