Wawancara Khusus

dr Gemeinial Bicara DBD dan Penanganannya, Masih Banyak Orang Tua Teledor Anggap Demam Biasa

Apalagi penanganan yang tidak tepat dapat menyebabkan pasien DBD berujung pada kematian.

Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Novita
Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
Dokter umum Puskesmas Tanjungpandan dr Gemeinial berbincang dengan host Konsultasi Dokter (Konter) Pos Belitung Lisa Lestari di Studio Pos Belitung, Kamis (27/1/2022). 

Bagi orang dewasa bisa membeli parasetamol di apotek. Sementara bagi anak-anak, jika sesudah diistirahatkan, minum air cukup, dan dikompres, segera ke dokter. Karena dosis obat anak-anak berbeda dengan orang dewasa.

T : Adakah gejala spesifik DBD ini?

J : Gejala spesifiknya demam, nyeri sendi, nyeri belakang mata, bisa timbul bengkak, dan timbul ruam merah yang kalau ditekan tetap merah.

T : Jika demam berdarah tidak ditangani dengan tepat, maka bisa menyebabkan komplikasi hingga berujung kematian. Untuk komplikasinya itu sendiri seperti apa?

J : DBD ada grade-nya, 1-4. Grade 1 biasanya hanya gejala demam, ditambah uji tourniquet, yakni dengan diperiksa tensi kemudian di tahan, ada hitungannya, nanti dilihat adakah bercak merah yang muncul. Itu untuk mengetahui gejala ringan. Grade 2 menunjukkan gejala pendarahan spontan bintik merah muncul, bisa mimisan, gusi berdarah, bibir pecah-pecah, sakit perut hebat, kencingnya berubah warna atau BAB berubah warna gelap.

Grade 3 presyok, sudah mulai lemas, tidak nafsu makan, tensi tidak teratur, kemudian grade 4 yakni syok yang paling ditakutkan pada DBD. Kalau shock, tekanan darah bisa turun secara drastis dan tiba-tiba, kemudian nadi tidak terukur lagi, urine sedikit, sehingga organ tubuh rusak, sehingga kemungkinan terburuk yakni kematian.

Masih banyak orang tua teledor, menganggap demam biasa, begitu datang ke puskesmas sudah dalam kondisi masuk grade 3 atau 4, trombosit sudah turun dan peningkatan kadar hematokrit serta peningkatan Hb sehingga darah mengental.

Sangat penting pengetahuan mengenai DBD ini, apalagi di Belitung termasuk iklim tropis, sehingga harus tahun gejala dan tidak lalai setelahnya.

T : Demam berdarah ini penyakit yang memiliki fase dari penularan sampai penyembuhan. Bagaimana fase-fase tersebut?

J : Dari awal masuk virus, 4-8 hari atau paling lambat 12 hari sampai menimbulkan gejala. Kemudian gejala khas ditambah seperti pelana kuda, tiga hari pertama demam, memasuki hari 3-4 demamnya turun tapi ketika disentuh, kulit pasien terasa dingin, itu memasuki masa presyok, sampai hari keenam. Kalau kompensasi tubuhnya bagus, hari keenam kembali pemulihan, hari 7-8 sembuh. Tapi kalau kompensasi tubuhnya tidak bagus, masa kritisnya habis-habisan, pembuluh darah bocor sampai keadaan syok.

Sangat mungkin perawatan DBD dilakukan di rumah, kalau tahu penyakit dan tahu penanganan yang tepat, banyak minum, protein bagus, dan istirahat cukup tidak perlu sampai dibawa ke rumah sakit.

Kalau pantangan makan spesifik tidak ada, paling yang merangsang mual muntah jangan dimakan, karena yang terpenting kalau DBD ini cairan tubuh, minum jus buah, susu, air putih, air tajin, dan oralit serta mengonsumsi makanan yang bergizi.

T : Jika pernah tertular demam berdarah, apakah ada kemungkinan orang tersebut akan kembali tertular untuk kesekian kalinya?

J : Sangat bisa, karena virus ini ada empat tipe. Kalau sudah kena sekali, bisa kena lagi. Ada beberapa literatur yang mengatakan bahwa DBD berikutnya bisa menjadi lebih parah daripada sebelumnya.

T : Pada saat dirawat di rumah sakit, pasien demam berdarah akan diminta mengumpulkan urine dalam wadah, untuk apa tujuan hal tersebut dilakukan?

Halaman
123
Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved