Wawancara Khusus
dr Gemeinial Bicara DBD dan Penanganannya, Masih Banyak Orang Tua Teledor Anggap Demam Biasa
Apalagi penanganan yang tidak tepat dapat menyebabkan pasien DBD berujung pada kematian.
Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Novita
Satu di antaranya untuk mendeteksi apakah pasien syok atau tidak.
T : Masyarakat mempercayai jus jambu biji dan madu kurma bisa membantu meningkatkan trombosit darah pada pasien DBS. Benarkah hal tersebut atau sekadar hoaks?
J : Kalau yang pernah saya lihat, faktanya memang ada. Cuman kalau dilihat, jambu biji ini vitamin C tiga kali lebih tinggi daripada jeruk. Vitamin C itu mempercepat imun naik, serta jambu biji punya zat aktif yang bisa menurunkan virus dengue juga bisa memberikan efek hormon agar menghasilkan trombosit lebih banyak.
Sementara kurma gizinya lengkap, zat besinya bisa meningkatkan trombosit. Ada juga pucuk daun pepaya yang dipercaya bisa jadi makanan yang baik dikonsumsi pasien DBD.
T : Apakah ibu menyusui yang tertular demam berdarah bisa menularkan penyakit kepada bayinya?
J : Tidak. Karena DBD penularannya melalui nyamuk, tidak bisa ke hal lain.
T : Apakah ada vaksin untuk demam berdarah?
Vaksin DBD ini sebenarnya dari WHO sudah ada sejak 2015 dan mulai masuk Indonesia. Vaksin diperuntukkan bagi laki-laki dan perempuan berusia 9-45 tahun, tapi direkomendasikan efektifnya usia 9-16 tahun dengan tiga kali vaksin berjarak enam bulan. Nama vaksinnya Dengvaxia.
T : Apakah ada efek jangka panjang setelah seseorang terkena DBD?
J : Efek jangka panjang DBD ini tergantung dari keparahan penyakit. Kalau sampai tahap syok, komplikasinya sampai kematian. Kalau sampai organnya rusak, biasanya ada gangguan setelahnya. Tapi secara keseluruhan, karena virus, maka butuh konsumsi makanan untuk meningkatkan imun tubuh agar tidak terjadi masalah berkepanjangan.
T : Bagaimana tips pencegahan agar terhindar dari penularan demam berdarah?
J : Tips ini gampang-gampang susah. Dari dulu 3M, menguras bak mandi minimal satu kali sepekan, menutup tempat penyimpanan air, dan mengubur barang bekas. Sekarang ada 3 M plus, seperti memelihara ikan pemakan jentik, memasang jaring ventilasi, dan tidur menggunakan kelambu.
Nyamuk ini suka di air bersih, makanya bak mandi, vas bunga atau kaleng bekas. Lebih bagus lagi menanam tumbuhan yang tidak disukai nyamuk seperti sereh wangi, lavender, dan tapak dara.
Orang juga berpikir kalau sudah fogging aman, padahal tidak begitu. Sebelum berpikir fogging, pencegahannya gampang saja, kerja bakti, jangan sampai nunggu korban berjatuhan, apalagi jika daerah sudah biasa ada pasien DBD. (Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)