Vina Sebut Kelangkaan Solar Subdisi yang Dikeluhkan Assapel Belitung Berdampak pada Harga Barang
Dampaknya sesuai hukum pasar, jika barang langka, maka terjadi lonjakan harga yang dirasakan masyarakat.
Penulis: Dede Suhendar | Editor: Novita
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Belitung, Vina Cristyn Ferani, turut menyoroti masalah kelangkaan solar subsidi yang disampaikan Assapel Belitung dalam rapat dengar pendapat (RDP) pada Senin (7/2/2022).
Politisi dari PDI Perjuangan itu menganologikan, jika 359 truk milik sopir pelabuhan tidak beraktivtas, secara otomatis akan menimbulkan kelangkaan barang.
Dampaknya sesuai hukum pasar, jika barang langka, maka terjadi lonjakan harga yang dirasakan masyarakat.
"Yang jelas ini akan jadi bola salju jika kita biarkan terus menerus, karena solar ini dibutuhkan setiap hari. Satu hari saja 359 sopir truk tidak mengangkut barang imbasnya seperti apa," kata Vina saat ditemui Posbelitung.co, Senin (7/2/2022).
Ia menilai, pada dasarnya solusi yang dibutuhkan sederhana jika kuota kurang, harus ditambah.
Kalaupun tidak bisa ditambah, SBM Pertamina memiliki kewenangan melakukan realokasi dari SPBU yang kelebihan kuota ke SPBU yang sedikit.
Selain itu, Vina menyarankan agar SPBU yang memiliki kuota solar subsidi mengatur waktu pembelian bagi truk-truk Assapel dan tempat pembeliannya.
"Kasihan kan sopir-sopir itu harus menginap di SPBU mengantre, tapi besoknya tidak dapat, besok antre lagi dua tiga jam. Padahal kalau dimanfaatkan, waktu dua tiga jam itu sudah berapa tarikan mereka dapat," jelasnya. (Posbelitung.co/Dede Suhendar)
