Hampir Semua Angkutan Umum Sepi Penumpang, Ini Kata Dishub Babel
Ia menambahkan, hampir semua angkutan sepi penumpang dari Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) hingga Angkutan Pedesaan (Angdes).
Penulis: Riki Pratama |
POSBELITUNG.CO, BANGKA - Hampir semua angkutan umum baik antar kota dalam provinsi (AKDP) hingga angkutan pedesaan (Angdes) di Bangka Belitung (Babel) sepi penumpang.
Kepala Bidang LLAJ, Dinas Perhubungan Provinsi Babel, Erwanto menjelaskan dampak pandemi Covid-19 serta masyarakat memiliki kendaraan pribadi penyebab angkutan umum sepi penumpang.
"Memang sejak Pandemi Covid-19 berdampak ke penumpang angkutan umum. Selain penyebab lain, karena masyarakat telah banyak memiliki kendaraan pribadi. Jadi, yang menggunakan angkutan sepi penumpang," kata Erwanto kepada Bangkapos.com, Senin (14/2/2022).
Ia menambahkan, hampir semua angkutan sepi penumpang dari Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) hingga Angkutan Pedesaan (Angdes).
"Bukan hanya AKDP saja yang mengeluh. Tetapi, dari pemilik usaha bus pariwisata juga terkena dampaknya. Kalau untuk angkutan Pedesaan itu, karena sekarang anak sekolah sudah ada bus sendiri, sebelumnya mereka menggunakan angkot," terangnya.
Erwanto, mengatakan, Dishub Babel berencana akan membangun terminal khusus angkutan kota dalam provinsi di eks Bandara Lama Depati Amir.
"Kami berusaha untuk membangun terminal tipe B khusus AKDP pinjam pakai dengan angkasa pura, menggunakan terminal bandara lama. Kita sedang menyusun kajian. Kalau diizinkan terminal itu akan melayani seluruh angkutan kota dalam provinsi," kata Erwanto.
Dia mengatakan dengan adanya terminal tipe B nantinya diharapkan dapat menghidupkan angkutan umum di Babel.
"Tetapi kita pahami kondisi saat ini, di tengah pandemi banyak kendaan yang tidak jalan, selain karena sepi penumpang. Mereka juga harus memenuhi uji KIR kendaraan bermotor agar layak digunakan," katanya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah sopir angkutan desa, Fauzi mengeluhkan terkait sepinya penumpang angkutan saat ini.
"Sekali jalan paling angkut lima orang. Tak jarang juga kosong," kata Fauzi ditemui di Terminal Keramat, Pangkalpinang, Jumat (11/2/2022).
Pria 60 tahun ini hanya segelintir sopir yang masih bertahan mengadu peruntungan di jalan. Sejumlah sopir angdes masih setia menunggu para penumpang.
Meski tak banyak yang diangkut, setidaknya para sopir bisa menutupi modal dan membawa sisanya untuk keluarga di rumah.
"Kalau dulu cari 10-15 penumpang masih enak, dalam sehari bisa tiga kali bolak balik Sungaiselan-Pangkalpinang. Lima tahun belakangan sepi penumpang karena banyak Alternatif lain selain angdes," ujar Fauzi.
(Bangkapos.com/Riki Pratama)
