Perang Rusia dan Ukraina

Takut Disanksi Amerika dan Eropa, China Kini Mulai Jauhi Rusia, Tak Mau Dianggap Bantu Moskow

China larang pesawat Rusia masuk ke wilayahnya karena takut disanksi oleh Amerika Serikat dan Eropa dianggap membantu Moskow

Editor: Hendra
AFP
Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden China, Xi Jinping berjabat tangan 

Sebelum memberlakukan larangan ini pada Mei lalu Presiden Xi Jinping dan para regulator udara China telah meminta semua maskapai asing untuk memperbarui informasi kepemilikan dan rincian lainnya, tak terkecuali maskapai milik Rusia.

Namun hingga larangan tersebut diterbitkan maskapai Rusia tidak kunjung melaporkan dokumen yang menunjukkan pesawat mereka tidak terdaftar di luar negeri.

Uni Eropa Terpecah soal Sanksi Rusia

Tak semua negara-negara anggota Uni Eropa menyetujui dijatuhkannya berbagai sanksi kepada Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Dilansir Daily Mail, Jerman dan Italia merupakan dua dari beberapa negara yang mencoba mencegah dijatuhkannya lebih banyak sanksi lagi kepada Rusia, demi melindungi ekonomi mereka sendiri.

Baca juga: Gegara Payudaranya Terlalu Besar, Beratnya Sampai 10 Kg Super Model Ini Dikeluarkan dari Pesawat

Padahal, ada tekanan dari Polandia dan negara-negara Baltik yang berbatasan dengan Rusia.

Presiden Rusia mengklaim usaha dominasi global Barat akan segera berakhir saat ia mengecam sanksi yang dijatuhkan UE.

Putin menyebut UE 'tidak menginginkan Rusia yang kuat dan berdaulat'.

Kini, UE mulai terpecah menjadi tiga.

Jerman - dengan dukungan dari Italia, Hongaria, Bulgaria dan Yunani - dinilai terang-terangan mengerem sanksi untuk Rusia.

Hal ini terjadi ketika negara-negara pro-sanksi, yang dipimpin oleh Polandia dan negara-negara Baltik, mendorong pembatasan lebih lanjut terhadap Rusia dan para oligarki.

Perselisihan internal di dalam UE sekarang berkecamuk antara 'Sanctionistas', negara-negara yang pro-sanksi, dan 'Contras', negara-negara yang memprioritaskan ekonomi mereka sendiri.

Seorang diplomat UE mengatakan kepada The Times:

"Semakin jelas dari hari ke hari bahwa tiga pihak terbentuk: Polandia dan negara-negara Baltik, yang dikenal sebagai Sanctionistas yang menginginkan sanksi yang lebih banyak dan lebih kuat."

"Jerman, Italia, Hongaria, Bulgaria — Contras — yang memprioritaskan kepentingan ekonomi mereka sendiri; dan sisanya, negara-negara 'netral'."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved