Berita Beltim

Sapi di Beltim akan Diberi Kalung, Dijamin Sehat Bebas PMK, Yang Terinfeksi Ini Gejala dan Cirinya

Masyarakat Belitung Timur mau beli hewan untuk kurban yang bebas dari PMK bisa pilih yang sudah menggunakan kalung pemberian Distangan Beltim

Penulis: Hendra CC | Editor: Hendra
(Ist)
Dinas Pertanian dan Pangan Belitung Timur memberikan kalung sehat pada sapi sapi yang telah lolos uji kesehatan dan bebas dari PMK 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG -- Masyarakat Kabupaten Belitung Timur yang ingin berkurban pada Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah atau Lebaran Kurban tak perlu khawatir tentang penyakit mulut dan kuku (PMK).

Dinas Pertaninan dan Pangan (Distangan) Belitung Timur (Beltim) menjamin kesehatan hewan yang dijual untuk kurban pada Idul Adha nanti.

Merebaknya PMK pada hewan ternak dikhawatirkan daya beli masyarakat pada hewan kurban untuk Idul Adha nanti menurun.

Karenanya Distangan Beltim terus mengintensifkan pemeriksaan kesehatan pada hewan ternak untuk kurban yakni sapi dan kambing.

Salah satunya dengan mendatangi langsung kandang peternak di Kabupaten Belitung Timur, Rabu (8/6/2022).

Kesehatan hewan diperiksa dan diuji langsung untuk mengantisipasi adanya PMK pada hewan ternak.

Hewan yang dinyatakan lolos uji kesehatan akan diberikan label kalung sehat.

"Bagi sapi yang sudah lolos uji kesehatan akan kami berikan kalung sehat dilehernya jadi pembeli hewan kurban tidak khawatir karena kesehatannya terjamin,"ujar Heru Indramata, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Belitung Timur.

PMK Menurun

Pemerintah Provinsi Kep. Bangka Belitung gencar melakukan pemeriksaan kesehatan hewan seperti sapi baik untuk kurban maupun konsumsi masyarakat sehari-hari.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Provinsi Bangka Belitung, Drh Judnaidy mengatakan mereka terus mengintensifkan pemeriksaan kesehatan sapi yang masuk ke Bangka Belitung.

Meskipun masih ada ditemukan PMK pada sapi, akan tetapi kasusnya telah mengalami penurunan dari bulan lalu.

"Alhamdulillah berdasarkan angka kasus perharinya itu sudah menurun tidak sebanyak awal-awal kemarin, angka kesembuhan juga sudah cukup tinggi," kata Judnaidy kepada Bangkapos.com, (Posbelitung.co Group), Selasa (7/6/2022).

Kebutuhan hewan kurban di Bangka Belitung untuk tahun 2022 diperkirakan sebanyak 7.240 ekor sapi.

Namun karena adanya yang terkena PMK, jumlah sapi yang ada saat ini di Bangka Belitung mengalami kekurangan.

Untuk mengatakan kekurangan pasokan sapi baik untuk konsumsi maupun kurban akan didatangkan dari wilayah yang sudah bebas dari PMK.

Sedangkan daerah pemasok sapi yang masih ada PMK sementara ini tak diperbolehkan masuk ke Bangka Belitung.

"Dan masyarakat juga sudah mengerti juga penanganan PMK ini seperti apa, jadi mulai pekan ini dari daerah yang bebas sudah kita sudah bolehkah masuk kembali ke Babel," kata Judnaidy.

Seluruh sapi yang masuk ke Bangka Belitung tetap dilakukan pengawasan dan pemantauan yang ketat.

Sapi dan hewan yang tiba harus menjalani karantina selama 14 hari dan juga harus memiliki surat keterangan sehat dari daerah asalnya.

"Kita harus tetap mengikuti aturan yang berlaku, baik dari karantina ataupun dari Ditjen peternakan. Kita arahkan dari daerah Bali, Sumbawa, hingga Lampung itu masih aman. Sementara Madura hingga saat ini statusnya masih belum bebas," sebutnya.

Dia menuturkan, belum tau pasti berapa jumlah hewan kurban yang akan masuk, pendataan akan dilaksanakan setiap hari Jumat 

"Nanti setiap hari Jumat kita kaji, stok kita berapa, kebutuhan berapa banyak, kurangnya berapa, hari ini sudah mulai masuk lagi juga sebetulnya," tuturnya.

Hingga kemarin, Selasa 6 Juni pukul 19:30 WIB total ada 2.321 ekor sapi yang terkonfirmasi PMK, 1.943 ekor sapi sudah dinyatakan sembuh, 299 ekor masih sakit, 17 ekor mati, dan 62 ekor dipotong paksa.

Sementara itu di Belitung Timur, Heru Indramata mengatakan kebutuhan hewan kurban diperkirakan sebanyak 1.290 ekor.

Dari jumlah tersebut rinciannya 420 sapi dan 870 kambing.

Saat ini kebutuhan hewan kurban tersebut masih menggunakan stok lama saat pengiriman jelang Idul Fitri 1443 Hijriah yang tersisa 103 ekor.

"Untuk saat ini hewan kurban dari luar Beltim belum ada yang masuk ,karena kita menunggu juga dari Belitung sebab karantinanya ada di pelabuhan kabupaten Belitung," katanya.

Untuk itu dia berharap hewan kurban dari luar Pulau Belitung bisa segera masuk ke Belitung Timur.

Ciri-ciri Penyakit PMK

Setelah ditemukan, penyakit PMK pada hewan ternah terus mewabah di seluruh Indonesia.

Di Provinsi Bangka Belitung pun ditemukan cukup banyak sapi yang terkena PMK.

Dikhawatirkan bila tak ditangani dengan baik, sapi yang terinfeksi PMK bisa membahayakan manusia yang mengkonsumsinya.

Apalagi jelang lebaran Idul Adha, banyak masyarakat yang menggunakan sapi sebagai hewan kurban selain kambing.

Banyak yang mempertanyakan bagaimana ciri-ciri sapi yang terinfeksi PMK.

Dikutip Posbelitung.co dari Tribunnews, berikut ini cara mengetahui apakah sapi terinfeksi Panyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau tidak:

Ciri-ciri Sapi Terinfeksi Wabah PMK

Sebagaimana dikutip dari Kompas Tv, sapi-sapi yang terinfeksi wabah penyakit ini menunjukkan gejala yang sama, di antaranya sebagai berikut:

- Awalnya kaki sapi gemetaran, hingga tidak bisa menopang tubuhnya sendiri

- Suhu tubuh sapi panas

- Pada bagian mulut, keluar air liur terus menerus

- Terdapat luka seperti sariawan di mulut sapi

- Sapi kemudian tidak mau makan untuk beberapa waktu

- Bila tidak dapat bertahan hidup, sapi bisa mati

Sumber lain, mengatakan proses penyembuhan umumnya terjadi antara 8 – 15 hari.

Berikut adalah ciri gejala klinis sapi yang terkena virus PMK:

Ciri Gejala PMK:

1. Pyrexia (demam) mencapai 41°C, anorexia (tidak nafsu makan), menggigil, penurunan produksi susu yang drastis pada sapi perah untuk 2-3 hari, kemudian:

a. Menggosokkan bibir, menggeretakkan gigi, leleran mulut, suka menendangkan kaki: disebabkan oleh vesikula (lepuh) pada membrane mukosa hidung dan bukal serta antara kuku.

b. Setelah 24 jam: vesikula tersebut rupture/pecah setelah terjadi erosi.

c. Vesikula bisa juga terjadi pada kelenjar susu.

2. Proses penyembuhan umumnya terjadi antara 8 – 15 hari.

3. Komplikasi: erosi di lidah, superinfeksi dari lesi, mastitis dan penurunan produksi susu permanen, myocarditis, abotus kematian pada hewan muda, kehilangan berat badan permanen, kehilangan kontrol panas.

Penyebab

Penyebab Penyakit Mulut dan Kuku ini dikabarkan karena terjangkitnya virus tipe A dari family Picornaviridae, genus Apthovirus.

Dengan masa inkubasi atau masa sejak hewan tertular penyakit sampai timbul gejala penyakit, yakni 2 sampai 14 hari.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani) (Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah) (Posbelitung.co/Akhmad Rifqi Raamdhani)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved