Perang Rusia dan Ukraina
Putin Ngamuk Maki Xi Jinping, Ngaku China Hebat Ternyata Pengecut, Ketakutan Ditekan AS dan Barat
Ngaku sahabat kental, ternyata China membelot tak mau membantu Rusia memerangi Ukraina yang dibantu Amerika dan Eropa
POSBELITUNG.CO - Kabar kedekatan antara Rusia dan China bukan hal baru lagi di dunia.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China, Xi Jinping bersahabat sangat dekat.
Keduanya tak segan-segan memberikan bantuan imbal balik ke negaranya.
Diawal saat Rusia menginvasi Ukraina, China getol membantu lewat jalur diplomasi.
Baca juga: PBB Ungkap Fitnah Zelensky, Gagal Beli Rudal Israel Tuduh Rusia Mencuri Gandum Turki Disebut Penadah
Bahkan China di hadapan sidang istimewa PBB dengan tegas menolak untuk menjatuhkan sanksi ekonomi ke Rusia.
Mendapat pembelaan dari China, tentu saja Vladimir Putin senang.
Apalagi kedua negara sahabat ini sangat membenci Amerika Serikat dan negara-negara barat.
Meski demikian China tak juga mengambil tindakan atas perang Rusia dan Ukraina.
Tapi entah mengapa, belakangan China bungkam.
Bahkan China dikabarkan menjauh dan menutup ruang udaranya untuk Rusia.
Sontak karena hal ini, Vladimir Putin pun ngamuk dengan Xi Jinping.
Dilansir dari dailystar.co.uk pada Kamis (9/6/2022), bahkan Vladimir Putin menyampaikan sumpah serapahnya.
Baca juga: Rusia Serbu Gudang Penyimpanan Roket Himars AS di Ukraina, Kemampuannya Bisa Tandingi Senjata Moskow
Kepada menteri luar negerinya, Putin menyalahkannya karena kurangnya dukungan China.
Apalagi saat ini, Rusia belum berhasil sepenuhnya menaklukkan Ukraina.
Sementara negara-negara barat terus mengalirkan bantuannya kepada Ukraina.
Orang nomor satu di Rusia itu pun mengoceh tentang Presiden China Xi Jinping atas kegagalannya membantu dalam penghilangan sanksi ekonomi yang dijatuhkan dunia pada Rusia.
Setelah terkena sanksi luas pada awal perang di Ukraina, dilaporkan bahwa Rusia menjadi frustrasi atas kegagalan Beijing untuk memberikan dukungan keuangan dan teknologi.
Baca juga: Takut Disanksi Amerika dan Eropa, China Kini Mulai Jauhi Rusia, Tak Mau Dianggap Bantu Moskow
Ini semua dikarenakan China menerima sanksi oleh AS, Inggris, dan negara-negara lain.
Tak tanggung-tanggung, sanksi yang ditujukan kepada China itu mampu melumpuhkan ekonomi China meski China tidak terlibat dalam invasi apapun.
Tentu saja sanksi yang besar itu membuat Presiden Xi, sebagai sekutu terdekat Putin, tidak bisa membantu Rusia menyerang Ukraina.
Pada pertemuan baru-baru ini, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mendengar ketidakpuasan Putin atas Xi Jinping.
Meskipun China dan Rusia menyatakan persahabatan "tanpa batas" mereka sebelum perang, China diketahui enggan membantu Rusia.
Baca juga: Ditertawakan Vladimir Putin, 30 Anggota NATO Kalah Lawan Rusia, Kroasia Akui Sanksi Eropa Tak Mempan
Tujuannya memang untuk menghindari sanksi.
Setidaknya dalam dua kesempatan, Moskow menekan Beijing untuk menawarkan bentuk-bentuk baru dukungan ekonomi dalam apa yang digambarkan oleh seorang pejabat China sebagai negosiasi.
Sayangnya, China khawatir AS dan sekutunya dapat memutuskan China dari teknologi penting serta menargetkan sistem keuangannya.
Sebab, China akan selalu bertindak demi kepentingan terbaik rakyat China. Bukan sebaliknya.
Ikuti Kabar Terbaru Perang Rusia dan Ukraina di Posbelitung.co