Berita Pangkalpinang
Harga Telur di Sejumlah Daerah Naik, Disperindag Babel Pantau Pasokan, Bakal Masuk 32,6 Ton.
Dia membeberkan, pasokan telur ayam Babel masih bergantung dengan pasokan dari daerah lain, terutama dari Palembang.
Dia membeberkan, pasokan telur ayam Babel masih bergantung dengan pasokan dari daerah lain, terutama dari Palembang.
Harga telur di pasaran pun seperti diberitakan Rabu (22/6/2022) belum turun, hingga membuat masyarakat mengeluh.
"Telur di Babel ini peternak ayam sangat minim, jadi kita masih bergantung dari luar daerah. Tetapi di luar daerah itu tergantung dari kondisi peternak ayam petelur. Akibat cuaca tidak menentu kemarin, petani dan peternak terkena imbas, maka ayam-ayam itu tidak maksimal bertelur," jelasnya.
Mahalnya harga telur juga ada kaitan dengan supply and demand (pasokan dan permintaan).
"Peternak minim, produksi telur ayam yang minim, tapi permintaan tetap stabil. Tapi karena produksi begitu jadi harga-harga naik," katanya.
Menyikapi kenaikan harga ini, Disperindag Bangka Belitung sesuai tugas dan fungsi terus melakukan pengawasan.
"Kami setiap hari melakukan pemantauan bahan-bahan pokok sesuai arahan, dan setiap minggu kami lakukan pemantauan pasokan," katanya.
90 Persen dari Luar Daerah
Peternak ayam petelur di Bangka Belitung hanya mampu memenuhi 10 persen kebutuhan masyarakat.
Sementara itu, 90 persen kebutuhan masyarakat dipasok oleh telur ayam dari luar daerah.
"Peternak ayam petelur di Bangka Belitung, sangat minim. Baru 10 persen tercukupi dari dalam daerah. Sedangkan sapi, baru 5-10 persen tercukupi dari dalam daerah, lebih sedikit lagi," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Provinsi Bangka Belitung, Drh Judnaidy, Kamis (23/6/2022).
Mengenai harga telur ayam yang naik di pasaran, Satgas Pangan akan langsung turun ke lapangan untuk mengetahui penyebabnya.
"Kami belum mengumpulkan informasi dari pengusaha telur Sebagai tindak lanjutnya, kami bersama Satgas Pangan berperan menstabilkan harga, akan operasi pasar, mengumpulkan pelaku usaha untuk menanyakan terjadi kenaikan telur dan daging ayam," imbuhnya.
Namun secara normatif, Judnaidy tak menampik hukum ekonomi supply and demand (pasokan dan permintaan) akan memengaruhi harga telur ayam.
"Kalau telur kita datangkan dominan dari luar, maka supply and demand sangat memengaruhi. Tapi kalau daging ayam kurang kuat kalau hanya karena supply and demand, sebab swasembada daging ayam cukup banyak. Berbeda dengan telur, karena peternak ayam petelur masih minim," imbuhnya. (Bangkapos.com/Adi Saputra/Cici Nasya Nita)
