TERUNGKAP Ibu Kandung Tewas Dibunuh Anak Sendiri di Bangka Tengah

Seorang anak tega membunuh ibu kandungnya di Desa Pinang Sebatang Kecamatan Simpangkatis Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung.

Penulis: Arya Bima Mahendra | Editor: Fitriadi
Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra
Jamal Mirdad (31) pelaku pembunuhan ibu kandung di Desa Pinang Sebatang Kecamatan Simpangkatis Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diamankan di Kantor Polsek Simpangkatis, Jumat (25/6/2022). 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Seorang anak tega membunuh ibu kandungnya di Desa Pinang Sebatang Kecamatan Simpangkatis Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (24/6/2022).

Korban bernama Pauziyah (59) ditemukan tewas di rumahnya pada Jumat dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Orang yang pertama kali menemukan jasad korban adalah anaknya sendiri yang masih bujangan, Jamal Mirdad (31).

Hasil penyelidikan kepolisian ternyata Pauziyah menjadi korban pembunuhan. Pelakunya adalah anaknya sendiri, Jamal Mirdad tadi.

Kronologi Anak Bunuh Ibu Kandung

Kepada Bangkapos.com, Kasatreskrim Polres Bangka Tengah, AKP Wawan Suryadinata membeberkan kronologi kejadian berdasarkan keterangan pelaku.

Kejadian tersebut bermula ketika pelaku bernama Jamal Mirdad pergi ke Kota Pangkalpinang pada Kamis (23/6/2022) malam.

"Pelaku ke Pangkalpinang bersama empat rekannya ke tempat lokalisasi di Teluk Bayur. Akan tetapi, wanitanya ternyata sedang datang bulan," jelasnya.

Lanjut AKP Wawan, karena hasrat bejatnya tidak tersalurkan, pelaku yang bekerja serabutan dan kerab menganggur ini kemudian minum-minuman keras.

Lalu mereka pergi ke lokalisasi Parit Enam untuk mencari hiburan lainnya.

Sekitar pukul 01.00 WIB pelaku bersama 4 rekannya pulang.

Setelah mengantar rekan-rekannya ke Desa Celuak, pelaku diduga dalam kondisi mabuk menggunakan sepeda motor pulang ke rumahnya di Desa Pinang Sebatang.

“Jamal tiba di kediamannya sekira pukul 02.00 WIB. Setelah masuk rumah, dia melihat ibunya Pauziah sedang tidur di ruang depan rumah,” kata AKP Wawan.

Dibunuh Secara Sadis

Entah apa yang merasuki Jamal, melihat ibunya tertidur pulas Jamal tiba-tiba saja langsung menutupi mulut dan menekan hidung korban menggunakan tangannya hingga perempuan yang melahirkannya itu tewas.

"Korban sempat melakukan perlawanan dengan memberontak, makanya ada bekas luka di bagian hidung," terangnya.

Tidak hanya menghabisi nyawa korban, Jamal juga secara biadab tega melecehkan jenazah ibunya.

"Dan memang dari hasil visum ditemukan ada semacam luka di bagian kelamin korban," imbuh AKP Wawan.

Setelah memastikan korban sudah meninggal dunia, Jamal kemudian mengambil sejumlah barang-barang berharga milik ibunya.

Lanjut AKP Wawan, bermaksud menutupi aksinya, Jamal kemudian membuat skenario seakan-akan ibunya tewas dibunuh perampok yang masuk ke dalam rumah.

“Pelaku pergi ke dapur mengambil sebilah parang, lalu merusak jendela yang ada di rumah. Ia membuat skenario bahwa korban meninggal dunia akibat dibunuh pencuri,” ungkapnya.

Sempat Bersandiwara

Setelah itu sekira pukul 02.40 WIB, Jamal menelepon kakak kandungnya Sopian untuk memberitahukan bahwa korban meninggal dunia karena dibunuhh pencuri.

Namun saat itu telepon pelaku tidak diangkat oleh Sopian.

“Kemudian Jamal menelepon temannya yang bernama Can untuk memberitahukan kejadian tersebut. Setelah itu Jamal keluar rumah dan memberitahukan kepada tetangga bahwa ibunya dibunuh pencuri,” tandasnya.

Warga kemudian beramai-ramai mendatangi rumah korban. Sebagian lagi menghubungi Polsek Simpangkatis untuk melaporkan kejadian tersebut.

Tak lama kemudian Unit Reskrim Polsek Simpangkatis yang dipimpin Kapolsek Simpangkatis Iptu Harry Frizko, SH bersama Unit Opsnal Satreskrim Polres Bangka Tengah dipimpin Kanit Pidum, Ipda Randi Haikal, tiba di lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan.

“Setelah melakukan penyelidikan dalam waktu kurang dari 12 jam, kita telah berhasil mengungkap perkara tersebut. Ternyata anak korban sendiri pelakunya dan langsung kita amankan,” jelas AKP Wawan.

Pelaku, kata AKP Wawan mengaku bahwa motifnya membunuh untuk mengambil harta milik ibunya dan membuat skenario bahwa telah terjadi perampokan di rumah korban.

“Sampai saat ini kita masih terus melakukan pemeriksaan dan penyelidikan guna mencari fakta-fakta baru dari kasus ini,” pungkas AKP Wawan. 

Kejiwaan Pelaku

Kasus anak bunuh ibu kandung di Desa Pinang Sebatang ini menyita perhatian banyak orang.

Dwi Haryadi, pengamat hukum sekaligus Dosen Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung, merasa tak habis pikir seorang anak tega membunuh ibu kandungnya sendiri.

"Respon publik akan begitu beragam. Kok bisa setega itu, air susu dibalas air tuba, dan lain-lain respon setiap orang," ujar Dwi saat dihubungi Bangkapos.com.

Dia mengatakan, tindakan ini dipandang irasional walaupun dalam kasus tersebut terungkap pelaku berusaha menutupi kejadian sesungguhnya dan seolah ibunya menjadi korban perampokan.

Dwi Haryadi menjelaskan, dalam teori kriminologi tentang pilihan rasional pelaku kejahatan dipengaruhi banyak faktor, di antaranya kondisi pribadi, faktor pemicu, dorongan kebutuhan mendesak, trauma masa lalu dan lain sebagainnya.

"Jadi yang kita pandang irasional sesungguhnya itulah yang rasional bagi pelaku kejahatan," jelasnya.

Dwi menegaskan, sikap tega atau kesadisan dalam sebuah aksi kejahatan muncul dari multikausa dan kondisi saat kejadian atau bisa juga tekanan yang sudah berlangsung lama.

Menurutnya, dari gambaran kasus tersebut, terlihat ada multikausa dan kondisi yang pada akhirnya terjadi pembunuhan pelaku sebagai anak terhadap korban yang notabenya adalah ibunya sendiri.

"Guna penyidikan lebih dalam dan mendapat titik terang motif pelaku tentu dibutuhkan pemeriksaan secara psikologi melalui metode wawancara dll guna memastikan kondisi psikologi pelaku disaat pra, kejadian dan pasca kejadian apa yang sesungguhnya terjadi dengan pelaku, faktor pemicu dan lain-lain," kata Dwi Haryadi.

Artikel menarik Posbelitung.co lainnya di Google News

(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved