Berita Belitung

Pemprov Babel Tegaskan G20 Tetap di Belitung, Kemensetneg Jelaskan Soal Surat untuk Kementerian PUPR

Naziarto menyebut,  dalam hal pembangunan infrastruktur, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung dan Pemerintah Kabupaten Belitung sudah siap.

Penulis: Novita CC | Editor: Novita
Bangkapos/Riki Pratama
Sekda Babel, Naziarto. Pemprov Bangka Belitung menegaskan pertemuan tingkat Menteri Pembangunan G20 tetap digelar di Belitung. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Pelaksanaan pertemuan Development Working Group (DWG) G20 akan digelar di Belitung pada 7-9 September 2022 mendatang, menjadi sorotan.

Hal ini menyusul adanya kabar dugaan pembatalan pertemuan yang akan dihadiri oleh perwakilan sejumlah negara itu di Belitung, merujuk surat Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang ditujukan ke Menteri PUPR.

Terkait hal tersebut, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menegaskan, bahwa perhelataan pertemuan tingkat Menteri Pembangunan G20 itu tetap digelar di Belitung.

Hal ini ditegaskan oleh Sekda Babel, Naziarto kepada Bangkapos.com, usai mengikuti rapat koordinasi secara virtual yang dipimpin oleh Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin.

Dalam rapat koordinasi itu, hadir beberapa pihak terkait penyelenggaraan DWG G20. Seperti Menteri Sekretaris Negara, Menteri PUPR, Kemenko Marves, Bappenas, Angkasa Pura di Bandara Depati Amir dan Bandara Hanandjoeddin, unsur Forkopimda Babel, serta kepanitian acara dari Pemkab Belitung dan Belitung Timur.

"Intinya, di dalam zoom meeting tersebut, G20 pertemuan tingkat menteri di Babel, khususnya di Belitung, tetap berlangsung, tidak dibatalkan," tegas Naziarto, Jumat (15/7/2022) pagi.

Dia menjelaskan, soal surat yang dimaksudkan kepada Menteri PUPR merupakan pembatalan terkait permohonan izin prakarsa penyusunan rancangan peraturan presiden tentang percepatan pelaksanaan pembangunan infrastruktur untuk mendukung penyelenggaraan acara internasional di Belitung.

"Sementara keterangan dari Kementerian Setneg, atas surat tersebut maksudnya bukan membatalkan tentang pelaksanaan G20 di Belitung. Tetapi surat tersebut masih ada konteksnya dengan poin nomor satu, untuk perubahan terhadap peraturan Perpres itu yang dibatalkan, tidak bisa dikabulkan permintaan Menteri PUPR kepada Mensetneg agar di dalam pelaksanaan pemuatan pembiayaan infrastruktur berhubungan dengan G20," jelasnya

"Tidak bisa mengikuti seperti provinsi lain seperti Bali, tidak dapat melakukan pembiayaan sarana dan prasarana dengan cara penunjukan langsung, tetapi harus dilakukan melalui aturan hukum yang berlaku pada perpres tentang pengadaan barang dan jasa," imbuhnya.

Pembiayaan sarana dan prasarana dalam mendukung G20 di Belitung ini, lanjutnya, menggunakan dana APBD serta dana-dana terkait lainnya sesuai aturan.

"Pembiayaan tetap dengan pembiayaan dari APBD dan maupun pihak terkait. Yang di dalam sistem pelaksanaan barang dan jasa yang berhubungan dengan G20, tidak bisa dilakukan penunjukan langsung, mesti dengan aturan hukum yang berlaku, sistem pengadaan barang dan jasa," kata Naziarto.

Dia menyebut,  dalam hal pembangunan infrastruktur, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung dan Pemerintah Kabupaten Belitung sudah siap.

"Kita sudah siap, intinya dari tempat perhelatan, pihak PLN sudah siap, tambahan daya, hanya saja agak terganggu dengan adanya surat itu, diketahui pihak PLN Pusat, akhirnya terjadi muncul pertanyaan jadi atau tidak. Tapi Insyaallah dengan adanya seperti ini tadi (penegasan tetap digelar G20, red) tidak ada halangan," jelasnya.

Tetap Berjalan Sesuai Rencana

Sementara itu, Kementerian PPN/Bappenas memastikan pelaksanaan The Development Working Group (DWG) G20 yang akan digelar di Belitung pada 7-9 September mendatang tetap berjalan sesuai rencana.

Sebelumnya, beredar kabar terkait adanya pembatalan Belitung sebagai tuan rumah pelaksanaan pertemuan tingkat Menteri Pembangunan tersebut.

"Saya telah konfirmasi ke Menteri Bapennas, dia kaget karena dirinya tidak pernah memberikan statement adanya pembatalan, melainkan mendukung penuh pelaksanaan DWG G20 Belitung. Nanti beliau akan memberikan klarifikasi terkait hal tersebut," tegas Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Bappenas pada Rapat Koordinasi Persiapan DWG G20, Scenaider Siahaan, dalam rilis yang diterima Bangkapos.com, Jumat (15/7/2022).

Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) mengeluarkan surat Nomor: B-588/M/D-1/HK.03.02/07/2022 tanggal 4 Juli 2022 yang dalam poin pertama berisi

Berdasarkan hasil koordinasi Kementerian PUPR dengan Kemensetneg dan Kemenko Bidang Perekonomian serta keuangan negara, maka penyelenggaraan Pertemuan Tingkat Menteri Pembangunan G20 pada DWG di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dibatalkan.

Pihak Kementerian Sekretariat Negara, Hayu Sihwati Lestari, pada rapat tersebut bahwa menjelaskan surat tersebut hanya ditujukan untuk Kementerian PUPR terkait skema pendanaan percepatan pelaksanaan pembangunan infrastruktur dalam mendukung acara internasional tersebut.

"Sehingga bukan maksud kami membatalkan kegiatan DWG G20 Belitung, kami hanya memastikan Perpres tidak perlu dilakukan khusus untuk substansi Kementerian PUPR," jelasnya.

Dukungan pusat juga mengalir dari berbagai instansi, seperti Kemenko Bidang Perekonomian dan Kemenko Kemaritiman dan Investasi, yang dalam rapat tersebut mendukung DWG G20 Belitung tetap berjalan sesuai rencana.

Bahkan diutarakan oleh Edi Prio Pambudi dari Kemenko Bidang Perekonomian, bahwa nama Belitung sebagai tuan rumah pertemuan tingkat Menteri Pembangunan sudah disampaikan pada rapat G7 sebelumnya.

Pj Gubernur Babel, Ridwan Djamaluddin, menyambut positif atas dukungan dan atensi dari berbagai pihak yang senantiasa mendukung pelaksanaan DWG G20 Belitung.

Hal itu memberikan semangat kepada pihaknya untuk tetap bersemangat menyelenggarakan ajang internasional tersebut.

"Jadi saya simpulkan bahwa tidak ada yang membatalkan kegiatan DWG G20 Belitung. Tetap semangat rekan-rekan semua untuk menyukseskan acara tersebut," ucapnya.

Dongkrak Pendapatan Hotel

Kabar dugaan pembatalan pertemuan Development Working Group (DWG) G20 Belitung disayangkan pelaku perhotelan. Wakil Sekretaris Jenderal Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA), Nawawi, mengatakan, pada prinsipnya pelaku perhotelan dan pelaku wisata umumnya menyambut baik event tersebut.

Apalagi hal tersebut menjadi cara mempromosikan Belitung secara global.

"Berharap tetap berlanjut, tapi semua pada keputusan pada pusat dan pemerintah daerah yang lebih tahu, kami pelaku perhotelan bintang tiga sampai lima prinsip siap menyambut kehadiran delegasi, pendamping, dan tamunya," kata Nawawi, Jumat (15/7/2022).

Menurutnya, pelaku perhotelan tetap semangat memajukan pariwisata dan memasrahkan keputusan pelaksanaan kepada pemerintah. Menurutnya, apapun yang terjadi tetap merupakan keputusan terbaik oleh pemerintah pusat maupun daerah.

Dalam menyambut G20, sejumlah hotel memang melakukan percepatan pembangunan seperti Sheraton Belitung Resort, yang akan menjadi tempat berlangsungnya pertemuan para delegasi.

Pihak hotel tersebut meng-upgrade fasilitas yang ada dan menambah jumlah kamar. Dari 74 kamar yang kini beroperasi, hotel tersebut menambah 90 kamar sehingga jumlahnya menjadi 164 kamar.

Selanjutnya Hotel Golden Tulip Belitung juga meng-upgrade dari bintang tiga menjadi hotel bintang empat dengan penambahan sekitar 70 kamar.

"Sangat disayangkan (kalau dibatalkan), tapi kalau itu terjadi mau dibilang apa, ini sebagai pembelajaran. Berharapnya event itu tetap berjalan, bisa mendongkrak pendapatan hotel, UMKM bisa mendongkrak perekonomian Belitung," ujarnya.

Meski hanya berlangsung beberapa hari, event G20 di Belitung diprediksi akan berpengaruh signifikan terhadap kunjungan hotel. Apalagi diperkirakan pendamping atau tamu-tamu lainnya akan tiba di Belitung beberapa hari sebelum acara berlangsung.

Perbaikan Infastruktur Bandara Tetap Berjalan

Executive General Manajer PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Internasional H AS Hananjdoeddin, Khaerul Assidiqi, memang enggan mengomentari isu pembatalan event The Development Working Group (DWG) G20 di Belitung.

Menurutnya kepastian informasi tersebut merupakan ranah pemerintah baik daerah, provinsi maupun kementerian di tingkat pusat.

Dirinya hanya menyampaikan bahwa perbaikan infrastruktur maupun layanan di Bandara H AS Hanandjoeddin terus berjalan.

"Terkait bagaimana kami menyikapinya, itu memang bukan ranah bandara untuk mengomentari. Tapi poin yang kami sampaikan perbaikan infrastruktur dan layanan tetap berjalan," ujarnya kepada posbelitung.co usai coffee morning bersama awak media pada Jumat (15/7/2022).

Ia menjelaskan berbagai perbaikan yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura II tidak hanya fokus pada event DWG G20 pada September 2022 mendatang.

Tetapi justru untuk meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa bandara.

"Bukan hanya untuk G20 saja, tapi juga untuk perbaikan pelayanan kepada pengguna jasa," katanya.

Seperti yang diketahui, Bandara H AS Hananjdoeddin termasuk objek vital yang menjadi perhatian sebagai satu-satunya bandara di Pulau Belitung.

Menyandang status Internasional, bandara yang terletak di Desa Buluh Tumbang itu juga dituntut kesiapannya untuk menyambut para tamu delegasi dari 20 negara.

Khaerul mengatakan bahwa berbagai perbaikan di beberapa sisi sudah berjalan dan masih akan terus dikerjakan.

(Bangkapos.com/Bangkapos.com/Cici Nasya Nita/Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari/Dede Suhendar)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved