Pembunuhan Brigadir J
Sosok yang Mengancam Brigadir Yosua Terungkap, Kuasa Hukum Sebut ada saat Foto Bersama Ferdy Sambo
Brigadir Yosua sempat diancam akan dibunuh oleh seseorang, 15 menit sebelum tewas ia sempat berkomunikasi dengan calon istrinya
POSBELITUNG.CO -- Kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua tak hentinya menjadi sorotan publik di tanah air.
Disebutkan oleh pihak kepolisian ia meninggal dunia akibat terlibat baku tembak dengan Bharada E.
Peristiwa baku tembak Brigadir J dengan Bharada E terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Namun pihak keluarga curiga dengan kematian Brigadir J.
Dari luka yang ditemukan ditubuhnya, Brigadir J di duga mengalami kekerasan fisik sebelum tewas.
Dari kejanggalan itulah kemudian pihak keluarga melalui kuasa hukumnya melaporkan ke Mabes Polri.
Baca juga: Pengakuan Vera Calon Istri Brigadir J, 15 Menit Sebelum Calon Suaminya Dibunuh Sempat Berkomunikasi
Diduga Brigadir J telah menjadi korban pembunuhan berencana oleh seseorang.
Dikutip dari Tribun Jambi, kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan sebelum kejadian ada seseorang yang mengancam akan membunuh Brigadir Yosua.
Pihaknya sudah mengetahui siapa identitas sosok yang mengancam membunuh Brigadir Yosua sebelum ia ditemukan tewas di kediaman Kadiv Propam Irjen (Nonaktif) Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Bukan Bharada E ternyata. Kamaruddin Simanjuntak bilang, sosok pengancam Brigadir Yosua adalah satu di antara sejumlah ajudan Irjen Ferdy Sambo.
Sosok tersebut ada dalam foto bersama Irjen Ferdy Sambo dan sejumlah ajudan lainnya.
Dalam foto bersama itu, kata Kamaruddin Simanjuntak, ada Brigadir J hingga Bharada E.
Kamaruddin Simanjuntak bukan Bharada E yang melakukan pengancaman pembunuhan terhadap Brigadir Yosua.
"Orang yang mengancam ini saya sudah kantongi namanya. Kalau pernah lihat sejumlah foto yang mereka foto bersama itu, salah satu yang mengancam itu ada dalam foto itu," katanya dihubungi Tribunnews, Senin, 25 Juli 2022.
"Yang jelas bukan Bharada E," sambung Kamaruddin Simanjuntak.
Baca juga: Brigadir Yosua Ketakuan Sampai Menangis, Tahu Bakal jadi Target Pembunuhan, Rekaman CCTV Ditemukan
Kamaruddin Simanjuntak menceritakan soal ancaman yang diterima Brigadir Yosua hingga membuat ia ketakutan dan menangis.
Ancaman dimulai sejak Juni 2022 hingga sehari sebelum Brigadir Yosua tewas, yakni pada Kamis 7 Juli 2022 di kediaman Irjen Ferdy Sambo.
Punya Bukti Rekaman
Menurut Kamaruddin Simanjuntak, pihaknya memiliki bukti rekaman elektronik terkait ancaman terhadap Brigadir Yosua.
"Ada saksi sangat spektakuler menyimpan rekaman elektronik. Di dalam rekaman elektronik ini ada ancaman pembunuhan dari Juni 2022. Ancaman pembunuhan itu terus berlanjut hingga akhir 7 Juli 2022," katanya.
Saat itu, kata Kamaruddin Simanjuntak, Brigadir Yosua sempat menyampaikan salam perpisahan kepada orang yang menjadi tempatnya bercerita (curhat) terkait ancaman pembunuhan.
Siapa sosok rahasia yang menjadi teman curhat Brigadir Yosua itu, Kamaruddin Simanjuntak masih merahasiakannya.
Alasan Kamaruddin Simanjuntak faktor keselamatan saksi.
"Ancamannya kata-katanya begini 'kalau dia berani naik ke atas dihabisi dia, dibunuh dia' begitu. Dia itu maksudnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat," ujarnya.
"Kalau kita kaitkan dengan terjadinya kemarin pembunuhan itu kan, kata Karopenmas terjadi di depan tangga. Berarti kalau analisanya, kan dia mau naik tangga makanya dibunuh."
"Itu analisa, tapi saya nggak mau dulu mengatakan itu, yang saya paparkan itu fakta faktanya dulu. Kalau fakta kan tidak pernah berubah," sambung Kamaruddin Simanjuntak.
Sempat Hubungi Calon Istri
Vera Simanjuntak calon istri Brigadir Yosua atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) sempat berkomunikasi dengan calon suaminya.
Vera mengatakan terakhir ia berkomunikasi dengan calon suaminya Brigadir Yosua sekitar pukul 16.43 WIB.
"Terakhir komunikasi itu hari Jumat pukul 16:43 WIB dan tidak ada tanda-tanda hanya sebatas tanya-tanya kabar," kata Ferdi, Kuasa Hukum Vera Simanjuntak, Minggu (24/7/2022) sebagaimana dikutip dari Tribun Jambi.
Pihak kepolisian mengabarkan tewasnya Brigadir Yosua akibat baku tembak dengan Bharada E yang tejradi sekitar pukul 17.00 WIB, Jumat (8/7/2022).
Hal itu dikatakan Ferdi usai mendampingi kliennya menjalani pemeriksaan di Polda Jambi.
Ferdi menyebutkan kliennya tersebut juga terkejut mendapat informasi atas insiden yang disebut baku tembak tersebut.
Apalagi dijelaskan baku tembak terjadi sekitar pukul 17:00 WIB.
Mereka rencananya akan menikah namun karena kasus pembunuhan itu pernikahan pun batal.
15 Menit Sebelum Penembakan
Dalam keterangan pers Kepala Biro (Karo) Penerangan Masyarakat (Penmas) Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan di Mabes Polri Jakarta, Senin (11/7/2022) lalu, menyebutkan bahwa Brigadir J tewas setelah terlibat aksi saling tembak dengan Bharada E di rumah dinas Kepala Divisi (Kadiv) Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Disebutkan bahwa baku tembak terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.
Artinya sekitar 15 menit setelah Vera Simanjuntak berkomunikasi dengan Brigadir J maka terjadilah penembakan itu hingga membuat Brigadir Yosua tewas.
Saat itu menurut Ahmad Ramadhan, Brigadir J diduga sempat melakukan pelecehan dan menodongkan pistol ke kepala istri Ferdy Sambo di dalam kamar.
Saat istri Ferdy berteriak, Brigadir J panik dan keluar kamar. Bharada E yang ada di lantai atas kemudian mendatangi sumber suara.
Setibanya Bharada E di kamar tersebut, Brigadir J dikatakan mengeluarkan tembakan ke arah Bharada E. Kemudian aksi saling tembak terjadi sehingga menewaskan Brigadir J.
Ini adalah kronologis awal yang disampaikan polisi.
Penjelasan Kuasa Hukum
Kamaruddin Simanjuntak selaku Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J menyebut sebelum meninggal Brigadir J mendapatkan ancaman pembunuhan saat sedang di berada Magelang.
Kala itu Brigadir J lagi mengawal atasannya.
Dia menyebut ancaman terakhir itu adalah pada 7 Juli 2022 atau satu hari sebelum Brigadir J dinyatakan meninggal dunia.
"Bila naik ke atas akan dihabisi," ucap Kamaruddin menjelaskan soal nada ancaman untuk polisi berusia 27 tahun itu, di Jambi, pada Sabtu (23/7/2022).
Dia mengharapkan Tim Cyber dan para ahli mendalami ancaman yang diterima Brigadir Yosua itu.
Siapa yang mengancam Brigadir J, mengapa diancam, dan apa makna bila naik ke atas?
Kuasa hukum menyebut penyidik yang bisa menjelaskannya hal itu.
Bukti atau petunjuk soal ancaman tersebut, terang dia, telah disampaikan kepada penyidik utama.
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul TERUNGKAP Bukan Bharada E Pengancam Brigadir Yosua Tapi Ikut Berfoto Bersama Irjen Ferdy Sambo,
