Berita Belitung

BI Prediksi G20 di Belitung Bakal Geliatkan Perekonomian, Perlambatan Ekonomi Babel Bisa Tertahan

Perekonomian Bangka Belitung diprediksi akan menggeliat dengan adanya penyelenggaraan DWG G20 di Pulau Belitung.

Penulis: Novita CC | Editor: Novita
Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
Pengendara melintasi Bundaran Satam yang kini sudah dipasang logo G20 dan tiang bendera, Sabtu (6/8/2022). Kota Tanjungpandan terus ditata untuk menyambut event DWG G20 yang akan digelar di Belitung September 2022 mendatang. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Kantor Wilayah Bank Indonesia (BI) Bangka Belitung memprediksi event pertemuan Development Working Group (DWG) G20 akan menggelliatkan perekonomian Bangka Belitung.

Seperti diketahui DWG G20 akan digelar di Pulau Belitung pada 7-9 September 2022 mendatang.

Dalam rilis yang diterima Bangkapos.com, Minggu (7/8/2022), Kantor Wilyah Bank Indonesia Bangka Belitung memperkirakan ekonomi Bangka Belitung akan terus tumbuh, namun lebih terbatas.

Bahkan bila dibandingkan tahun 2021 lalu, BI memprediksi pada tahun 2022 ini, pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung akan melambat.

"Pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung ke depan diprakirakan akan terus tumbuh, namun lebih terbatas, sejalan dengan prakiraan perlambatan pertumbuhan ekonomi global," kata Asisten Direktur Kantor Wilyah Bank Indonesia Bangka Belitung, Agus Taufik.

Meski demikian, dia menyebut harga komoditas unggulan Bangka Belitung diprakirakan mengalami normaliasi.

Ditambah dengan adanya perhelatan G20 yang digelar Pulau Belitung, perlambatan ekonomi Babel bisa tertahan, sebab perekonomian daerah itu dipastikan akan mengeliat.

"Perlambatan lebih lanjut tertahan oleh konsumsi rumah tangga yang tetap tinggi, seiring meningkatnya mobilitas masyakat, serta adanya perhelatan G20 di Belitung pada Bulan September 2022 mendatang," kata Taufik.

Saat perhelatan G20, akan hadir delagasi internasional yang memanfaatkan fasilitas seperti hotel, transportasi, destinasi wisata yang akan meningkatkan daya beli.

Namun demikian, dia mengatakan, terdapat juga risiko penahanan laju pertumbuhan ekonomi, antara lain potensi lonjakan kasus Covid-19 yang perlu diwaspadai.

"Selain itu, potensi penurunan harga timah terus berlanjut seiring dengan melemahnya permintaan dampak Zero Covid Policy di Tiongkok," katanya.

Menyikapi ini, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan instansi atau lembaga terkait agar berbagai kebijakan yang ditempuh semakin efektif mendorong pemulihan ekonomi.

"Bank Indonesia bersama pemerintah daerah juga mendorong percepatan digitalisasi ekonomi melalui perluasan pemanfaatan sistem pembayaran nontunal (penggunaan QR Code Indonesia Standard - QRIS), pengembangan UMKM go digital, intensifikasi digitalisasi produk dan layanan publik, promosi kegiatan wisata, dan optimalisasi realisasi fiskal pemerintah daerah," kata Taufik.

Kota Tanjungpandan Terus Ditata

Sementara itu, pusat Kota Tanjungpandan terus ditata menyambut pertemuan Development Working Group (DWG) G20 yang akan berlangsung 7-9 September 2022.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved