TKI

Curhat TKI Taiwan, Ditawar Gaji Rp10 Juta tapi Majikan Suka Main Tangan, Sampai Pernah Dipukul Rotan

Curhat TKI Taiwan, Ditawar Gaji Rp10 Juta tapi Majikan Suka Main Tangan, Sampai Pernah Dipukul Rotan

YouTube Upi Nitasari
Curhat TKI Taiwan, Ditawar Gaji Rp10 Juta tapi Majikan Suka Main Tangan, Sampai Pernah Dipukul Rotan 

"Aku pas gajian 15.000 NT aja kerjanya kayak non stop dan bener-bener capek banget, apalagi dengan gaji yang double dari gaji biasanya, trus aku kerjanya kayak apa," kata Upi.

Pengalaman tersebut nampaknya tak bisa ia lupakan, lantaran telah menaruh goresan luka yang cukup dalam di ingatan TKI perempuan bernama Upi ini.

"Dan ini pengalaman paling pahit dan ya Allah amit-amit, ke depannya aku nggak mau ketemu orang kayak gitu lagi," ujar Upi.

"Makanya aku saat ditawar gaji yang fantastis itu, nggak usah pikir panjang aku langsung bilang mau pulang, aku mau ganti majikan yang nggak jahat kayak mereka," tambah Upi.

Pengalaman buruk itu ternyata tidak hanya menimpa Upi saja.

Setelah Upi berhenti, ada seorang TKI perempuan yang bekerja di rumah majikan tersebut dan mendapatkan perlakuan yang sama.

"Ini aku ngomong nggak mengada-ngada ya, ini memang bener-bener kenyataan," lurus Upi.

"Di FB aku ada yang nge add trus nginbox, ternyata dia penggantinya aku dulu, ternyata dia nggak beta, dia cuma kerja satu tahun," kata Upi.

"Dia juga cerita sama aku kalau dia pernah ditampar mukanya ya sama majikan," tambah Upi.

Pada waktu itu, TKI perempuan ini mengaku sulit untuk melaporkan tindakan majikannya, lantaran saat itu usianya yang masih sangat muda,

ditambah alat komunikasi yang terbatas dan tidak mendapatkan akses untuk itu.

Berbeda halnya dengan sekarang, di mana handphone sudah menjadi suatu hal yang lumrah dimiliki oleh seorang TKI.

"Dulu aku masih kecil banget pas kerja di sana, jadi kayak masih polos dan aku nggak bisa ngomong juga, nggak ada HP jadi nggak bisa lapor," ujar Upi.

"Zaman sekarang kan boleh ya bawa HP, bebas. Kalau zaman dulu sama sekali nggak ada HP, komunikasi sama tetangga aja dimarahin," ungkap Upi.

"Jadi aku nggak salah dong nolak gaji dengan bayaran yang fantastis karena nggak mau kerja sama kayak dulu, sengsara banget," jelas Upi menambahkan.

(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved