Awal 2023, Bapas Siap Layani Masyarakat Belitung

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Kepala Divisi Administrasi (Kadivmin) Kanwil Kemenkumham Babel, Itun Wardatul Hamro didampingi Kepala Subbagian Keuangan dan BMN, Deny Harlianto melakukan monitoring dan evaluasi progres pembangunan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Tanjungpandan pada Selasa (23/8/2022).

Kadivmin bersama Kalapas Kelas IIB Tanjungpandan, Romiwin Hutasoit juga melakukan audiensi di lapangan bersama kontraktor dan konsultan pengawas.

Kalapas Kelas IIB Tanjungpandan Romiwin Hutasoit selaku KPA PPK menyampaikan bahwa pembangunan Kantor Bapas Kelas II Tanjungpandan dikerjakan oleh Kontraktor CV Andre Permata Cemerlang dan Konsultan Pengawas PT Binamadya Persada dengan Nilai Kontrak Rp 7.256.376.996.

"Semoga tidak ada halangan, akhir tahun ini proyek pembangunan dapat selesai dan telah berdiri sebuah bangunan perkantoran modern di tengah pusat Kota Tanjungpandan. Sehingga Awal tahun 2023 Kantor Bapas Kelas II Tanjungpandan dapat langsung melayani masyarakat Kabupaten Belitung," ujar Romiwin melalui siaran rilis Lapas Kelas IIB Tanjungpandan.

Ia menjelaskan untuk progres pembangunan dirinya terus mempertahankan pembangunan yang positif.

Namun pihaknya sempat mengalami kendala perubahan cuaca dan adanya libur dan beberapa kegiatan pada peringatan HUT ke-77 kemerdekaan RI yang menyebabkan deviasi minus 0,730.

Tetapi secara umum pelaksanaan pembangunan berjalan dengan baik dan target waktu pelaksanan selama 150 hari dapat tercapai.

"Untuk deviasi minus akan segera kami selesaikan bahkan kami akan mengejar hingga hasilnya plus dengan melakukan penambahan jam kerja pada malam hari untuk mengejar target pelaksanaan sesuai time schedule," katanya.

Kemudian, dalam rapat monev yang dilaksanakan di Aula Lapas Kepala Divisi Administrasi Itun Wardatul Hamro menyampaikan menyampaikan beberapa temuan di lapangan.

Dirinya meminta agar tim pembangunan Bapas dapat mengirimkan laporan mengenai progres pembangunan pada setiap minggunya.

Selain itu, Itun juga menghimbau agar dapat dilakukan PreConstruction Meeting (PCM) agar dapat dilihat apa saja yang akan dikerjakan dan dilakukan, sehingga dapat meminimalisir kesalahan yang muncul.

"Untuk pembangunan kami rancang dengan konsep perkantoran moderen dan pasti harus ramah bagi penyandang disabilitas. Sehingga yang saya tekankan kepada KPA PPK agar pekerjaan ini diawasi secara maksimal sehingga terjaga mutu dan kualitas bahan maupun struktur bangunannya," kata Itun.

Ia meminta KPA selalu mengecek update laporan progres pembangunan yang disampaikan dan melakukan monitoring lapangan untuk disesuaikan dengan laporan.

Sehingga pembangunan tidak hanya sesuai dengan anggaran yang direncanakan, tetapi tetap terlihat estetikanya.

"Saya ingin kantor ini nantinya akan menjadi bangunan perkantoran yang modern dan ramah penyandang disabilitas," ujar Itun.

(posbelitung.co/dede s)