G20 Belitung
Wawancara Eksklusif Bupati Belitung, Minta Masyarakat Peduli Jaga Keamanan dan Kebersihan
Pertemuan Development Working Group G20 yang akan berlangsung 7-9 September 2022 menyisakan waktu sekitar sepekan lagi.
Penulis: Adelina Nurmalitasari |
POSBELITUNG.CO , BELITUNG - Pertemuan Development Working Group G20 yang akan berlangsung 7-9 September 2022 menyisakan waktu sekitar sepekan lagi. Belitung sebagai tuan rumah telah melakukan sejumlah persiapan menyambut para delegasi, pendamping dan tamu G20.
Lalu sejauh apa kesiapan yang sudah dilakukan pemerintah daerah? Bagaimana koordinasinya dengan pihak-pihak terkait? Selengkapnya Pos Belitung telah mewawancarai Bupati Belitung Sahani Saleh secara eksklusif membahas persiapan dan kesiapan menyambut pertemuan internasional ini, Senin (29/8/2022). Berikut kutipan wawancaranya:
T: Belitung menjadi tuan rumah G20, tapi masih banyak yang belum mengetahui G20. Apa sebenarnya G20?
G20 merupakan suatu lembaga atau organisasi dari 20 negara-negara yang berkembang dan maju. Satu di antaranya Indonesia. Setiap tahunnya mereka mengadakan pertemuan membahas perkembangan negara dari berbagai sektor.
Tahun ini Indonesia menjadi Presidensi G20, sehingga berbagai pertemuan itu dalam rangka membahas persoalan kemajuan negara G20. Sebelumnya sudah ada pembahasan awal di Jogja, Lombok, Belitung, dilanjutkan peresmian di Bali.
Di Belitung, pertemuan akan berlangsung pada level menteri yang akan membahas pembangunan negara. Maka materi pembahasan sudah dari pertemuan sebelumnya, nanti di sini merumuskan. Setelah dirumuskan, materi pembangunan negara G20 barulah diresmikan oleh presidennya di Bali.
T: Pertemuan ini tinggal sekitar sepekan. Bagaimana kesiapan pemerintah daerah sebagai tuan rumah?
Persiapan ini terpadu dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten. Memang kewenangan dan tugasnya sudah dibagi. Dari beberapa hal yang direkomendasikan untuk persiapan, terutama sarana di bandara. Di Bandara untuk persiapan ruang VVIP, sudah selesai. Dalam waktu dekat akan ada simulasi penyambutan.
Kemudian sarana rumah sakit, bukan saja ruangan, juga alat kesehatan, dokter spesialis, dan ambulans semuanya sudah siap. Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa, tapi tetap antisipasi dan tetap akan ada simulasi.
Sarana lain, ruang pertemuan ada di Sheraton. Fasilitas lain untuk transportasi juga kendaraan.
T: Di Tanjungpandan dari Bandara HAS hanandjoeddin infrastruktur sudah diperbaiki, dari trotoar, pembatas jalan, dan pengaspalan. Apakah ini memang dipersiapkan untuk G20?
Inilah efek utama dengan event dunia ini, semua sarana prasarana diperbaiki. Pada akhirnya masyarakat juga yang menikmati. Itu dari anggaran pusat, provinsi, dan anggaran daerah. Pembangunan memang menjadi lebih cepat. Misalnya pengaspalan jalan provinsi dari Bundaran sampai Air Merbau secepat kilat. Kalau tidak ada G20, belum tentu.
T: Bagaimana menyambut tamu-tamu G20 karena yang datang bisa sampai lebih dari seribu orang?
Penyambutan delegasi sudah ada diatur protokol dan pihak ketiga. Tinggal kita mengikut apa yang sudah ditetapkan LO berdasarkan protokoler. Jadi kita tinggal melaksanakan, karena semuanya sudah dirancang. Pemerintah dalam posisi ini melakukan tindakan seperti penyiapan tenaga dan peran masyarakat.
Di Belitung tidak banyak rental kendaraan mewah untuk tamu VIP. Lalu bagaimana koordinasi yang dilakukan pemerintah daerah?
Semuanya didatangkan dari pusat, tanggung jawab pusat, apalagi untuk delegasi. Insya Allah tanggal 4, informasinya sudah persiapan masuk kapal. Ada 72 kendaraan khusus VIP, ada mobil-mobil mewah yang masuk.
Ini khusus VIP, kalau menteri datang ada pendampingnya, pendamping ini lah yang dimanfaatkan untuk rental mobil. Di situ masyarakat juga bisa menikmati, karena prediksinya ada seribu orang yang datang. Ada investor dan pelaku usaha yang hadir, mereka mencari transportasi sendiri, makanya ini harus disiapkan.
Hanya saja yang punya travel dan rental mobil, tolong jangan aji mumpung, karena banyak event kelas dunia ke depannya. Jangan sampai ada isu yang tidak baik, kita perlu memikirkan jangka panjang.
Dari segi keamanan, Polda Bangka Belitung sudah menetapkan 1.175 personel yang akan ditugaskan ke Belitung. Bagaimana koordinasi untuk hal keamanan ini?
Persoalan keamanan ini menjadi pertanggungjawaban negara. Dari Kapolda dan jajaran sudah mengatur sesuai aturan, makanya masyarakat harus mendukung segi keamanan. Kunci utama adalah keamanan, jangan ada masyarakat yang melakukan hal yang tidak diinginkan. Maka, jangan sampai ada gangguan kamtibmas.
Pengamanan ini sudah ada lokasi berdasarkan identifikasi, terutama kawasan Sheraton dan Tanjung Kelayang. Ditambah lokasi yang akan menjadi tujuan wisata.
Kita berharap mereka datang bukan jadi tontonan masyarakat. Mereka pun tidak akan menghalangi masyarakat berwisata.
Soal BBM, dengan kondisi antrean panjang dan beberapa SPBU akan dilewati delegasi. Bagaimana pengaturan agar tidak semrawut?
Itulah sudah teragendakan dalam pengamanan, ada pengaturan waktu tertentu. Kalau khusus mobil bagi delegasi sudah ada penunjukkan khusus untuk menyiapkan BBM. Yang lain kami minta tambah kuota, sementara aturan mengerit ini ada dari pihak kepolisian. Kita tidak etis melihat antrean panjang, bukan hanya orang Belitung yang malu, tapi negara. Makanya toleransi lah para pengerit, kami memahami mereka mengerit untuk bertahan hidup, tapi kami berharap pengertian untuk saling menjaga.
Khusus untuk G20 ada khusus agar tidak mengambil jatah kuota. Mudah-mudahan kuota kita ini ada penambahan.
T: Bagaimana kesiapan kelistrikan?
Beberapa kali rapat dengan PLN, mereka sudah menurunkan tim khusus. Pertaruhannya negara ini.
T: Bagaimana kesiapan rumah sakit dengan fasilitas yang masih sama?
Kalau dari segi kelas, rumah sakit ini kriterianya Belitung masih kelas C. Untuk naik kelas, banyak aturannya. Tapi dari segi pelayanan, sarana alat kesehatan, statusnya sudah pelayanan paripurna. Ibarat hotel sudah bintang lima.
Kita tidak mengejar rumah sakit dari segi kelas, tapi dari segi pelayanan. Untuk pelayanan sudah kelas internasional. Makanya dari persyaratan untuk tuan rumah event dunia dari rumah sakit. Kekurangan kita memang di dokter spesialis, alhamdulillah permasalahan ini sudah dibantu dari provinsi dan pusat. Makanya selama G20 ada penugasan dokter spesialis untuk datang ke Belitung. Dari alat kesehatan sudah mumpuni.
Ada juga IGD yang disiapkan khusus di Sheraton untuk kegiatan G20.
Penempatan tenaga dokter ini terutama di Sheraton, ambulans juga ada di tempat yang dikunjungi, yang jelas standby di Puskesmas dan IGD rumah sakit.
T: Pada saat delegasi menuju Belitung, apakah mengganggu frekuensi penerbangan dari Jakarta-Tanjungpandan?
Sudah diatur untuk pesawat, ada Garuda Indonesia dan Batik Air, di samping diatur rute penerbangan dan mereka yang delegasi sudah terdeteksi di Jakarta. Begitu para delegasi datang, akan diarahkan langsung di Base Ops untuk memudahkan secara pelayanan, sehingga tidak akan mengganggu terminal umum. Para delegasi ini akan diarahkan, begitu turun dari pesawat akan naik buggy car untuk dibawa ke Base Ops.
Kami sudah dapat konfirmasi kapan mereka datang dan pulang. Makanya Gubernur dan Sekretaris Daerah Provinsi Bangka Belitung pada 1 September sudah tinggal di Belitung.
T: Bagaimana persiapan hotel?
Hotel diproyeksi cukup, makanya tamu yang bukan delegasi sekarang banyak pula homestay, nanti kami arahkan ke sana, begitu juga hotel bintang 1 dan 2. Kalau hotel bintang 4 ke atas pastinya untuk delegasi.
Kami berharap yang mau berwisata, jauh-jauh hari sudah booking hotel, kalau datang hari H akan kelabakan. Mungkin dapat pesawat, tapi ada kemungkinan tidak dapat hotel.
T: Lalu bagaimana untuk penukaran uang?
Bank Sumsel Babel ditugaskan secara khusus untuk penukaran uang yang akan dibuka di Bandara. Juga di tempat tertentu mereka juga akan membuka penukaran uang.
Informasi saat ini sudah 20 negara sudah mengkonfirmasi dan siap berangkat.
T: Untuk kesiapan UMKM, bagaimana mereka menyiapkan produk?
Jauh-jauh hari kita sukses G20 juga harus sukses business to business bagi UMKM. Karena level dunia, produk UMKM ini sudah terseleksi dari standar-standar agar bisa go international, dari segi mutu, kualitas, pengemasan, dan perizinan. Nanti akan ada juga UMKM dari Belitung Timur, Belitung, dan dari Provinsi Bangka Belitung.
T: Bagaimana peran masyarakat, adakah batasan tertentu selama G20?
Tidak ada, kami tidak memberikan batasan. Tapi tahu diri, kalau misalkan ada tamu dari luar negeri, jadi harus tahu diri. Urusan sampah, tolong lah, ini menjadi masalah untuk membangun kesejahteraan dari rakyat untuk rakyat, dari faktor kebersihan. Di sinilah yang masih kurang.
Kalau dikatakan, kebersihan sebagian dari iman. Kalau kurang bersih berarti hanya setengah berimannya. Kami harap, inilah peran serta masyarakat tetap menjaga keamanan, kebersihan, dan keindahan. Ini saat-saat terakhir, kami juga sudah optimal.
Mulai 1 September ada operasi semut setiap hari, kami mengharapkan pemerintah Desa seperti kepala desa untuk memotivasi masyarakat. Jangan sampai di pinggir jalan ada yang melempar sampah. Inilah saatnya, mata dunia ke Belitung, Belitung Indonesia. (Posbelitung.co/Adelina)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/20220829-Bupati-Belitung-Sahani-Saleh-saat-membahas-persiapan-G20-di-ruang-kerjanya.jpg)