Berita Belitung
Arkillaa Mangrove Lounge, Bar dan Resto Apung yang Jadi Tempat Wisata Baru di Belitung
Hujan lebat mengguyur Tanjungpandan saat rombongan kami berangkat menuju Arkillaa Mangrove Lounge, Senin (19/9/2022).
Penulis: Adelina Nurmalitasari |
POSBELITUNG.CO, BELITUNG -- Hujan lebat mengguyur Tanjungpandan saat rombongan kami berangkat menuju Arkillaa Mangrove Lounge, Senin (19/9/2022). Sekitar 30 menit mobil melaju ke arah Pegantungan.
Cukup mudah menemukan lokasi wisata baru yang berada di Desa Bantan, Kecamatan Membalong ini.
Pengunjung hanya harus memperhatikan baliho yang terpasang agar tahu persimpangan mana yang harus dilalui.
Lepas berkendara, pengunjung akan disambut bangunan dari kayu yang dipenuhi tempat duduk.
Mobil-mobil pengunjung lain yang lebih dulu tiba pun terparkir di jalanan tanah merah yang basah karena hujan baru saja reda.
Baca juga: Bupati Belitung Sahani Saleh Sudah Kantongi Nama-nama Pejabat Baru Eselon II Hasil Lelang
Baca juga: Geram Dapat Aduan Warganya Nyaris Dikeroyok, Bupati Belitung Datangi Satpolairud
Namun ini bukan tempat tujuan. Bangunan kayu itu bak menjadi pelabuhan untuk menuju ke lokasi Arkillaa atau merupakan lobi.
Terdapat speedboat yang sudah menunggu penumpang. Satu per satu penumpang dari rombongan menaiki kapal. Speedboat pun melaju di anak sungai.
Brrrmmmmm...
Suara mesin speedboat menderu, melewati anak sungai. Air sungai beriak saat speedboat melaju.
Desir angin bertiup, udara sejuk sehabis hujan terasa. Pemandangan hutan tropis pun dapat disaksikan di kiri dan kanan sungai.
Saat memasuki muara sungai, speedboat dapat melaju lebih kencang.
Pemandangan hijau hutan bakau di sisi sungai menemani perjalanan.
Sekitar 20 menit berada di speedboat, nampak dari kejauhan bangunan terapung di kelilingi hutan bakau.
Lokasi bar dan resto apung yang baru buka di Belitung ini berada di Teluk Berang, di tengah air payau.
Ke arah barat daya, lautan terlihat dari kejauhan.
Tiang-tiang kayu coklat yang senada dengan atap daun rumbia.
Di tengahnya terlihat bangunan dua lantai dengan beberapa tiang bambu yang memperkokoh sekaligus mempercantik desain tempat ini pun terlihat memikat.
Kapal pun berhenti, tanda lokasi tujuan telah sampai. Inilah Arkillaa Mangrove Lounge.

Bangunannya berkonsep terbuka dengan bangunan serba kayu.
Tempat yang merupakan bar dan resto terapung ini di tengahnya nampak tempat chef dan bartender menyiapkan pesanan pengunjung.
Baca juga: Pantai Tanjung Tinggi, Wisata Populer di Pulau Belitung, Romantisme Pantai dengan Bebatuan Granit
Baca juga: Keindahan Bukit Samak Belitung Timur Ada Spot Foto Hingga Wisata Heritage
Di sekelilingnya, kursi-kursi dan meja. Bean bag dan meja kayu di atas rumput sintetis persis di bibir bangunan, bikin jadi tempat nongkrong yang nyaman sambil menatap sungai tenang dan hutan bakau menghijau.
Soal makanan, menu yang ditawarkan bervariasi.
Mulai dari menu makanan Nusantara seperti nasi goreng, kepiting lada hitam, dan sop iga, hingga menu-menu western seperti spaghetti dan steak.
Minuman juga bervariasi, karena merupakan bar, banyak pula pilihan minuman beralkohol.
Buat menikmati paket wisata mangrove tour menuju Arkillaa, pengunjung harus membayar Rp250.000.
Paket ini menyediakan transportasi menggunakan speedboat mengarungi sungai dan hutan bakau.
Termasuk camilan dan soft drink saat tiba di bar dan resto.
Yang pengen paket lengkap dapat menyiapkan budget Rp550.000.
Dengan paket lengkap makan malam ini sudah termasuk transportasi menggunakan speedboat.
Selain itu juga pengunjung bisa menikmati hidangan makan malam lengkap mulai dari appetizer, main course, hingga dessert. Setiap pemesanan paket ini berlaku minimal 5 orang.
Bukan saja menikmati suasana bersantai di resto apung yang dikelilingi di hutan bakau saja yang menjadi daya tarik.
Ketika pulang malam hari melewati hutan bakau, meski sekitar tampak gelap, namun terdapat titik-titik cahaya di antara pohon-pohon bakau di pinggir sungai.
Titik cahaya ini merupakan kunang-kunang.
Kunang-kunang yang hidup di sekitar bakau ini mengindikasikan bahwa lokasi ini memiliki lingkungan yang alami dan terjaga.
(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)