Kasus Pelecehan di Toilet Kampus, Mahasiswi Gunadarma Depok Damai, Malu Memperpanjang
Korban pelecehan seksual mahasiswi di lingkungan kampus di Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat enggan memperpanjang kasus karena malu.
Kasus dugaan pelecehan seksual mahasiswi Universitas Gunadarma itu viral setelah diunggah di akun Instagram @anakgundardotco.
Dalam sejumlah unggahan di akun itu korban pelecehan adalah mahasiswi Universitas Gunadarma yang saat itu sedang beraktivitas mengikuti kegiatan perkuliahan.
Sedangkan pelakunya adalah seorang mahasiswa berinisial TPP jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2022.
Dalam akun tersebut dijelaskan, bahwa diduga korban TPP lebih dari dua orang dan modusnya melakukan pelecehan seksual di dalam kampus.
Yang teranyar bermula ketika korban sedang berada di kampus G.
Antara korban dan pelaku dikabarkan saling kenal, karena teman satu kampus.
Kemudian, korban yang sedang istirahat sekira pukul 10.27 WIB, berniat untuk makan di kantin belakang Kampus E.
Tapi karena ramai, korban mengurungkan niatnya. Tak berselang lama, korban dihubungi pelaku dan menanyakan keberadaannya.
Sekira pukul 11.40 WIB, korban dihubungi lagi oleh pelaku dan menanyakan keberadannya dimana. Mereka akhirnya ketemuan di sekitaran kampus Gunadarma.
Lalu, sekira pukul 12.01 WIB, pelaku menemui korban di Kampus G, tepatnya di depan koridor kelas G112. Mereka berdua kemudian ngobrol di depan pintu masuk ke gedung 1.
Tak berselang lama, pelaku kemudian memanggil korban. Saat itu, pelaku berada di toilet bawah tangga Gedung 1.
Korban yang merasa tak ada gelagat aneh karena ia merasa bahwa pelaku mungkin menanyakan letak toliet cowok. Sebab di toilet kampus memang tak ada tandanya.
"Tiba-tiba, pelaku mendorong korban ke tembok ujung dan mencoba mencium korban dengan sengaja. Hal itu kemudian membuat korban menolak dan menepis dan mendorongnya hingga ke belakang," bunyi keterangan dalam akun tersebut sebagaimana dikutip pada Minggu, 11 Desember 2022.
"Saat itu, korban kemudian mengolok-olok pelaku dengan perkataan kasar karena perlakuan yang menjurus ke arah pelecehan seksual," sambungnya.
Meski demikian, pelaku dengan tenang mengatakan bahwa ia hanya ingin sekali saja mencium korban.
Sejak saat itu, korban kemudian pergi meninggalkan pelaku ke depan pintu kelas di Gedung 1.
