Kasus Pelecehan di Toilet Kampus, Mahasiswi Gunadarma Depok Damai, Malu Memperpanjang
Korban pelecehan seksual mahasiswi di lingkungan kampus di Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat enggan memperpanjang kasus karena malu.
"Korban menjelaskan, pelaku kemudian menceritakan hal-hal negatif terkait hubungan seks. Atas kejadian ini, korban berharap pelaku mendapat hukuman karena perilaku yang melecehkan," ujarnya.
Akun Instagram @anakgundardotco mengatakan setelah beberapa menit ia mengunggah postingan pengakuan korban pelecehan, sejumlah pesan langsung dari pelaku diterimanya.
Menurutnya pelaku meminta maaf dan meminta postingannya di takedown.
"Beberapa menit setelah kami mengunggah kronologi pelecehan seksual yang dilakukan oleh TPP, ada beberapa pesan masuk dari pelaku. Pesan dari kami untuk pelaku: Permintaan maafmu yang kami anggap hanya formalitas belaka tidak akan membuat perbuatan tercelamu pada para korban terlupakan begitu saja, tidak akan membuat rasa takut dan trauma para korban hilang begitu saja. Kami tidak perduli dengan nama baik kampus, kami hanya perduli dengan kondisi para korban," tulis @anakgundardotco
Di waktu yang bersamaan, menurut postingan di akun Instagram tersebut, bahwa informasi dari korban pelaku sudah berusaha menemui korban ke rumahnya. Pihak lain seperti BEMF sudah siap membantu kasus ini.
"Pesan kami untuk instansi manapun (jika ada) yang memaksa korban bertemu pelaku. Kami akan selalu di pihak korban, langkahi kami dulu”.
"Beberapa menit setelahnya, kami mendapatkan informasi bahwa korban pelecehan seksual dari TPP tidak hanya satu. Saat ini telah terdata 3 korban. Korban pertama yang mengadu kepada kami (kronologi kasus tertera di unggahan sebelumnya) merupakan mahasiswi dari jurusan lain, 2 korban lainnya merupakan mahasiswi yang sekelas dengan pelaku," tulis akun @anakgundardotco.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Gunadarma Berakhir Damai, Polisi: Korban Enggan Melapor karena Malu"
