Berita Belitung
Kopi Baguk dan Gading Sejak Lama ada, Namun Hanya Sebagai Tanaman Sela
Tidak banyak yang tahu tentang keberadaan dua kopi khas tersebut karena memang belum dibudidayakan secara profesional.
Penulis: Sepri Sumartono |
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Kopi Baguk dan Gading khas Belitung Timur sudah sejak lama, namun berdasarkan beberapa catatan yang ditemukan pegiat sejarah dan tanaman kopi, tanaman ini hanya menjadi tanaman sela saja.
Tidak banyak yang tahu tentang keberadaan dua kopi khas tersebut karena memang belum dibudidayakan secara profesional.
Kopi Gading dan Baguk ini juga belum pernah diproduksi secara komersil untuk diperdagangkan ke toko-toko atau warung kopi, karena kebanyakan pemilik pohon kopi tersebut memanfaatkan hasil panen untuk dikonsumsi sendiri atau dibagikan ke orang terdekat.
Sebab tidak dibudidayakan secara profesional di lahan sela dan hanya dipanen untuk konsumsi pribadi, akibatnya eksistensi pohon kopi Baguk dan Gading terancam punah.
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Laskar Misela, Saripi (29) mengatakan saat ini kelompoknya memang sedang mempunyai program prioritas untuk membudidayakan kopi Gading dan Baguk mulai dari pembibitan benih.
Sebelumnya, Saripi merupakan petani madu dan kopi robusta biasa yang bibitnya ia beli dari luar daerah. Pohon kopi robusta milik Saripi pun hanya dibudidayakan di lahan sela kebun lada.
Tidak lama kemudian, Saripi menjadi calon penangkar bibit kopi Baguk dan Gading binaan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Belitung Timur.
Saat ini, Saripi mengaku sudah mempunyai lahan dua hektar yang dipersiapkan untuk menjadi kebun kopi dari 5000 bibit kopi Baguk dan Gading yang sedang ia budidayakan.
"Membudidayakan kopi Gading dan Baguk itu baru sekarang, mulai dari pembibitan," kata Saripi kepada Posbelitung.co, Senin (16/1/2023).
Menurut Saripi, proses pembibitan kopi Gading dan Baguk tidak lah rumit. Untuk bibit sendiri ia mendapatkannya dari pohon yang sudah besar.
Bibit itu, berasal dari tunas-tunas yang sudah tumbuh di sekitar pohon induk atau diambil dari buahnya langsung yang kemudian disemai secara khusus.
"Cara merawatnya, satu bulan sekali penyemprotan pestisida, penyiraman, dan pemupukan, dan lakukan pembersihan," kata Saripi yang dikerap disapa Kahid.
Laki-laki asal Desa Jangkang Kecamatan Dendang tersebut tertarik menjadi penangkar bibit kopi Gading dan Baguk karena suka dengan tanaman-tanaman yang endemik di Belitung.
Berawal dari rasa sukanya terhadap tanaman endemik itu, Saripi punya niat untuk mengembangkan kopi Gading dan Baguk agar dapat bernilai tinggi.
Sebagian bibit kopi tersebut, nantinya akan Saripi budidayakan sendiri di lahan yang sudah ia siapkan, lalu selebihnya akan didistribusikan kepada petani yang mau ikut mengembangkan nilai Gading dan Baguk.
APBD 2026 Turun, Belitung Tetap Anggarkan Videotron Rp958 Juta, Fraksi Gerindra Pertanyakan Urgensi |
![]() |
---|
Perbaikan Jalan Pasar Hatta Belitung Dimulai, Pedagang Diminta Tertibkan Lapak Agar Pekerjaan Lancar |
![]() |
---|
Jalan Hayati Mahim Pasar Hatta Belitung Mulai Dikerjakan, Saluran Drainase Gunakan U-Dicth |
![]() |
---|
Jajaki Peluang Rute Bali-Belitung, Wabup Dorong Penerbangan Internasional Belitung Segera Terwujud |
![]() |
---|
Scoot Terbang Perdana Rute Belitung-Singapura Juni 2026, Buka Peluang Lebih Besar Wisman Berkunjung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.