Pembunuhan Berantai

Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan Berantai Bekasi dan Cianjur, Terkuak Modus Pesugihan.

Para pelaku yang meracuni para korban tersebut adalah pelaku pembunuhan berantai dengan modus penipuan penggandaan kekayaan atau pesugihan.

TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar, Warta Kota/Joko Supriyanto
Rumah satu keluarga diduga keracunan di Bantargebang, Bekasi, Kamis (12/1/2023). Belakangan diketahui mereka adalah korban pembunuhan berantai. 

"Aki juga memiliki peran mengumpulkan dana untuk melakukan pembunuhan," ucap Fadil.

Sementara Duloh pihak yang berperan menyewakan sebuah kontrakan yang belakangan dijadikan lokasi pembunuhan para korban.

Selain itu, Duloh pula yang memiliki peran mengajak korban dari Cianjur ke kontrakan di Bekasi yang sebelumnya telah disewa.

Usai korban tiba di kontrakan, kemudian Aki memerintahkan Duloh untuk segera mengeksekusi para korban.

Adapun cara pembunuhan itu terbilang kejam.

Pelaku Duloh membagikan dan menyajikan kopi berisi racun kepada para korban tersebut.

Korban yang tidak mengetahui adanya kandungan racun tersebut akhirnya tewas usai menenggak kopi yang disajikan Duloh

"Mengapa mereka dibunuh, karena ada potensi kejahatannya (para pelaku) terbuka," jelasnnya.

Setelah para korban ini dinyatakan tewas, lalu tersangka Dede Solehudin bertugas menggali lubang di sekitar sumur tempat pembunuhan tersebut.

Digalinya sumur oleh Dede itu dikatakan Fadil juga berdasarkan perintah dari Duloh untuk menghilangkan jejak pembunuhan tersebut.

"Terdapat lubang galian 1 x 2 meter dengan kedalaman di area belakang rumah tadinya tidak ditemukan lubang ini," jelasnya.

Untuk informasi, warga di Kampung Ciketing Barat RT 02 RW 03 Kelurahan Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi digegerkan dengan adanya lima orang yang diduga keracunan, Kamis (13/1/2023) sekira pukul 08.00 WIB.

Kelimanya berinisial MDS, YN, RAM, NRN dan Mr X.

Dari lima orang itu, tiga di antaranya yakni YN, RAM, dan Mr X meninggal dunia.

Terungkapnya kasus tersebut berawal saat warga sekitar rumah kontrakan korban mendengar adanya suara rintihan seorang perempuan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved