Wisata Belitung
Kumpulan Destinasi Wisata Bersejarah di Belitung, Mulai dari Lahan Eks Tambang hingga Mercusuar
Kumpulan Destinasi Wisata Bersejarah di Belitung : Garumedang Tektites, Kampong Selinsing, Opet Pit Nam Salu, Mercusuar Tanjung Lancur...
POSBELITUNG.CO -- Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdiri dari dua pulau, yakni Pulau Bangka dan Pulau Belitung, terdapat pula pulau-pulau kecil yang mengelilinginya.
Di zaman kerajaan, wilayah ini masuk dalam kekuasaan Sriwijaya, Majahapit, dan juga Mataram. Selanjutnya, Bangka Belitung menjadi daerah jajahan Inggris dan kemudian jatuh ke tangan pemerintah Belanda.
Kolonialisme yang terjadi di Bangka Belitung tak lepas dari kekayaan alamnya yang menggiurkan, seperti timah.
Jejak sejarah itu masih terlihat hingga saat ini, di mana banyak terdapat tambang-tambang timah yang kemudian disulap menjadi lahan konservasi.
Berikut destinasi wisata bersejarah di Belitung, mulai dari bekas lahan tambang timah hingga mescusuar peninggalan Belanda.
Garumedang Tektites

Baca juga: Wisata Belitung: Pulau Leebong, Pulau Private Nan Cantik, Pernah jadi Lokasi Syuting Anya Geraldine
Garumedang Tektites merupakan kawasan konservasi yang menjadi bagian dari sejarah penambangan timah di Belitung yang disulap menjadi destinasi wisata menarik.
Garumedang Tektites menawarkan wisata edukasi bagi Anda yang ingin mempelajari terkait potensi alam yang ada di Belitung.
Anda yang datang ke geosite ini bisa mempelajari tentang sejarah penemuan batu satam, proses terjadi dan keterdapatan batu satam, flora fauna endemik di dataran rendah, serta hasil pengendapan intensif setelah jaman es mencair atau pleistosen.
Tidak hanya menawarkan wisata edukasi tentang batu satam saja, namun Garumedang Tektites juga menghadirkan wisata susur lembah Kenozoikum.
Para pengunjung nantinya akan diajak menyusuri lembah Kenozoikum menggunakan sampan, dimana sampan ini adalah trasnportasi tradisional warga setempat.
Baca selengkapnya di sini.
Kampong Selinsing

Baca juga: Sejarah Garumedang Tektites, Eks Tambang yang Disulap jadi Destinasi Wisata Menarik
Kampong Reklamasi Selinsing adalah sebuah tempat rekreasi keluarga yang berasal dari bekas tambang. Tempat wisata ini mengusung konsep agro edu tourism.
Kampong Reklamasi Selinsing dulunya berbentuk lahan tandus tanpa adanya tanaman yang tumbuh, namun kini disulap menjadi destinasi wisata yang indah dan penuh warna.
Di lokasi wisata terdapat danau yang di setiap sisinya di hiasi dengan pepohonan rindang yang hijau.
Di beberapa titik tersedia dermaga, rumah panggung, fishing villa, area hortikultura, kupi tumpa, pencil signage, giant brand, concrete keyboard, serta area peternakan.
Ada pula sepeda air dan gazebo dengan ukuran yang cukup besar, bisa digunakan para wisatawan untuk melihat indahnya pemandangan di Kampong Reklamasi Selinsing ini.
Baca selengkapnya di sini.
Opet Pit Nam Salu

Baca juga: Bukit Perkemahan Juru Seberang Menjadi Buperta, Ada Outbound dan Wisata Kuliner
Dilansir dari situs resmi namsalugeosite, destinasi wisata ini adalah tambang terbuka pertama di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.
Sebelum Belanda datang, masyarakat Belitung sudah melakukan aktivitas penambangan dengan cara yang masih sangat tradisional.
Selama operasi komersil penambangannya (1980-1993) Open Pit Nam Salu telah memproduksi sebanyak 500 ribu ton bijih timah dengan kadar 2 persen dan merupakan endapan bijih timah primer terbesar dalam satu cebakan yg pernah ditemukan.
Open Pit Nam Salu dijadikan sebagai destinasi wisata sejak tahun 2011.
Sejarah tambang timah dan singkapan geologi bekas aktivitas tambang pada situs ini menjadi sangat penting bagi dunia dan menjadikan destinasi ini sebagai salah satu geosite yang memiliki keunikan geologi dalam Geopark Belitung, UNESCO Global Geopark.
Baca selanjutnya di sini.
Mercusuar Tanjung Lancur

Baca juga: Wisata Belitung: Bukit Gadong, Nikmati Sunrise dengan Pemandangan Alam yang Indah
Mercusuar Tanjung Lancur merupakan bangunan heritage peninggalan sejarah zaman penjajahan Belanda. Mercusuar ini dikelilingi oleh tanaman lebat dan pepohonan yang rindang.
Pada Mercusuar Tanjung Lancur terdapat tulisan ZM Willem III tahun 1883, bangunan ini masih berdiri tegak dan kokoh menopang sembilan lantai di dalamnya.
Di bawah mercusuar terdapat hamparan air laut yang biru, yaitu jalur ALKI I dan Pulau Piling yang menjadi daya tarik pemandangan dari mercusuar ini.
Mercusuar Tanjung Lancur menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi para wisatawan, banyak wisatawan yang datang ke sini untuk alasan yang berbeda.
selain tertarik dengan keindahan alamnya yang begitu memesona, beberapa dari mereka juga tertarik pada sejarah yang mengisahkan tentang perjuangan masyarakat Selat Nasik yang gugur dalam pertempuran melawan serdadu Belanda.
Baca selengkapnya di sini.
Mercusuar Pulau Lengkuas

Pulau Lengkuas memiliki daya tarik utama, yakni mercusuar tua warisan Belanda yang dibangun oleh ZM Willem III pada tahun 1882.
Mercusuar atau menara pengawas di Pulau Lengkuas ini masih berdiri kokoh dan berfungsi mengawasi lalu lintas perkapalan di Kepulauan Bangka Belitung.
Pengunjung diizinkan menaiki mercusuar dengan ketinggian kurang lebih 50 m ini dengan tarif biaya masuk Rp5.000.
Keindahan dari atas mercusuar yang dapat Anda lihat berupa pemandangan biru laut yang cantik berpadu harmonis dengan keindahan batuan granit berwarna putih pucat.
Keindahan tersebut dapat Anda nikmati dari segala sisi (360 derajat) dari atas menara mercusuar.
Baca selengkapnya di sini.
(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)
Event Wisata Pesona Belitung Beach Festival Ikon Pariwisata Babel, Pemprov Dukung Promosi |
![]() |
---|
Pelaku Wisata Belitung Minta Pemerintah Perkuat Destinasi dan Infrastruktur Pariwisata |
![]() |
---|
Wisata Belitung, Jalan Endek Tanjungpandan Jadi Pusat Kawasan Kuliner Baru |
![]() |
---|
Belitung Potensial Jadi Ikon Wisata Sehat Bebas Emisi di Indonesia |
![]() |
---|
Heritage Walking Tour Wisata Sejarah, Langkah Awal Mengenalkan Sisi Lain Belitung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.