Berita Belitung
Awal 2023 Satu Kasus Meninggal Dunia Akibat DBD, Dinkes Imbau Masyarakat Waspada
Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung mengimbau masyarakat waspada dan melakukan penanganan cepat jika menemukan gejala DBD.
Penulis: Adelina Nurmalitasari |
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Di awal tahun 2023 sudah ada satu kasus meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD). Kasus ini terjadi pada balita berusia tiga tahun yang berasal dari Kecamatan Tanjungpandan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung mengimbau masyarakat waspada dan melakukan penanganan cepat jika menemukan gejala DBD.
Plt Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung, Sri Agustini mengatakan DBD dapat berakibat fatal jika terlambat ditangani.
Apalagi penyakit yang menular akibat gigitan nyamuk ini rentan terjadi pada usia anak-anak yakni di usia 5-14 tahun.
"DBD ini ditandai demam 2-7 hari. Di hari ketiga bisa saja demam menurun, tapi ini justru harus diwaspadai. Biasanya gejala DBD ditandai demam dan nyeri perut," ujarnya, Rabu (8/2/2023).
Pertolongan pertama pada penderita DBD dapat dilakukan dengan banyak minum, terutama dapat mengonsumsi oralit. Jika ditemukan gejala DBD, sebaiknya segera berkonsultasi ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Penyakit ini rentan terjadi selama musim penghujan di awal tahun antara Januari-Maret. Makanya, masyarakat harus waspada dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebagai langkah pencegahan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung, sepanjang 2022 lalu terjadi 194 kasus DBD. Jumlah kasus terbanyak terjadi pada September yakni 38 kasus dan Oktober 24 kasus. Kecamatan Tanjungpandan juga masih mendominasi dengan jumlah 139 kasus.
"Meski begitu, secara garis besar penyebaran kasus merata. Tanjungpandan tentu lebih banyak karena jumlah penduduk, wilayah perkotaan, dan tingginya mobilitas masyarakat," jelasnya.
Melihat pola maksimal-minimal, diprediksi jumlah kasus DBD di Belitung akan meningkat pada 2023 ini. Pola peningkatan kasus DBD terjadi dalam kurun empat tahun sekali, yang mana peningkatan kasus signifikan terakhir terjadi pada 2019 lalu.
"Ini dari hasil kajian, tapi kami tetap berharap kasusnya tidak banyak. Makanya kami berharap, masyarakat dapat melakukan langkah pencegahan mandiri. Terutama menjaga kebersihan lingkungan rumah," ucapnya.
Dalam mencegah penyebaran DBD, Dinkes Belitung tetap melalui langkah penyelidikan epidemiologi (PE) yang dilakukan petugas puskesmas jika ditemukan kasus DBD.
PE dilakukan dengan melihat kondisi lingkungan sekitar agar memutus mata rantai penyebaran. Termasuk fogging jika ditemukan kasus.
"Hal tersebut hanya bisa dilakukan jika sudah ada kasus. Tapi langkah efektif tentu saja dengan menjaga kebersihan dan PSN mandiri untuk mencegahnya," tutur dia.
Zero Malaria
Mampau Anime Festival 2025, Keseruan Bazar Kuliner Hingga Cosplay Anime di Belitung |
![]() |
---|
Gubernur Babel Minta Satgas Tambang PT Timah Arif dan Bijak, Hidayat Arsani: Ekonomi Sedang Sulit |
![]() |
---|
Gubernur Bangka Belitung Segera Cek Lokasi Percontohan Perkebunan Kelapa di Selat Nasik |
![]() |
---|
Pemkab Belitung Hibahkan Gedung untuk KPU, Dukung Kinerja dan Layanan Pemilu |
![]() |
---|
Pria di Belitung Ini Nekat Siram Pertalite dan Bakar Tetangga, Tak Berkutik Diringkus Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.