Berita Belitung

Keluarga Pasien Terima Permintaan Maaf RSUD Marsidi Judono, Tapi Tetap Tuntut Sanksi Efek Jera

Ketika ada pembiaran atas pelayanan yang tidak wajar dan hal tersebut terus terjadi, maka entah sampai kapan akan ada perubahan. 

Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Kamri
Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
Keluarga pasien Viki Susanti, Vincencius Tan saat berbincang dengan host Pos Belitung, Jumat (10/2/2023). Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Pihak manajemen RSUD Marsidi Judono, Belitung telah menyampaikan permintaan maaf secara tertulis melalui siaran pers atas keluhan keluarga pasien terhadap layanan yang dilakukan seorang perawat yang dinilai tidak wajar.

Atas hal tersebut, keluarga pasien Viki Susanti, Vincencius Tan mengatakan dirinya menerima permintaan maaf, namun tetap menunggu pimpinannya agar ada tindak lanjut atas kasus tersebut. 

"Kalau saya tidak menuntut tindaklanjut atau sanksi yang membuat efek jera, ini akan terjadi pembiaran, bukan pembenahan. Dianggapnya keluhan biasa, dengan minta maaf, clear, selesai semua dan bertindak seperti biasa lagi," ujar Vincencius Tan saat tampil di Dialog Ruang Kita Pos Belitung, Jumat (10/2/2023). 

Tan, panggilan akrabnya, mengatakan dirinya saja sebagai dokter menganggap pasien sebagai keluarga. Sehingga dari nurani  merasa seperti pasien.

Ketika ada pembiaran atas pelayanan yang tidak wajar dan hal tersebut terus terjadi, maka entah sampai kapan akan ada perubahan. 

"Ketika pasien lain, yang bukan orang kesehatan, dia pasti tidak punya pengetahuan tentang kesehatan. Apalagi peraturan mengenai rekam medis dan prosedur rumah sakit, sehingga pelayanan yang diterima legowo saja, disimpan dalam batinnya," kata dia. 

Ia pun memaklumi sesekali kesalahan. Namun sampai pada kejadian dibentak seorang perawat, ia pun merasa sangat tidak wajar dan tidak sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.

Selain asas profesional, menurutnya, juga harus memegang asas fleksibilitas.

Di saat peraturan semakin banyak, petugas medis harus menyesuaikan supaya pasien dan keluarga tidak merasa ribet dengan peraturan yang kemungkinan pasien maupun keluarga pasien tidak dimengerti.

Petugas medis pun harus mengerti peraturan agar bisa memberlakukannya.

Tan menyampaikan ketika fasilitas dan obat kurang, namun perlu pelayanan medis dan komunikasi kepada keluarga pasien, ia meyakini pasien akan memaklumi dan puas.

Pasien akan senang dengan hati puas. 

"Maka kejadian ini harus ada tindaklanjut yang nyata dan dipublikasikan, bukan sekadar janji belaka," ucapnya. 

Ia pun mewakili masyarakat yang pernah menerima perlakuan yang tidak sesuai standar agar ada tindaklanjut.

Bukan sekadar meminta maaf dan hanya memberikan pernyataan. 

Halaman
123
Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved