Pos Belitung Hari Ini
BPJ: Jangan Bocor ke Tambang, Pertamina Uji Coba Pembelian BBM Bersubsidi Pakai QR Code di Babel
Peresmian uji coba full cycle subsidi tepat di Bangka Belitung digelar di SPBU 24.331.69 Jalan Jenderal Sudirman Pangkalpinang.
POSBELITUNG.CO, BANGKA - Pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menggunakan QR Code mulai diujicobakan Pertamina di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Selasa (21/2/2023) kemarin.
Uji coba dilakukan di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersebar di wilayah Bangka Belitung hingga satu bulan ke depan.
Kebijakan ini sementara baru dilakukan hanya untuk kendaraan roda empat. Selain itu uji coba juga diterapkan hanya untuk dua jenis BBM yaitu bio solar dan pertalite bersubsidi.
Peresmian uji coba full cycle subsidi tepat di Bangka Belitung digelar di SPBU 24.331.69 Jalan Jenderal Sudirman Pangkalpinang.
Peresmian dihadiri Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Patijaya, Kapolda Babel Irjen Pol Yan Sultra, Danrem 45/Garuda Jaya Kolonel inf Parluhutan Marpaung, Kajati diwakili Asisten Intelijen Fadil Regan, Kepala Bidang Energi Dinas ESDM Erman Budiman, General Manager Telkom Indratmoko Susanto dan SAM Retail Sumsel Babel Sadli Ario Priambodo.
Jangan Bocor
Pada kesempatan itu Bambang Patijaya mengharapkan dengan program QR Code ini pengawasan penyaluran BBM bersubsidi di Bangka Belitung dapat lebih terpantau.
"Kita memberikan aspirasi dan mendukung sepenuhnya, upaya Pertamina melakukan pengawasan distribusi BBM bersubsidi. Khususnya dengan cara digital, QR Code ini," ujar Bambang kepada wartawan, Selasa (21/2/2023) saat peresmian uji coba pembelian BBM bersubsidi menggunakan QR Code.
Kata Bambang, Babel adalah daerah tambang karena itu dirinya tidak ingin solar ataupun pertalite bersubsidi yang tadinya diperuntukan bagi masyarakat umum bocor dan digunakan oleh industri tambang.
"BBM jenis solar bagi kawan-kawan penambang ada salurannya melalui BBM industri. Saya pikir begini harga timah sedang bagus. Bagus kita juga menggunakan yang benar juga, solar industri. Mudah-mudahan dengan adanya pengawasan lewat sistem aplikasi ini, tidak ada lagi penyelewengan di lapangan," harap pria yang akrab disapa BPJ ini.
Politikus Partai Golkar ini juga menilai dengan program QR Code tidak akan lagi merepotkan pihak kepolisian yang harus menjaga di setiap SPBU.
"Kita melihat kecenderungan seperti apa, di 2022 Pak Kapolda sibuk mengamankan BBM subsidi, sehingga kawan-kawan polisi standby di SPBU. Inikan repot. Apakah sedemikian parahnya, kita berpositif sangka. Tetapi antisipasi jangan sampai babak belur dan sebagainya, yang jelas dari kuota BBM bersubsidi jangan sampai jebol," terangnya.
Membantu Polisi
Sementara Kapolda Babel, Irjen Pol Yan Sultra pada kesempatan itu mengatakan dengan adanya program QR Code dapat membantu kepolisian dalam pengawasan penggunaan BBM bersubsidi di Babel.
"Kita tahu sendiri bahwa penyalahgunaan BBM yang ada di Babel masih ada. Kita lihat antrean kendaraan. Tetapi setiap hari petugas kami ada bekerja sama dengan SPBU dan Pertamina untuk bagaimana ini bisa tertib dan tepat sasaran," kata Yan, Selasa (21/2/2023).
Ia memberikan apresiasi, terhadap program teknologi QR Code yang dilakukan oleh pemerintah melalui Pertamina ini.
"Ini program sangat luar biasa fuel card ini identitas mobil sudah terdeteksi. Simulasinya tidak ada penyimpangan dilakukan pengendara. Program ini sangat luar biasa, saya hadir melihat langsung," ungkapnya.
Terpisah Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan dalam rilisnya menjelaskan, seluruh proses pendaftaran masih terus berlangsung.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk dapat segera mendaftarkan kendaraannya melalui Program Subsidi tepat agar BBM subsidi dapat benarbenar tersalurkan kepada masyarakat yang berhak.
"Bagi masyarakat yang ingin mendaftarkan kendaraannya sebagai penerima BBM Subsidi dapat melalui online di website subsiditepat.mypertamina.id secara langsung, pendaftaran juga dapat diakses melalui aplikasi MyPertamina. Selain itu pendaftaran dapat juga dilakukan di SPBU Pertamina," ujar Nikho.
Adapun beberapa dokumen yang harus disiapkan untuk menda website yakni Foto KTP, Foto Diri, Foto STNK (tampak depan dan belakang), Foto Kendaraan tampak keseluruhan, Foto Kendaraan tampak depan Nomor Polisi dan Foto KIR bagi kendaraan pengguna KIR.
Banyak Keluhan
Sementara pada hari pertama uji coba, beragam keluhan disampaikan pengendara atau konsumen yang akan mengisi BBM subsidi di SPBU.
Bahkan di Belitung Timur (Beltim) aplikasi MyPertamina yang digunakan di SPBU Desa Padang, Kecamatan Manggar sempat eror.
Tidak sedikit juga pengendara yang mengeluh karena kebijakan penggunaan aplikasi MyPertamina untuk membeli BBM bersubsidi dirasa memberatkan dan bikin ribet masyarakat.
Kurangnya sosialiasi mengenai teknis penerapan kebijakan itu juga dinilai warga masih kurang. Bahkan banyak pengendara yang tidak mengetahui sama sekali bahwa pada Selasa (21/2/2023) akan ada uji coba pembelian BBM bersubsidi secara digital.
Seperti yang terjadi di SPBU Kampung Dul, Pangkalanbaru, Bangka Tengah. Pada hari pertama uji coba, justru banyak pengendara kendaraan roda empat yang baru melakukan pendaftaran QR Code melalui aplikasi MyPertamina.
Edi seorang sopir truk mengaku tidak mengetahui kalau hari ini akan ada uji coba pembelian BBM subsidi di SBU yang menggunakan QR Code.
"Tadi waktu mau isi BBM petugas baru bilang harus pakai QR Code. Kalau tidak pakai QR Code pembelian solar subsidi hanya dibatasi 10 liter," ungkap Edi kepada Bangka Pos, Selasa (21/2/2023) di SPBU Kampung Dul.
Edi mengatakan dirinya sudah mengetahui informasi adanya program ini melalui media sosial, namun kapan pelaksanaannya dia mengaku belum tahu.
"Saya setiap pagi biasa isi bahan bakar dulu sebelum ke luar kota di SPBU, tapi hari ini kata petugas pengisian sudah dibatasi 10 liter. Kalau perjalanan jauh 10 liter solar kurang lah," keluh Edi.
Selain itu, Edi juga mengeluhkan kurangnya petugas yang memberikan informasi di tenda pendaftaran pembelian BBM subsidi yang ada di SPBU. Padahal banyak konsumen yang kurang paham mengenai tata cara pendaftaran.
"Petugas cuma satu orang, padahal banyak yang bingung mengisinya bagaimana. Kalau ada dua atau tiga orang petugas pasti lebih mudah ketika memberikan informasi," tutur Edi.
Tidak hanya itu, warga Kecamatan Girimaya ini juga mengeluh karena setelah melakukan pendaftaran, ternyata harus menunggu verifikasi lebih lanjut dari Pertamina.
"Sudah berhasil tadi isi semua, data diri, foto mobil segala macam. Tapi ternyata masih nunggu verifikasi, jadi belum bisa langsung digunakan," tandasnya.
Sementara itu, Cindy petugas nozel SPBU Kampung Dul mengatakan sesuai program dari Pertamina apabila pengendara tidak menggunakan QR Code maka ada pembatasan pembelian BBM subsidi.
"Kalau membeli tanpa QR Code untuk jenis pertalite maksimal 20 liter. Kemudian untuk solar subsidi dibatasi 10 liter saja," tukas Cindy.
Menjadi Lamban
Banyaknya pengendara kendaraan roda empat yang tidak mengetahui adanya uji coba dan belum memiliki QR Code juga terjadi di Kabupaten Belitung.
Saat uji coba di SPBU Nomor 24.33.41.26 yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Paal Satu, Kecamatan Tanjungpandan, petugas SPBU mendapati masih banyak pengendara yang belum memiliki QR Code.
Pengawas SPBU Nomor 24.33.41.26, Johan mengungkapkan kondisi ini menyebabkan proses antrean menjadi lamban karena pengendara harus mendaftar dulu di aplikasi MyPertamina.
"Memang terlihat bedanya karena sekarang pakai QR Code. Jadi lebih lambat prosesnya, kalau kemarin kan langsung isi dan bayar," ujar Johan kepada Pos Belitung, Selasa (21/2/2023).
Ia menjelaskan khusus di SPBU Jalan Gatot Subroto penggunaan QR Code hanya untuk pembelian pertalite sedangkan pertamax dan dexlite masih bebas.
"Kalau misalnya tidak ada QR Code dibatasi cuma 20 liter, kalau lebih dari itu tidak bisa," katanya.
Johan menilai kebijakan dari Pertamina ini baik, dengan catatan apabila seluruh prosesnya berjalan lancar tanpa kendala. Sebaliknya, jika terkendala dan butuh proses, justru merugikan konsumen yang ingin membeli BBM bersubsidi.
"Kasihan masyarakat kalangan bawah. Kalau saya pribadi, selama prosesnya lancar tetap oke saja apalagi ini kebijakan pusat," ujarnya.
Aplikasi Eror
Uji coba penggunaan QR Code untuk pembelian BBM bersubsidi di SPBU juga dikeluhkan konsumen di Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur. Seperti diungkapkan Ruslan yang membeli BBM di SPBU Desa Padang.
"Merepotkan lah, karena nunggunya lama di sini, yang buat lama itu memasukkan aplikasi itu tadi, antrean jadi panjang," kata Ruslan usai mengantre beli BBM di SPBU, Selasa (21/2/2023).
Menurut Ruslan, sebenarnya kebijakan penggunaan QR Code cukup bagus, hanya saja belum stabil pengoperasiannya sehingga menyebabkan antrean pembelian BBM jadi panjang.
"Saya mendukung, tapi kalau bisa lebih mudah, jangan lambat," kata Ruslan.
Keluhan serupa juga disampaikan Jauhari Pengelola SPBU di Desa Padang, Kecamatan Manggar Kabupaten Belitung Timur.
Jumhari mengatakan, sebenarnya penggunaan QR Code pada pembelian BBM bersubsidi merupakan kebijakan yang baik dari Pertamina, hanya saja aplikasi MyPertamina yang digunakan sering bermasalah.
"Kendalanya setiap kali kita buka pagi tadi tidak bisa, tidak connect dia, eror aplikasinya," beber Jumhari, Selasa (21/2/2023).
Namun dia mengaku, pihaknya akan tetap mengikuti semua yang menjadi kebijakan dari Pertamina meskipun aplikasi MyPertamina sulit dioperasikan.
Lanjut Jumhari, dia banyak mendapatkan keluhankeluhan dari konsumen terkait penggunaan QR Code tersebut. Pasalnya pembeli harus menunggu lama saat pihak SPBU membuka dan mengoperasikan aplikasi.
"Transaksi jadi lebih lama, antrean panjang, harapan aku sih, kalau memang benar-benar QR Code diterapkan, harusnya orang Pertamina standby di sini, bantu mengoperasikan, biar (cepat) connect," ungkap Jumhari.
(riu/w4/dol/w6/t3)
Pos Belitung Hari Ini
Posbelitung.co
bahan bakar minyak (BBM)
QR Code
Pertamina
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Bambang Patijaya
BBM bersubsidi
Partai Golkar
Irjen Pol Yan Sultra
Tangis Tiga Anak Prof Udin Pecah, Istri Saparudin Ungkap 12 Tahun Perjuangan |
![]() |
---|
LIPSUS - Demi Pilkada Ketua KPU Pangkalpinang Menginap di Kantor, Satu Jam Beralaskan Kain Tipis |
![]() |
---|
LIPSUS - Menata Kota Jauh Lebih Sulit, Pemkot Pangkalpinang Berharap RTRW Baru Segera Disahkan |
![]() |
---|
Mak-mak Mengeluh Harga Beras Mahal, Beras Premium dan Medium Tembus HET |
![]() |
---|
Tim SAR Gabungan Hentikan Pencarian, Nasib 6 ABK KM Osela Masih Misteri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.