Loker Palsu Dapur MBG

Ratusan Calon Relawan Diduga Tertipu Janji Bekerja di Dapur MBG di Belitung

Lebih dari seratus warga Belitung terindikasi menjadi korban penipuan berkedok perekrutan relawan dapur umum program MBG.

|
Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Novita
ChatGPT
ILUSTRASI - Ilustrasi dugaan penipuan rekrutmen relawan program makan bergizi gratis. Lebih dari seratus warga Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terindikasi menjadi korban penipuan berkedok perekrutan relawan dapur umum program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Lebih dari seratus warga Belitung terindikasi menjadi korban penipuan berkedok perekrutan relawan dapur umum program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Para calon relawan diminta membayar Rp160 ribu per orang dengan alasan biaya pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan, namun hingga kini kegiatan tersebut tak kunjung berjalan.

Seorang calon relawan bernama Fauzi (nama samaran) menuturkan, perekrutan itu dilakukan lewat seorang penyalur.

Rencana dapur MBG disebut akan berdiri di kantor pemasaran perumahan yang berlokasi di Desa Aik Rayak, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

“Awalnya kami dijanjikan bekerja di dapur umum yang akan menyiapkan 6 ribu paket makan bergizi gratis. Tapi syaratnya harus setor Rp160 ribu untuk pendaftaran BPJS,” kata Fauzi, Rabu (10/9/2025).

Jumlah calon relawan yang tergabung diperkirakan lebih dari seratus orang yang tergabung di grup WhatsApp.

Selain iuran awal, mereka juga sempat diminta membayar biaya seragam sebesar Rp300 ribu, dengan opsi uang muka Rp50 ribu.

Fauzi menyebut, pihak penyalur mengaku menyalurkan uang ke seseorang yang mengaku sebagai penanggung jawab rencana dapur MBG dan memiliki hubungan dengan pihak pusat.

Namun, hingga tiga bulan berjalan, kegiatan tak kunjung terealisasi.

“Uang sudah dikumpulkan, rapat sudah beberapa kali, tapi hasilnya tidak ada. Bahkan penyalur juga mengaku ikut jadi korban, keluar uang sekitar Rp5 juta untuk menalangi biaya pemberkasan,” jelasnya.

Kecurigaan semakin menguat ketika sejumlah calon relawan maupun penyalur mendapati penanggung jawab utama sulit dihubungi.

Merasa dirugikan, para korban akhirnya mendesak agar kasus tersebut dilaporkan ke kepolisian.

Menurut Fauzi, penyalur menyebut laporan sudah disampaikan ke Polres Belitung atas kejadian tersebut.

“Banyak yang sudah menunggu kabar, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan,” ujar Fauzi.

Tidak Dipungut Biaya

Halaman
12
Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved