Berita Pangkalpinang
Harga Beras Terus Naik, Pemilik Rumah Makan di Pangkapinang Terpaksa Kurangi Porsi Nasi
Kartina, pemilik rumah makan khas Bangka, mengaku kini terpaksa mengurangi sedikit porsi nasi yang ia jual karena harga beras naik.
POSBELITUNG.CO, BANGKA - Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kota Pangkalpinang terus mengalami peningkatan.
Tak hanya di pasar tradisional, sejumlah ritel modern juga mengakui ada kenaikan harga beras.
Menyiasati kenaikan harga beras beberapa bulan terakhir, para pelaku usaha seperti rumah makan, pelaku UMKM hingga usaha katering terpaksa mengurangi porsi nasi yang dijual.
Pengakuan para pedagang, harga beras naik ini berdampak pada kenaikan biaya operasional.
Seperti Kartina, pemilik rumah makan khas Bangka di Jalan Solihin Kampung Asam Kota Pangkalpinang, mengaku kini terpaksa mengurangi sedikit porsi nasi yang ia jual.
Menurutnya, pengurangan porsi nasi mau tidak mau harus dilakukan untuk menyiasati kenaikan harga beras tanpa harus menaikkan harga.
"Kalau berkurang banyak sih tidak, tapi sedikit dikurangi. Karena harga beras sejak bulan kemarin naik, mau tidak mau ini harus dilakukan daripada harus naik harga. Kalau ada yang bungkus hanya mau Rp5.000 saja, tidak mungkin bungkus harus kita naikan jadi Rp6.000 atau Rp7.000," tutur Kartina.
Dengan mengurangi porsi nasi untuk pembeli, Kartina berharap bisa menambah pendapatan dari satu porsi itu sebagai bentuk kompensasi harga beras yang sedang naik saat ini.
"Kalau mau menaikkan harga jual di musim susah, kebutuhan serba naik ini, tidak bisa. Karena kalau bisa, orang itu mau nasi ayam Rp10.000, kita jual nasi ayam Rp15.000 itu keberatan. Jadi langkah mengurangi porsi nasi ini pilihan paling tepat dibanding menaikkan harga makanan," jelasnya.
Beda dengan usaha katering makanan milik Naning, yang justru sama sekali tidak mengurangi porsi nasi yang ia jual.
Menyiasati kenaikan harga beras tersebut, ia menambahkan, setiap pembelian nasi kotak langsung mendapatkan satu cup es teh.
Dengan demikian, menurutnya untuk menaikkan harga nasi kotak tidak terlalu membuat pembeli rugi, justru merasa diuntungkan.
"Kalau tiba-tiba menaikkan harga nasi kotak jadi Rp20.000 yang beli tidak mau, tapi kalau ada embel-embel yang lain misal plus es teh atau es jeruk, pembeli mau karena merasa untung, disitulah peran pedagang mengakalinya," kata Naning.
Dia mengaku tak tega untuk mengurangi porsi makanan atau nasi kotak yang ia jual, sebab takut nanti pelanggannya berkurang.
"Kalau nasi sedikit nanti pembeli mengeluh nasinya dikit. Jadi, daripada pelanggan hilang gara-gara nasi dikit, mending cari cara lain untuk mengakalinya," tuturnya.
Harga Ikan Hari Ini di Pangkalpinang Babel Tinggi, Termurah Ikan Karang Rp25 Ribu-Rp35 Ribu per Kilo |
![]() |
---|
Gerakan Pangan Murah Polsek Bukit Intan Kembali Diserbu Masyarakat |
![]() |
---|
Pemkot Pangkalpinang Perkuat Keamanan Digital, Tinggalkan Mindset Mempersulit dalam Pelayanan Publik |
![]() |
---|
Disdukcapil Pangkalpinang Siaga KTP di Hari Pencoblosan Pilkada Ulang |
![]() |
---|
Sekda Pangkalpinang Imbau Warga Tak Panik Hadapi Kenaikan Harga Beras Medium |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.