Traveling

Wisata Jepang, Misteri Puncak Kembar Gunung Fuji yang Dianggap Suci, Lima Tempat Buat Wisatawan  

Gunung Fuji merupakan ikon paling terkenal di Jepang karena bentuk kerucut puncaknya yang menawan. Gunung Fuji adalah tertinggi di Jepang.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA
Gunung Fuji dengan latar belakang Pagoda Chureito di Prefektur Yamanashi, Jepang, Rabu (30/11/2016) 

POSBELITUNG.CO -- Gunung Fuji merupakan ikon paling terkenal di Jepang karena bentuk kerucut puncaknya yang menawan. Walaupun bukan di dunia, tetapi gunung Fuji adalah yang tertinggi di Jepang.

Gunung ini merupakan gunung berapi, yang dulunya pernah memiliki dua puncak kembar.

Gunung ini sangat dihormati warga Jepang karena dianggap sebagai gunung suci.

"Dulunya  puncak kembar dengan dua ketinggian, timur dan barat, di saat jaman Jomon (14,000 tahun sebelum masehi – 300 tahun sebelum masehi)," kata sebuah sumber, seperti dikutip pada Lama Tribunnews.com.

Fuji lahir 100.000 tahun yang lalu dan terus tumbuh pada setiap letusan sejak saat itu, tetapi puncak aslinya terletak sedikit di sebelah timur saat ini.

Sekitar 11.000 tahun yang lalu, kawah puncak bergerak ke barat ke lokasi sekarang.

Setelah itu, sejumlah besar lava (lava tahap tua) mengalir keluar dari sekitar puncak hingga 8000 tahun yang lalu, meliputi area yang luas dan sebagian mencapai Muara Sungai Fujikawa dan pusat Kota Mishima.

Entah kenapa tidak mengalir ke arah Kota Gotemba dan Kota Oyama di sisi timur. Misteri ini dapat dijelaskan jika bangunan tua tetap berada di sisi timur puncak pada waktu itu dan lava yang lebih tua tidak dapat mengatasi rintangan.

Kata lain, Gunung Fuji dulunya merupakan gunung berapi kembar, dan puncak lama yang berhenti meletus di timur dan puncak baru yang sering meletus di barat.

Meskipun demikian puncak timur yang lama  ternyata hancur dalam keruntuhan dahsyat 2900 tahun yang lalu.

Kota Gotemba saat ini dibangun di atas tanah dan pasir yang runtuh saat itu. Bukti telah diperoleh bahwa lebih dari 90 persen sedimen ini adalah batuan yang pernah membentuk puncak timur tua.

Keruntuhan besar ini seharusnya mengukir lembah yang lebih dalam di lereng timur Gunung Fuji daripada keruntuhan Osawa.

Namun, puncak barat terus meletus setelah itu, mengisi lembah dengan letusan baru dan sepenuhnya mengembalikannya ke bangunan vulkanik berbentuk kerucut yang indah saat ini.

Lebih jauh ke masa lalu, diketahui bahwa Gunung Fuji telah berulang kali runtuh dan diperbaiki seperti ini setiap 10.000 tahun sekali.

"Kami orang Jepang membangun peradaban pada saat satu pekerjaan restorasi telah selesai, dan kami mengagumi bentuk indah Gunung Fuji sekarang. Namun, kita tidak boleh lupa bahwa penampilan masa kini adalah salah satu sisi dari sifat yang selalu berubah," kata sebuah sumber, masih dikutip pada Laman Tribunnews.com.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved