Traveling

Wisata Budaya Benteng Kutopanji, Ternyata Dibangun Bong Khiung Fu Raja Tibet yang Melarikan Diri

Dulunya berdiri kokoh sebuah benteng di utara Pulau Bangka. Benteng itu bernama Benteng Kutopanji.

istimewa
Tampak Benteng Kutopanji Belinyu Bangka. Sejumlah warga datang ke situs bersejarah ini, sekedar tamasyah atau mengenang masa lalu. (Bangkapos.com/Dok) 

POSBELITUNG.CO -- Dulunya berdiri kokoh sebuah benteng di utara Pulau Bangka. Benteng itu bernama Benteng Kutopanji.

Nama lain benteng ini adalah Benteng Bongkap, terletak di Kota Belinyu Kecamatan Belinyu Kabupatan Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan Benteng Kutopanji sebagai satu di antara cagar budaya di Indonesia.

Penetapan itu berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kabupaten Bangka Nomor 188.45/505/BUDPAR/2014 yang diterbitkan pada Tanggal 24 Desember 2014 lalu, nomor registrasinya CB.1338.

Dikutip pada Laman Wikipedia disebutkan, Benteng Kutopanji dibangun oleh seorang raja di Dataran Tinggi Tibet yang melarikan diri ke Pulau Jawa karena adanya ancaman dari Dinasti Qing.

Dalam perjalanannya ia hanya sampai di Pulau Bangka.

Nama raja yang dimaksud adalah Bong Khiung Fu.

Ia awalnya hanya mendirikan istana di Pulau Bangka sebagai tempat persembunyian dari bajak laut dan sebagai tempat kediaman bersama keluarganya.

Setelah beberapa lama menetap, ia kemudian meminta izin untuk mendirikan Benteng Kutopanji kepada Kesultanan Palembang yang berkuasa di Pulau Bangka.

Benteng Kutopanji dijadikan sebagai pertahanan terhadap serangan bajak laut. Benteng Kuto Panji kemudian dijadikan sebagai pusat kerajaan bawahan yang dipimpin oleh Bong Khiung Fu dalam kekuasaan Kesultanan Palembang.  

Pembangunan Benteng Kutopanji berlangsung selama lima tahun sejak Tahun 1664 hingga 1669 Masehi.

Bahan bangunan yang digunakan berasal dari Tiongkok dan bahan alami di sekitar lokasi pembangunan benteng.

Bahan bangunan benteng berupa campuran pasir dan batu yang direkatkan menggunakan jenis semen dan putih telur angsa.

Benteng Kuto Panji dapat bertahan hingga akhirnya rusak akibat serangan bajak laut pada Tahun 1774 secara terus-menerus.

Nah seiring waktu, depan Kelenteng Kutopanji ini, dibangun taman wisata yang mengedepankan konsep alam.

Halaman
12
Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved