TKI

Perempuan Ini Curiga pada Suaminya, Kerja Jadi TKI di Korea Tapi Tak Punya Uang

Seorang perempuan curiga terhadap suaminya lantaran sering kali mengeluh tak punya uang. Perempuan yang tidak diketahui namanya ini tiba-tiba saja...

YouTube Hartono Ajc
Seorang Perempuan Curiga Terhadap Suaminya, Kerja jadi TKI di Korea tapi Tak Punya Uang 

POSBELITUNG.CO -- Seorang perempuan curiga terhadap suaminya lantaran sering kali mengeluh tak punya uang.

Perempuan yang tidak diketahui namanya ini tiba-tiba saja mengirim pesan kepada YouTuber Hartono Ajc yang juga seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Korea.

Tau bahwa Hartono kerap mengunggah video dan berbagai informasi tentang kehidupan TKI di Korea, perempuan ini lantas mencoba menghubunginya.

Ia bertanya mengapa suaminya yang juga berprofesi sebagai TKI di Korea kerap mengeluh tak punya uang usai mengirim uang bulanan ke rumah.

Perempuan ini juga mengatakan bahwa suaminya itu sering meminta bantuan makan kepada rekan-rekan kerjanya yang lain lantaran minus uang.

Hal ini membuat perempuan yang tidak diketahui identitasnya tersebut curiga dan mengkhawatirkan sang suami.

Baca juga: Inilah Alasan Mengapa Orang Arab Saudi Suka TKI dan TKW

Baca juga: Curhat TKI Hong Kong, Nur Menyesal Sudah Ngadu, Majikan Perempuan Hampir Ditampar Pria ini

Dijelaskan bahwa suami dari perempuan ini bekerja di pelayaran.

"Pengen curhat tapi bingung, klo gk cari tau penasaran, ini ttg suami ku yg ada di Korea tp fising [fishing]. Dia niatan pindah pabrik tapi kaburan," tulis perempuan tersebut.

Usai membaca isi pesan dari perempuan tersebut, pemilik kanal YouTube Hartono Ajc langsung mengatakan bahwa benar jika seorang TKI dari fishing ingin pindah maka statusnya akan berubah jadi TKI kaburan.

Pasalnya tidak ada jalur pindah dari fishing ke manufaktur.

"Ya, bener, untuk fishing misal untuk pindah ke pabrik itu pasti kaburan, karena dari fishing pindah ke manufaktur itu gada. Ada yang bisa cuma orang-orang beruntung," ujar Hartono.

Selanjutnya, YouTuber dan juga TKI berjenis kelamin laki-laki ini kembali membaca pesan dari perempuan tadi.

Disebutkan bahwa perempuan tersebut sengaja mencari tahu di luar sepengetahuan sang suami, lantaran ia tidak ingin suaminya merasa dirinya tidak percaya.

Oleh karenanya ia mencoba mencari tahu sendiri dengan menghubungi Hartono.

Dan ternyata ini bukan kali pertama bagi Hartono menjawab pertanyaan perempuan seperti ini.

Banyak perempuan yang berstatus sebagai istri TKI yang bekerja di Korea menanyakan hal serupa, misalnya gaji, kehidupan, dan lain sebagainya kepada Hartono.

"Ini bukan pertama kali ya, dari temen-temen yang kerja di fishing itu istrinya ada beberapa yang curhat ke saya, ini gapapa karena mungkin masnya ga mau cerita yang sebenarnya, takut istrinya di Indonesia jadi kepikiran," jelas Hartono.

Lebih lanjut, TKI berjenis kelamin laki-laki menjelaskan apa yang menjadi pertanyaan inti dari perempuan tersebut.

Baca juga: Kisah TKI Asal Cianjur Meninggal Dunia, Sempat Dibuang Majikan Sejauh 1.200 Km dari Tempat Kerja

Baca juga: Segini Gaji TKI di Jepang yang Sesungguhnya, Edy Sebut Mending Kerja di Indonesia

Perempuan itu menayakan apakah TKI yang bekerja fishing mendapatkan gaji sesuai dengan waktu berlayar atau tidak.

TKI bernama Hartono mengatakan bahwa TKI fishing mendapatkan gaji 'mati', dalam artian tetap, bukan berdasarkan berlayar atau tidak.

Namun tidak menutup kemungkinan juga bahwa TKI fishing akan mendapatkan gaji berdasarkan berlayarnya.

"Dari pengetahuan ku, kalau di fishing itu gajinya gaji mati, seperti itu. Tapi ntah memang ada yang gajiannya kalau berlayar, kalau nggak berlayar gajian ada atau nggak aku kurang paham," imbuhnya.

Lebih lanjut, perempuan yang tidak diketahui namanya ini menanyakan apakah separah itu bekerja di jalur fishing, lantaran suaminya terlihat sangat tidak sejahtera di sana.

Namun lagi-lagi, Hartono tidak bisa memberikan jawaban pasti.

Ia menegaskan semua kembali ke majikan masing-masing.

Tak jarang jika mendapatkan majikan yang baik, para TKI yang bekerja di jalur fishing ini akan jauh lebih sejahtera.

"Mohon maaf, sepengetahuan ku tergantung dapat bosnya kayak gimana, kalau bosnya baik malah justru dapat gajinya utuh, trus lebih banyak," kata Hartono.

Hartono juga menjelaskan terkait makan, para pekerja fishing biasanya mendapatkan biaya makan yang ditanggung oleh majikan.

"Untuk fishing sendiri sebenarnya biasanya mayoritas makan udah ditanggung bos," ujar Hartono.

"Tapi misal ada kasus yang mohon maaf bosnya brengsek, itu juga mungkin ada yang nggak dikasih makan, bahkan gaji yang nunggak juga ada," tambahnya.

Diakhir sesi curhatnya, perempuan itu menjelaskan bahwa dirinya sangat memikirkan nasib pekerjaan sang suami.

Ia juga menjelaskan bahwa dirinya tidak bermaksud untuk membuat sang suami tidak percaya.

"Saya sebagai istri di rumah justru kepikiran, bagaimana nasib pekerjaan yang seperti suami ku."

"Aku bener-bener butuh pencerahan untuk ini tanpa membuat suami merasa tidak percaya," tutup perempuan tersebut.

(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved