Verrell Bramasta Tidak Mau Terlalu Ikut Campur Kasus KDRT Venna Melinda, Berharap Jadi Pelajaran

Verrell mengungkpakan bahwa Venna Melinda sempat menemui seorang psikolog.

Hal ini dikarenakan Venna Melinda tidak hanya luka secara fisik namun juga secara mental.

Venna Melinda mengaku bahwa dirinya trauma.

Baca juga: TERKUAK Sosok Wali dan Penghulu Pernikahan Alshad Ahmad dan Nissa Asyifa, Maharnya Rp 3 Juta

Baca juga: Ibu Ajudan Pribadi Mogok Makan, Syok Anaknya Nipu Rp1,3 Miliar, Begini Kondisinya

Ia juga kerap menangis dan membutuhkan teman curhat untuk menenangkan diri.

Oleh karenanya ibu dua anak ini mendatangi psikolog.

Hingga saat ini, Venna Melinda sudah beberapa kali menjalani terapi untuk membuat dirinya lebih tenang.

"Karena kan saya juga manusia biasa, kalau saya nggak kuat ya saya harus ngomong sama psikolog," ucap Venna Melinda dikutip dari YouTube Sambel Lalap, Senin (13/2/2023).

"Sesi curhat ya, nangis, tapi habis itu lega," sambungnya.

Meski begitu, Venna Melinda tetap tidak melupakan Tuhan yang selalu menjadi tempat ia mencurahkan isi hatinya.

"Tapi yang paling penting curhat sama Allah," terang Venna.

Perempuan berusia 50 tahun ini diketahui rutin menjalani proses terapi agar bisa bangkit dari rasa traumanya.

Pada bulan Ramadhan tahun ini, Verrell Bramasta menilai ini adalah waktu yang tepat untuk berkumpul dan mendekatkan diri dengan keluarga, terutama ibunya.

Verrell memberikan kode tersebut kepada ibunya agar bisa berbuka puasa atau quality time di mana saja.

Hal ini tentu tak lepas dari keinginannya melihat sang ibunda kembali bangkit dan bisa melupakan kasus KDRT yang telah menimpanya.

"Di ajak jalan-jalan, diajakin seneng-seneng lah, gimana sih kita ngebahagiain orang tua lah dengan cara seperti itu" tandas verrell.

(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)