Traveling
Wisata Alam, Asyiknya Mentor Kepiting Bakau di Pulau Bangka, Ngait Ketam di Pulau Belitung
Di Pulau Bangka, masyarakat lokal sudah terbiasa berburu kepiting bakau menggunakan jaring bulat (mentor) atau bubu.
Ketika lubang kepiting terlihat, Memet mulai beraksi mengorek menggunakan tongkat yang dibawanya.
Jika lubang berisi, kepiting bakau akan menjepit ujung besi hingga terbawa keluar.
Namun tidak semua lubang dihuni kepiting. Selain musim yang tidak mendukung, banyaknya jumlah pencari turut menjadi faktor berkurangnya jumlah kepiting bakau.
Terkadang, para pencari kepiting juga harus memberanikan diri mengorek lubang menggunakan tangan.
Risikonya, jari tangan bisa terjepit capit kepiting hingga luka cukup serius.
"Bahaya kalau pakai tangan, karena ujung capit kepiting tajam. Bisa saja ujung jari tembus kalau terjepit capitnya," kata Memet.
Namun banyak cara yang digunakan untuk mencari kepiting mulai dengan cara mengait hingga memasang bubu.
Teknik tersebut menyesuaikan dengan pola kebiasan hewan yang dicari.
"Kalau di sungai, tidak bisa mengait karena kepitingnya tidak di lubang, tapi ke aliran air. Jadi tergantung tempatnya juga," jelas Memet.
Kepiting bakau ternyata memiliki nilai ekonomis lumayan bagus. Menurutnya satu kilogram kepiting bakau biasanya dihargai pengepul Rp80 ribu.
Namun jika hasil sedikit, Memet lebih memilih menjual kepada tetangga sekitar rumahnya saja.
"Karena kalau ke pengepul kita yang antar. Jadi lebih baik jual sendiri karena harganya juga sama," katanya.
Sementara cita rasa kepiting bakau agak berbeda dengan kepiting laut seperti rajungan. Tekstur kepiting bakau sedikit berlemak dan dagingnya juga lebih padat.
Bahkan kepiting bakau laki-laki memiliki capit lebih besar dengan daging yang melimpah.
"Kalau ukuran besar, capit laki itu bisa sampai dua atau tiga ons," katanya.
Anggota DPRD Kabupaten Belitung, Mirza Dallyodi, mengakui potensi kepiting bakau besar di pasaran, baik lokal maupun internasional.
Dalam membudidayakan hewan yang hidup di hutan mangrove tersebut harus serius dan penuh ketekunan.
Di sisi lain kelestarian alam harus terjaga, terutama ekosistem sebagai habitat utama bagi kepiting bakau.
"Kalau berharap dari alam, kelestarian alam harus dijaga. Itulah pentingnya menanam mangrove sebagai lokasi budi daya kepiting bakau," katanya, Minggu (23/1/2022).
Anggota dewan berlatar belakang akademisi ini menambahkan, pelaku usaha kepiting bakau di Belitung memang masih sedikit dikarenakan beberapa faktor di antaranya tingkat kesulitan pembudidayaan dan permintaan pasar.
Oleh sebab itu, pemerintah daerah belum begitu serius melirik potensi tersebut. "Mungkin karena hanya jangka pendek dan belum berkesinambungan, pemerintah masih sulit mendukung itu," tambahnya.
Jika terdapat kelompok masyarakat yang menjalin kerja sama dengan ahli, Mirza menyarankan kejelasan perjanjiannya.
Itu perlu dituangkan dalam kesepakatan seperti pembagian hak dan kewajiban, pekerjaan, dan lainnya.
Ketika kesepakatan berjalan, maka pemerintah bisa hadir memberikan dukungan atas kendala yang dihadapi pada pekerjaan tersebut.
Sebab, pemerintah juga harus menyinkronkan antara visi misi dengan rencana kegiatan.
"Pertanyaannya ketika ada MoU (Memorandum of Understanding), perjanjian kerja samanya ada tidak. Kebanyakan kota di Belitung hanya sekadar MoU, padahal semuanya jelas dan ada keseriusan," ucapnya.
Ia berharap ke depan, semakin banyak potensi yang digarap serius oleh masyarakat baik pribadi maupun kelompok, sehingga pemerintah bisa memberikan dukungan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Nah, bagi anda wisatawan yang ingin melancong ke hutan mangrove atau hutan bakau di Bangka Belitung, sambil berburu kepiting, ini saatnya untuk mencoba !
(Posbelitung.co/Fery Laskari/Dede Suhendar/Cepi marlianto)
Sebagian artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Kawasan Tugu Ketam Remangok Jadi Tempat Kuliner Khas Kepiting Bakau di Pangkalpinang,https://bangka.tribunnews.com/2022/09/15/kawasan-tugu-ketam-remangok-jadi-tempat-kuliner-khas-kepiting-bakau-di-pangkalpinang
Sebagian artikel ini telah tayang di PosBelitung.co dengan judul Ngait Ketam, Aktivitas Mencari Kepiting Bakau ala Masyarakat Pesisir Belitung, https://belitung.tribunnews.com/2023/03/20/ngait-ketam-aktivitas-mencari-kepiting-bakau-ala-masyarakat-pesisir-belitung?page=all
kepiting bakau
Tugu Ketam Remangok
hutan bakau
mangrove
Baturusa II
Kelurahan Selindung
kepiting
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
wisata alam
traveling
Travel
Posbelitung.co
Swiss-Belresort Belitung Hadirkan Paket Kamar Spesial ''Sweetember To Remember'' |
![]() |
---|
Wisata Gratis di Jepang, Datang ke Tempat ini Dijamin Hemat Biaya |
![]() |
---|
Wisata Kuliner di Nusantara, Rasanya Bikin Ketagihan, Datanglah ke Warung Pecel Ini |
![]() |
---|
Wisata Kuliner di Demark, Menunya Beragam Harganya Selangit |
![]() |
---|
Wisata Pantai di Pulau Belitung, Kunjungi Destinasi ini ! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.