Berita Belitung

Maret 2023, Jumlah Pelanggaran Naik Signifikan, Dominan Remaja dan Anak di Bawah Umur

Bahkan sekitar 60 persen dari total pelanggar merupakan anak di bawah umur yang terlibat hampir semua jenis pelanggaran.

Penulis: Dede Suhendar |
posbelitung.co
Sekretaris Satpol PP Kabupaten Belitung, Abdul Hadi. 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Satpol PP Kabupaten Belitung merilis jumlah pelanggaran sepanjang Maret 2023.

Berdasarkan data, total kasus pelanggaran yang diproses 15 kasus dengan jumlah pelanggar 74 orang.

Angka tersebut meningkat signifikan dibandingkan Februari 2023 dengan 20 kasus yang diproses dan 39 orang pelanggar.

"Memang kalau kami lihat data dari sebelum hingga memasuki bulan puasa cukup signfikan. Selain giat rutin, kami juga melaksanakan pengawasan berdasarkan Edaran Bupati selama ramadhan," ujar Sekretaris Satpol PP Kabupaten Belitung, Abdul Hadi kepada posbelitung.co Rabu (29/3/2023).

Ia menjelaskan selain total pelanggar, jenis pelanggaran juga terjadi peningkatan.

Diantaranya mengonsumsi minuman beralkhohol 16 pelanggar, indikasi tindak asusila 22 pelanggar, fasilitasi tindak asusila 3 pelanggar, penyalahguna napza 15 pelanggar dan gangguan tibum 12 pelanggar.

Bahkan sekitar 60 persen dari total pelanggar merupakan anak di bawah umur yang terlibat hampir semua jenis pelanggaran.

"Memang semua motifnya ekonomi tapi rata-rata diawali broken home. Karena kalau broken home itu mereka tidak ada yang mengawasi dan rata-rata usia muda," ungkap Abdul.

Menyikapi hal tersebut, kata Abdul, Satpol PP memang tidak bisa menuntaskan persoalan kenakalan remaja tanpa dukungan keluarga.

Oleh sebab itu ketika anak di bawah umur terjaring razia, petugas tetap memanggil orang tua.

Tujuannya agar upaya pembinaan tidak hanya secara prosedural tapi berlanjut sampai di lingkungan keluarga.

Selain itu, Satpol PP juga menyerahkan tindaklanjut kepada instansi terkait seperti BNNK Belitung, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak serta Loka POM.

"Saya juga heran kenakalan remaja ini, kemarin ada istilah baru perang sarung. Kalau kita diamkan nanti dampaknya akan fatal," kata Abdul.

Ia mengimbau kepada orang tua agar meningkatkan pengawasan dan membatasi gerak anak-anaknya termasuk akses internet.

Karena jika anak-anak dibebaskan secara otomatis akan terpengaruh dengan lingkungan.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved