News

Om-om Naksir Gadis SMA, Minta No HP tapi Tak Dikasih, Sebut Sakit Hati Diginiin

Viral seorang om-om membuat gadis SMA ketakuan. Pasalnya, laki-laki yang sudah berumur itu naksir anak SMA. Padahal usia keduanya terpaut cukup jauh..

Tribun Style
Om-om Naksir Gadis SMA, Minta No HP tapi Tak Dikasih, Sebut Sakit Hati Diginiin 

POSBELITUNG.CO -- Viral seorang om-om membuat gadis SMA ketakuan.

Pasalnya, laki-laki yang sudah berumur itu naksir anak SMA.

Padahal usia keduanya terpaut cukup jauh yakni 20 tahun lebih.

Menilik dari unggahan di akun TikTok @secret, gadis yang tengah duduk dibangku SMA itu merekam aksi kala dirinya dibuntuti oleh om-om .

Pelajar perempuan tersebut nampak ketakutan, ia hanya bisa diam sembari berjalan didampingi oleh ibundanya.

Om-om tersebut terus mengikuti pelajar perempuan tersebut yang didampingi ibunya.

Bahkan laki-laki itu tak segan berbicara kasar menggunakan bahasa Sunda dan terdengar umpatan keluar dari mulutnya.

Baca juga: Biodata Habib Jafar, Pendakwah dan Penulis Keturunan Nabi Muhammad SAW

Baca juga: Tawa Bahagia David, Korban Penganiayaan Mario Dandy saat Sentuh Kumis Adam Suseno, Suami Inul

Baca juga: K, Si Muncikari Asal Bandung Ditangkap Tim Gakkum di Belitung Timur, Ternyata Punya 8 Pekerja Wanita

"Aing menta nomor si eta (Gua minta nomor telepon dia)," ucap lelaki tersebut.

"Arek sakola, budaknya arek sakola. Teu boga! (Mau sekolah, anaknya mau sekolah, nggak punya nomor telepon)," balas ibu gadis tersebut yang menampik tangan lelaki itu.

"Bohong, aing nyeri hate dikieu-kieu. (Bohong, gue sakit hati digini-giniin)," sanggah lelaki itu lagi sambil berteriak.

Melansir dari TribunTrends.com, saking marahnya tak tak diberi no HP, si om-om itu sampai nekat merusak rumah orangtua sang gadis SMA.

Gadis yang berstatus sebagai pelajar itu sempat diperingati tetangganya untuk jangan terlalu dekat dengan lelaki tersebut.

Pelajar yang sebelumnya biasa saja, karena menganggap antar jemput sekolah bisa membuat uang jajannya lebih hemat, jadi lebih mengerti setelah diberi pengertian oleh kedua orang tuanya.

Tapi aksi om-om tersebut sudah sangat menakutkan dan meresahkan.

Hingga akhirnya terjadi cekcok antara orang tua teman sang pelajar perempuan dengan sang penguntit.

Aksi tidak terpuji om-om tersebut merusak kediaman orang tua gadis itu kini sudah dilaporkan ke pihak berwajib.

Baca juga: Kumpulan Kultum Ramadhan Singkat 2023, Tak Lebih dari Tujuh Menit

Baca juga: Spesifikasi dan Harga HP OPPO Find N2 Flip Varian 8/256GB, 12/256GB dan 16/512GB

"Sudah lapor polres terdekat, tapi belum ada respon yang baik, tolong viralkan ya soalnya ini mengancam nyawa, om-om itu sampai ngancam mau bunuh," tulis akun @secret yang melampirkan video serta barang bukti.

Om-om Ditangkap

Usut punya usut, pelaku penguntitan seorang gadis SMA tersebut ternyata seorang pria berinisal GS.

GS diketahui sudah berusia 40 tahun.

Ia nekat menguntit gadis SMA di Tasikmalaya bernama Oci.

Bahkan, GS kerap meneror rumah Oci dengan melakukan pengrusakan terhadap rumah orang tua Oci.

Imbasnya, orang tua Oci sampai mengalami kerugian hingga  Rp 10 juta.

Kasus ini viral di media sosial bermula dari unggahan akun TikTok yang membagikan video dan juga teks kronologi kejadian tersebut.

Akun tersebut meminta agar kasus terhadap seorang anak SMA di Tasikmalaya ini diviralkan karena sudah sangat mengganggu.

Hal ini pun kemudian viral dan ditindaklanjuti oleh Polres Tasikmalaya yang langsung meringkus pelaku teror terhadap siswi SMA tersebut.

Saat dihadirkan dalam jumpa pers di Polsek Tawang, Polres Tasikmalaya Kota, pria berinisial GS titu membantah melakukan teror kepada Oci.

GS mengaku sebelumnya sering mengantar jemput Oci ke sekolah sejak setahun belakang.

Namun, ia kecewa karena dilarang memiliki hubungan dengan korban berinisial RY oleh orang tuanya.

"Saya sudah hampir setahun sering antar jemput"

"Tapi kemudian oleh orangtuanya saya dilarang (antar jemput)," katanya dalam video yang diunggah akun TikTok PolresTasikKota.

Pria tua itu mengaku kecewa karena nomor ponselnya diblokir dan tak lagi bisa berkomunikasi dengan korban.

Motifnya sendiri karena pria tersebut memiliki perasaan kepada korban yang masih duduk di bangku SMA.

Ia tak menyangkal jika memiliki perasaan kepada korban, karena menurutnya, usia yang terpaut jauh bukanlah halangan.

"Namanya juga jodoh, siapa yang tahu," tuturnya.

Sementara, terkait perusakan yang telah dilakukan di rumah korban pada 29 Maret 2023, pria tersebut mengaku melakukannya.

Namun ia berdalih itu terjadi karena salah paham.

"Itu salah paham. Disangkanya saya mau mukul padahal mau ngajak ngobrol," ujar pria berusia 40 tahun itu.

Hingga kini tersangka masih diperiksa secara intensif.

Dugaan sementara, tersangka melakukan pengrusakan rumah orang tua korban akibat cinta bertepuk sebelah tangan.

Polisi juga mengamankan barang bukti 1 buah senjata tajam jenis pedang dengan gagang berbahan kayu dan sarung pedang berwarna hitam.

Diduga, pelaku juga tidak memiliki izin atas kepemilikan senjata tajam tersebut.

(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni/TribunTrends.com/Monalisa)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved