Berita Belitung

H-1 Gerhana Matahari Hibrida, Kepala Kemenag Imbau Laksanakan Salat Kusuf

Dilansir dari kompas.tv, gerhana matahari sejatinya bukanlah peristiwa langka. Setiap tahun setidaknya terjadi 2-5 kali gerhana matahari.

|
posbelitung.co
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Belitung H Masdar Nawawi. 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Gerhana matahari hibrida akan terjadi besok, Kamis (20/4/2023) di beberapa wilayah di Indonesia termasuk di Belitung.

Menjelang fenomena alam langka ini, Kantor Kemenag Kabupaten Belitung mengimbau agar masjid-masjid dapat melaksanakan salat sunnah kusuf atau salat gerhana matahari. 

"Kami mengimbau agar masjid-masjid bisa melaksanakan salat sunnah kusuf sesuai dengan jadwal lintasan gerhananya," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Belitung, Masdar Nawawi pada Rabu (19/4/2023). 

Gerhana matahari hibrida merupakan gerhana matahari yang memiliki dua macam gerhana yang berbeda, yang terjadi dalam satu waktu secara berurutan dalam satu fenomena. 

Gerhana tersebut dimulai dengan gerhana matahari cincin berubah menjadi gerhana matahari total (GMT), kemudian kembali menjadi gerhana matahari cincin dalam waktu singkat. 

Dilansir dari kompas.tv, gerhana matahari sejatinya bukanlah peristiwa langka. Setiap tahun setidaknya terjadi 2-5 kali gerhana matahari.

Namun menjadi istimewa karena hanya di daerah-daerah tertentu peristiwa tersebut bisa disaksikan. 

Artinya, masyarakat yang tinggal di satu wilayah tertentu dalam seumur hidup belum tentu bisa menyaksikan gerhana matahari. 

Berikut ini tata cara salat gerhana atau salat kusuf yang dikutip dari laman Kemenag. 

1. Berniat dalam hati.  Ushalli sunnatal khusu rak ataini imaman/makmuman lillahi ta'ala. (Saya berniat salat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/ karena Allah SWT). 

2. Takbiratur ihram sebagaimana salat biasa. 

3. Membaca doa iftitah dan berta'awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang seperti surat Al Baqarah sambil dikabarkan atau dikeraskan suaranya. 

4. Ruku'. 

5. Bangkit dari ruku' (i'tidal) sambil mengucapkan "Sami'allahu liman hamidah, rabbana wa lakal hamd"

6. Setelah i'tidal tidak langsung sujudu, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat Al Quran. Berdiri kedua ini lebih singkat dari yang pertama. 

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved