Kuliner

Tela Kopi Warung Kopi Nuansa Tempo Dulu di Bangka Belitung yang Digandrungi Pengunjung

Meski terletak pada gang kecil, warung kopi yang baru buka sejak tiga tahun lalu ini sangat digandrungi

Editor: Kamri
Bangkapos.com/Rifqi Nugroho
Suasana warung kopi Tela Kopi di Jalan Singapur, Kelurahan Masjid Jamik, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (29/4/2023). 

POSBELITUNG.CO, PANGKALPINANG - Keberadaan warung kopi di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kini semakin beragam.

Makin menjamurnya berbagai pilihan warung kopi ini tentu membuat para pecinta kopi bisa mencoba berbagai jenis kopi yang mempunyai ciri khas rasa.

Salah satu warung kopi yang ikut hadir meramaikan bisnis ini yaitu Tela Kopi, warung kopi yang beralamat di kawasan Jalan Singapur, Kelurahan Masjid Jamik, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Meski terletak pada gang kecil, warung kopi yang baru buka sejak tiga tahun lalu ini sangat digandrungi dan banyak dikunjungi para pecinta kopi.

"Kami buka sejak pukul 06.00 pagi, tutup tepat tengah malam atau jam 12 malam. Untuk itu kami total ada 12 pegawai yang terbagi menjadi dua jam kerja," ujar pengelola Tela Kopi, Lingga kepada Bangkapos.com, Sabtu (29/4/2023).

Tela Kopi ini merupakan bisnis kuliner seperti warung kopi milik keluarganya yang kedua setelah warung kopi pertama dibuka di Pulau Belitung.

"Ini kerjasama dari saya, adik dan juga kakak saya. Sebelumnya sudah ada di Belitung kali ini kami buka juga di Pangkalpinang, sehingga kami ada spesial kopi Manggar" tambahnya.

Di warung kopi milik mereka setidaknya ada tersedia lebih dari 30 meja.

Di warung kopi ini tidak pernah sepi sehingga mampu meraup omset mencapai jutaan rupiah tiap harinya.

"Ada sekitar 33 meja di sini. Satu meja itu kan bisa beberapa orang. Pengunjung yang pasti silih berganti, dalam sehari omset bisa sekitar Rp5 Juta rupiah," kata Lingga.

Ia mengungkapkan warung kopi Tela Kopi mengusung konsep mempertahankan bangunan tempo dulu.

"Kalau menu mungkin sama lah seperti kedai lain, andalan kami tetap rasa kopi yang disajikan. Tapi mungkin tempat kami lebih menarik, karena tetap mempertahankan gaya bangunan jaman tempo dulu," tuturnya.

Selain mengusung konsep tempo dulu berupa bangunan dua lantai, warung kopi ini juga menyediakan jajaran tempat duduk yang berada dibawah pohon rindang.

"Kebetulan kan ini ada dua lantai, tapi banyak juga yang memilih duduk di luar. Karena dibawah pohon besar itu juga cukup teduh untuk menikmati kopi," jelas Lingga sambil melayani pelanggan.

Usaha warung kopi miliknya juga menyediakan berbagai minuman dari jenis kopi serta varian minuman non kopi lainnya.

"Tentu tidak hanya kopi saja, ada minuman lain dari jus sampai varian coklat. Untuk pendamping juga ada berbagai cemilan, dengan harga bersahabat," pungkasnya. (Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)

 

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved