Achmad Rismana Asal Belitung Masuk Timnas e-Sport: Ada Warnet di Tanjungpandan Isinya Pemain Game
Achmad Rismana Handachnie pemuda asal Kabupaten Belitung Masuk Timnas e-Sport Wakili Indonesia di IESF 15th World e-Sport di Romania...
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
BANGKAPOS.COM, BELITUNG -- Achmad Rismana Handachnie pemuda asal Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ), masuk dalam tim nasional wakil Indonesia di ajang IESF 15th World e-Sport Championship alias ajang main game online terbesar di dunia setingkat olimpiade.
Ajang IESF 15th World e-Sport Championship akan digelar Juli 2023 mendatang di Romania.
Aris sapaan akarabnya, saat dihubungi Posbelitung.co pada Rabu (17/5/2023), merasa bersyukur dan bangga bisa masuk timnas lagi.
Ini, lanjut Aris, merupakan yang kedua kalinya dirinya ikutan IESF 15th World e-Sport Championship. Adapun tahun kemarin, ia juga masuk tim nasional untuk bertanding di ajang serupa.
Aris pun mengungkapkan, awal dirinya masuk dalam tim nasional.
Hal itu berawal dari sebuah turnamen. Di turnamen itu dia menang dan masuk kualifikasi untuk bisa masuk pelatnas.
"Alhamdulillah bisa masuk tim nasional lagi. Saya di divisi CS GO bersama empat teman saya lainnya jadi satu tim," kata lelaki kelahiran 19 Agustus 1998 itu.
Baca juga: Cerita Carissa Muten Wakili Bangka Belitung di Ajang Miss Teenager Indonesia 2023
Baca juga: Buruan, Masih Ada Kuota Pendaftar dan Lowongan Pekerjaan di RB BUMN 2023, Tambahan 23.000 Kuota
Baca juga: HP OPPO Reno 10 Series Segera Meluncur Akhir Mei 2023, Speknya Gahar, Body Ringan Chipset Kencang
Mulai beberapa minggu kemarin dia mengaku sudah masuk pelatnas untuk menjalani latihan secara intens dalam persiapan menuju ajang tersebut.
"Mohon doanya supaya bisa membawa kemenangan di ajang tersebut," ucap Aris.
Kelas 4 SD Main Game
Aris juga menceritakan awal mula dia hobi game. Hal itu berawal saat dirinya kelas 4 SD.
Saat itu, Aris tertarik main game karena melihat teman-temannya. Dari sana dia mulai mencoba-coba main bermacam-macam game hingga menyita waktu belajarnya.
"Awal dulu main PS 1. Terus ke warnet main game di komputer, main game tembak-tembakan counterstrike. Ternyata asik. Sampai muncul game cross fire. Di game itu saya kelatih soal game sense," kata lulusan SMA PGRI Tanjungpandan itu.
Lalu, lanjutnya, saat kelas 5 SD mulai kenal game point blank. Saking serunya dia kerap menghabiskan uang untuk membeli voucher bermain di game itu.
Dia mengaku saat itu sempat dimarahi ibunya karena bermain game terus. Tapi Aris merasa itu sebagai pecutan semangatnya untuk membuktikan bahwa dia bisa hidup dari game.
"Waktu itu nyokap kan mikirnya hanya buat kesenangan aja main game ini. Dan saya juga belum ada channel buat ke turnamen-turnamen. Dari situ saya mulai niat ingin nunjukin ke nyokap kalau dari main game juga bisa menghasilkan uang," tekad Aris.
Baca juga: 3 Cara ini Disarankan Buya Yahya dalam Mencari Jodoh, Bukan Sempurna Tapi Pilih yang Baik Agamanya
Baca juga: Biodata Desta, Cucu Seroang Penulis Cersil Kho Ping Hoo yang Kini Gugat Cerai Natasha Rizky
Baca juga: Harga dan Spesifikasi HP OPPO A31 RAM 6 GB di tahun 2023 Turun Drastis, Harga OPPO A16 juga Turun
Sampai ke momen di mana Aris bisa menunjukkan kepada ibunya bahwa dari game juga bisa menghasilkan uang adalah saat dirinya kuliah semester tiga. Di sana dia mulai menjual akun hingga jadi joki dan bisa menghasilkan uang.
"Saat itu nyokap nanya duit darimana karena kan saya di rumah terus ngegame. Di situ turning pointnya nyokap sudah mulai mendukung pilihan saya untuk jadi gamers profesional hingga saat ini," kata putra dari pasangan Sri Susilowati dan Cacah Tarsyansah Dachnie (alm) itu.
Ada warnet di Tanjungpandan isinya pemain game udah jago-jago
Menurut Aris saat ini perkembangan teknologi terutama di bidang game sangat pesat. Turnamen-turnamen juga mulai banyak digelar di berbagai platform. Karena itu dia bilang agar orang tua bisa mendukung sejak dini jika anaknya punya minat dan potensi di bidang game.
"Karena jika memang dilatih dan sesuai jalur, bisa jadi gamers profesional dan bisa menghasilkan uang juga seperti pekerjaan-pekerjaan pada umumnya. Kuncinya adalah time management antara game dengan sekolah," kata Aris sembari bilang malah jika dilarang maka anak-anak akan merasa tertantang untuk melakukannya lebih jauh.
Dia memandang perkembangan e-Sport di Belitung sudah jauh lebih pesat dibandingkan dirinya kecil dulu.
Hanya saja, perkembangan itu tidak diikuti dengan perkembangan game komputer. Padahal, dia bilang yang lebih berpotensi adalah menjadi gamers komputer.
"Ada satu warnet di Tanjungpandan yang isinya pemain game yang udah jago-jago banget. Mungkin organisasi e-Sport di Belitung bisa melirik potensi itu untuk kemajuan e-Sport di Belitung," kata Aris.
(*/Posbelitung.co/Bryan Bimantoro/)
| Antasari Azhar Wafat, Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto: Indonesia Kehilangan Sosok Tangguh |
|
|---|
| Manajemen Bandara Hanandjoeddin Belitung Bantu Surau hingga Hijaukan Pesisir Pantai |
|
|---|
| Sosok Marsya Aurora Siswa SMAN 1 Kelapa Kampit, Harumkan Belitung Timur Lewat Keanggunan Budaya |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Wafat di Usia 72 Tahun, Begini Sosoknya |
|
|---|
| PT Timah Bantu Mesin Steam Air untuk Usaha Ayam Potong di Pangkalpinang, Dukung UMKM Berkembang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.