Bukan Tenggelam, Bocah Tujuh Tahun Sempat Bermain di Kolam Pemandian Suci Indah
Namun ketika hendak berjalan ke tepi kolam, tiba-tiba korban lemas sehingga langsung dibantu penjaga yang siaga di lokasi.
Penulis: Dede Suhendar | Editor: Kamri
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Pengelola Pemandian Suci Indah memberikan klarifikasi terkait kejadian dugaan tenggelamnya bocah tujuh tahun pada Kamis (18/5/2023) lalu.
Hendri selaku pengelola Pemandian Suci Indah menegaskan jika korban tidak tenggelam.
Menurutnya, korban sebelumnya sempat meluncur dari wahana water boom kemudian bermain bersama temannya di area kolam.
Namun ketika hendak berjalan ke tepi kolam, tiba-tiba korban lemas sehingga langsung dibantu penjaga yang siaga di lokasi.
"Kalau kita definisikan bahasanya itu bukan tenggelam. Jadi korban sempat main, terus jalan ke tepi tapi kelihatannya capek sudah tidak bisa lagi makanya dibantu penjaga kolam," ujarnya saat menghubungi Posbelitung.co, Jumat (19/5/2023).
Ia mengatakan kolam renang di lokasi kejadian juga landai dengan kedalaman antara 70 sampai 75 sentimeter.
Kemudian, pengelola sudah menempatkan enam orang penjaga yang siaga di beberapa tempat.
Seperti dua orang di masing-masing tingkat water boom dan satu orang siaga di bibir perosotan.
Petugas di bibir perosotan akan memberi sinyal kepada petugas di atas untuk giliran pengunjung lainnya.
"Jadi kalau korban dikatakan tenggelam gak mungkin. Karena petugas tadi akan membangkitkan dia kalau tidak bangkit setelah meluncur," ungkapnya.
Kemudian, setelah naik ke daratan dibantu penjaga kolam, lanjutnya, korban memang sempat lemas.
Bahkan Hendri langsung memberikan pertolongan pertama kepada korban, mengingat dirinya memiliki pengalaman 11 tahun sebagai petugas paramedis.
Pada saat dilakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) pertama, korban sempat mengeluarkan dahak.
Tapi pada saat dilakukan kedua kali, korban sempat memuntahkan nasi dari mulutnya dan badannya tiba-tiba membiru.
"Di situ saya curiga ada sumbatan benda padat. Saya juga sempat konfirmasi ke keluarga, katanya korban sempat makan dua kali," ungkapnya.
Akhirnya pengelola berinisiatif membawa korban ke RSUD Marsidi Judono tapi sebelumnya sudah menelpon public safety center.
Tapi karena dibutuhkan waktu 30 menit karena jarak tempuh, maka pengelola berinisiatif membawa mobil operasional.
"Jadi kami bertemu mobil PSC di depan Dispora dan kami take over. Waktu itu memang nadinya sudah dalam, masih teraba tapi dalam," ungkapnya.
Selain itu, kata Hendri, manajemen juga terus mendampingi keluarga korban mulai dari proses selama di RSUD sampai pemakaman.
Pihak manajemen juga menyampaikan turut berbelasungkawa kepada keluarga korban.
Bahkan setelah diminta keterangan dari pihak kepolisian, manajemen kembali berkunjung ke rumah korban.
"Kami juga turut berbelasungkawa karena ini musibah, siapa sih yang mau seperti itu," katanya. (Posbelitung.co/dede s)
| Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem, Personel BPBD Belitung Timur Cek Wilayah Rawan Bencana |
|
|---|
| Ade Afrilian Saputra Pemuda Asal Belitung Raih Penghargaan Nasional MUDA30 Award 2025 |
|
|---|
| Anggota DPRD Beltim Tinjau Revitalisasi SD Negeri 9 Kampit, Sekolah Dapat Kucuran Dana Rp650 Juta |
|
|---|
| Bank Sumsel Babel Tanjungpandan Belitung Gencarkan Layanan KSG dan Digitalisasi di Momen HUT ke-68 |
|
|---|
| BNN Babel Gerebek Permukiman Padat di Basel, Diduga Tempat Transaksi Narkoba, 11 Orang Dibekuk |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/20230518-bocah-tenggelam.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.