Berita Belitung
Wisata Belitung Butuh Promosi Gencar, Buka Rute Domestik dari Pintu-pintu Internasional
Status bandara internasional pada Bandara HAS Hanandjoeddin menjadi sorotan masyarakat.
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Wisata Belitung membutuhkan promosi yang lebih gencar agar kembali bangkit dan berkembang seperti tahun sebelum pandemi Covid-19.
Wisata Belitung juga tetap bisa berkembang walaupun tanpa adanya status bandara internasional Status bandara internasional pada Bandara HAS Hanandjoeddin.
Sebagaimana diketahui status Bandara Internasional HAS Hanandjoeddin ini menjadi sorotan masyarakat setelah muncul kabar bandara tersebut rencananya akan diubah dari bandara internasional menjadi bandara domestik.
Menanggapi soal kabar ini, Ketua Umum Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Agus Pahlevi mengatakan, belum memastikan lebih lanjut soal kabar status dan sejauhmana tindak lanjut pemerintah daerah atas hal ini.
Meski begitu, jelas Agus, pariwisata Belitung tidak bergantung pada status internasional bandara.
Dengan kata lain, tanpa bandara internasional pun Belitung tetap bisa berkembang sebagai destinasi wisata di Indonesia.
Agus mengatakan, status bandara internasional penting dalam mendukung peningkatan kunjungan mancanegara.
Namun ada hal lain yang bisa menjadi solusi jika seandainya status tersebut benar-benar dicabut.
"Pemerintah harus mencari solusi lain di antaranya mengupayakan membuka rute penerbangan domestik dari pintu-pintu internasional, seperti Medan-Belitung-Surabaya PP, Batam-Belitung-Bali PP, Bandung-Belitung PP, dan lainnya. Sedangkan selama ini hanya Jakarta-Belitung PP," katanya saat dihubungi Posbelitung.co via telepon, Selasa (6/6/2023) malam.
Baca juga: Pemkab Belitung Upayakan Bandara HAS Hanandjoeddin Kembali Buka Rute Penerbangan Internasional
Menurutnya, saat pandemi terjadi, Pemkab Belitung sempat menyampaikan bahwa semua destinasi wisata mulai dari nol.
Namun kini nyatanya destinasi seperti Lombok dan Bali misalnya, memiliki okupansi hotel mencapai lebih dari 60 persen. Kondisi ini berbeda dengan Belitung.
Padahal Belitung jaraknya lebih dekat dengan Jakarta, yakni hanya 45 menit penerbangan.
Permasalahan ini salah satunya dikarenakan kurang gencarnya promosi wisata yang dilakukan.
Makanya, lanjut Agus, dapat menggunakan pintu-pintu masuk bandara di Indonesia sebagai titik promosi, baik secara independen maupun kemitraan.
"Ini yang membedakan dengan Belitung yang cenderung promosi wisata yang dilakukan masih kurang gencar," ujarnya.
Bulog Belitung Gelontorkan 300 Ton Beras SPHP ke Pasar, Stok Baru 1.500 Ton Siap Menyusul |
![]() |
---|
Antisipasi Gejolak Harga, Pemkab Belitung Sidak 6 Distributor Beras di Tanjungpandan |
![]() |
---|
Kelurahan Kampong Damai Belitung Dorong Payung Lilin Jadi Identitas Budaya, Perkuat Lewat Perda |
![]() |
---|
Festival Payong Lilin Kampong Damai Belitung Resmi Digelar, Turis Asal Prancis Ikut Makan Bedulang |
![]() |
---|
Wanita Muda Pelaku Curas di Sijuk Belitung Ternyata Rampas Perhiasan Mertuanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.